Cerita soal sepakbola Gajah kembali mencuat ke publik. Pemberitaan media hingga perbincangan di jejaring sosial soal itu kembali mengemuka setelah PSS Sleman melawan PSIS Semarang mempertontonkan laga yang sama sekali tak memiliki gairah untuk menang dengan segala cara tersebut.
Di pertandingan babak 8 besar Divisi Utama musim 2014 PSS Sleman memenangi pertandingan dengan skor 3-2 melawan PSIS Semarang di Stadion Akademi Angkatan Udara (AAU) Adisutjipto Yogyakarta, Sleman. Akan tetapi, kelima gol tersebut lahir dari aksi gol bunuh diri.
Diduga PSS dan PSIS sama-sama menghindari menjadi juara Grup N agar terhindar dari runner-up Grup P, yakni Borneo FC. Borneo dianggap sebagai lawan terberat di semifinal Divisi Utama musim 2014 dari sisi teknis dan juga lawan menakutkan dari segi nonteknis saat bermain sebagai tuan rumah. Terminologi sepak bola gajah diambil dari istilah permainan sepak bola oleh gajah yang skornya selalu sudah ditentukan dulu oleh para pawang sebelum dimulai
Apa dan bagaimana hingga muncul istilah sepakbola gajah untuk pertama kali? Istilah sepakbola gajah ditujukan bagi taktik tim secara umum untuk menghindarii kemenangan. Jika pada semangat normal kedua tim berlomba saling mengalahkan.
Pada sepakbola gajah, kedua justru menghindari menjadi pemenang. Lazimnya ini berkaitan dengan sistem kompetisi yang berujung agar terhindar dari lawan yang dianggap kuat pada laga berikutnya.
Awal mula muncul istilah sepak bola gajah
Spoiler for Divisi Utama Perserikatan 1987/1988:
Asal mula muncul istilah sepak bola gajah lahir pada 1988 saat pertandingan Divisi Utama Perserikatan 1987/1988 antara Persebaya Surabaya melawan Persipura Jayapura. Di pertandingan tersebut Persebaya sengaja mengalah dengan skor 0-12 untuk menjegal PSIS Semarang sebagai bentuk balas dendam.
Latar belakang kejadiannya ialah pada putaran I Perserikatan 1986, Persebaya begitu mendominasi dan memimpin klasemen akhir putaran I. Sayang, di putaran II, Persebaya terpuruk. Peringkatnya secara berturut-turut menurun satu peringkat dari ke-1, ke-2, ke-3, hingga ke-4. Keterpurukan itu disebabkan oleh hasil pertandingan: vs PSM 0-0, vs Persiba 0-1, dan vs PSIS 0-1. Setelah pertandingan Persebaya vs PSIS ini, PSIS telah memastikan dirinya lolos ke babak “6 Besar”, sedangkan Persebaya turun ke peringkat ke-4.
Dalam pertandingan berikutnya, Persebaya semakin terpuruk ketika dikalahkan Perseman 2-4. Meskipun akhirnya Persebaya dapat mengalahkan Persipura 1-0, PSM Ujungpandang sebagai sang kompetitor justru berhasil mengalahkan PSIS 1-0. Itu pun PSM masih menyisakan satu pertandingan. Jelas kemenangan PSM atas PSIS tersebut telah memastikan Persebaya masuk kotak. Karenanya, PSIS, PSM, dan Perseman lolos ke babak “6 Besar”, sedangkan Persebaya harus menangis.
Persebaya merasa dikecewakan oleh PSIS karena mengalami kekalahan dari PSM Makassar yang menjadi pesaing utama Persebaya sehingga tidak bisa lolos ke babak 6 besar..
Spoiler for Piala Tiger 1998:
Sepakbola gajah juga terjadi pada Piala Tiger 1998 saat Indonesia menghadapi Thailand di babak penyisihan. Di laga tersebut keduanya sudah sama-sama memastikan diri lolos ke semifinal.
Bukan saling mengalahkan, Indonesia dan Thailand malah sama-sama mengincar kekalahan agar tidak bertemu tuan rumah Vietnam yang tengah begitu menakutkan. Kala itu Mursyid Effendi menjadi pemain pertama yang sengaja melakukan gol bunuh diri yang membuat Thailand merespon dengan melakukan tindakan serupa.
