- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sekelumit Nostalgia yang Membuatmu Ingin Kembali ke Jogja


TS
satriagaruda01
Sekelumit Nostalgia yang Membuatmu Ingin Kembali ke Jogja



Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh 
Selamat pagi,siang,sore,malam agan/aganwati semuanyah
Semoga agan2 yang mampir ke trit ane ini dalam keadaan sehat wal-afiat,berada di lindungan Tuhan Yang Maha Esa,dan dilancarkan Rezekinya,amin amin ya Rabbal alamin

Selamat pagi,siang,sore,malam agan/aganwati semuanyah

Semoga agan2 yang mampir ke trit ane ini dalam keadaan sehat wal-afiat,berada di lindungan Tuhan Yang Maha Esa,dan dilancarkan Rezekinya,amin amin ya Rabbal alamin


Quote:
repost?cek dulu!
Quote:

Quote:
Jogja memang istimewa. Jika ente pernah tinggal, belajar, atau setidaknya singgah sebentar di kota ini, ente akan merasakannya. Kota pelajar, budaya, dan seni ini memang selalu membuat mereka yang pernah menjadi warganya rindu.
Dimana lagi kita bisa duduk bersila makan nasi kucing, dengan kidung dari musisi jalanan? Haduh… Klise banget sih pakai liriknya Kla Project, tapi gimana lagi. Saking banyaknya yang kangen sama kota ini, lagu itu makin berputar di kepala. Nah, itulah hebatnya Jogja.
Untuk sedikit mengobati rasa kangen itu, kenapa tidak menyempatkan diri bernostalgia? Bisa saja, thread ini akan membuat ente ingin kembali ke Jogja
disimak yuk!
Dimana lagi kita bisa duduk bersila makan nasi kucing, dengan kidung dari musisi jalanan? Haduh… Klise banget sih pakai liriknya Kla Project, tapi gimana lagi. Saking banyaknya yang kangen sama kota ini, lagu itu makin berputar di kepala. Nah, itulah hebatnya Jogja.
Untuk sedikit mengobati rasa kangen itu, kenapa tidak menyempatkan diri bernostalgia? Bisa saja, thread ini akan membuat ente ingin kembali ke Jogja
disimak yuk!


Quote:
1.Keistimewaan Jogja sudah bisa kamu rasakan begitu menginjakkan kaki di kota ini
Quote:

Jika datang dari Jakarta, biasanya ente akan sampai di Tugu pada subuh hari. Langit masih berwarna merah, udara pun sedang segar-segarnya. Ada belasan bapak yang akan menawarkanmu taksi atau becak. Tidak semuanya, tapi ada tukang becak atau sopir taksi yang akan menghampirimu dengan sebelah tangan di dada, serta badan yang, demi kesopanan, sedikit membungkuk. 
Jogja adalah kota yang punya iramanya sendiri. Tidak terburu-buru sebagaimana kota-kota besar lainnya, tapi tetap riuh dan hidup — jauh dari kata membosankan. Mungkin irama inilah yang kita semua rasakan begitu menjejakkan kaki di kota ini.

Jogja adalah kota yang punya iramanya sendiri. Tidak terburu-buru sebagaimana kota-kota besar lainnya, tapi tetap riuh dan hidup — jauh dari kata membosankan. Mungkin irama inilah yang kita semua rasakan begitu menjejakkan kaki di kota ini.
Quote:
2. Marka Tanah di Bawah Ini Adalah Tanda Bahwa Kamu Sudah ‘Sah’ Ada di Jogja
Quote:
Buat yang baru pertama kali ke Jogja: Jalan Malioboro dan Tugu

Buat wisatawan yang berlibur di Jogja, kunjungan ke Malioboro sudah seperti harga mati. Tujuan wisata utama di Jogja ini penuh dengan pedagang oleh-oleh dari ujung ke ujung. Banyak juga warung lesehan untuk menikmati suasana malam kota. Karena Malioboro selalu ramai, orang Jogja sendiri biasa menghindari jalan ini. Cuma sekali-dua kali mereka rela menyambanginya, itupun buat mengantar saudara dari luar kota beli oleh-oleh!

Nah, tugu yang nama Belandanya adalah De Witt Pall ini selalu dijadikan arena foto-foto buat turis maupun mahasiswa. Tugu masih dipenuhi orang sampai larut malam, bahkan ada juga yang masih nongkrong di angkringan di dekatnya sampai pukul 3 pagi.
Sementara buat mahasiswa baru…

Tempat belanja murah sejuta mahasiswa..
Gerai swalayan ini banyak tersebar di seluruh penjuru Jogja. Sepertinya hampir tiap universitas di Jogja punya paling tidak satu bangunan swalayan ini di dekatnya. Kalau kamu mahasiswa baru dan butuh peralatan buat kost, swalayan besar ini pasti yang pertama hinggap di pikiranmu. Atau ente malah pernah ikut undian abadi mereka yang hadiahnya rumah? Hehe.

Quote:
3. Kamu akan mulai berkenalan dengan berbagai manusia unik dari Yogya…
Quote:
A. Orang lanjut usia yang masih gigih bekerja

Mbok pasar..
Di