Hasilnya Thailand tampil sebagai pemenang dengan skor 3-2. Sementara itu, Indoensia dan Thailand mendapat sanksi dari FIFA, sedangkan Mursyid Effendi dilarang tampil di pentas internasional seumur hidup.
Spoiler for Group N Babak Delapan Besar Divisi Utama:
PSS Sleman menang 3-2 atas PSIS pada laga pamungkas Grup N babak delapan besar Divisi Utama, di lapangan militer milik Akademi Angkatan Udara (AAU) Adisutjipto Yogyakarta, Berbah, Sleman, Minggu (26/10/2014).
Semua gol pada pertandingan tersebut akibat gol bunuh diri. Gol PSS diciptakan Fadli Manan (90) dan Koemadi (90, 90+3). Sementara gol PSIS dikemas Hermawan (86) dan Agus Setiawan (88).
"Pemain kami emosi karena PSS mencetak gol bunuh diri lebih dulu," kata Manajer PSIS, Wahyu Winarto, seperti dikutip dari Bolanews.com.
Pelatih Herry Kiswanto enggan berkomentar lebih jauh. Ia hanya menegaskan, dirinya sebagai mantan pesepak bola kecewa dengan adanya kejadian itu.
Kemungkinan besar kedua tim tak mau menang untuk menghindari Borneo FC pada babak semifinal dengan alasan faktor nonteknis yang kental di sana. Borneo FC finis di posisi kedua dengan raihan 10 poin, di bawah Martapura FC.
sepak bola gajah piala tiger 1998
pss sleman vs psis semarang (3-2) 5 goal bunuh diri
sumpah dah kalo gini kapan sepak bola indonesia majunya
Spoiler for di bulu tangkis, juga pernah gan :
Pertandingan bulu tangkis nomor ganda perempuan Olimpiade London diwarnai sejumlah tindakan tak sportif yang memalukan. Salah satunya melibatkan pasangan Meiliana Jauhari/Greysia Polii.
BBC melaporkan, Rabu (1/8), lantaran ingin menghindari unggulan pertama Wang Xiali/Yu Yang di perempat final, Meilana/Greysia sengaja mengalah saat melawan pasangan Korea Selatan Ha Jung-eun dan Kim Min-jung.
Mereka melakukan kesalahan sendiri yang kelihatan dibuat-buat. Meilana/Greysia gagal servis 10 kali, sementara Korea melakukan 9 kesalahan serupa.
Akibat tindakan ini penonton di Stadion Wembley Arena mencemooh kedua regu. Wasit kehormatan pun mendatangi lapangan dan memberikan kartu hitam bagi kedua tim, tanda peringatan bakal terjadi diskualifikasi.
Namun setelah kedua ofisial melobi panitia, hukuman berat itu batal diberikan. Setelah diulang, Meiliana/Greysia akhirnya kalah 21-18, 14-21, dan 12-21 menempati posisi runner-up. Keduanya bakal menghadapi juara Grup A asal Korea Selatan, Jung Kyung-eun/Kim Ha-na di perempat final.
Kejadian serupa juga terjadi pada pertandingan bulu tangkis antara pasangan ganda putri China, Yu Yang/Wang Xiaoli lawan tim Korea Selatan, Kim Ha-na/Jung Kyung-eun. Kedua regu sengaja melakukan kesalahan sendiri agar diuntungkan di babak selanjutnya. Akhirnya Korea unggul 21-14, 21-11.
Pasangan China berdalih ingin menyimpan energi karena sudah lolos, sehingga tidak bermain serius. Namun, jelas terlihat mereka berniat kalah agar tidak bertemu sesama tim China di perempat final karena sama-sama menjadi juata grup.
Menanggapi tindakan tak sportif di akhir fase grup ganda perempuan, salah satu petinggi Federasi Badminton Internasional, Paisan Rangsikitpho siap melakukan investigasi. "Kami sedang mengumpulkan semua bukti dan akan membahasnya dalam rapat internal," ujar dia.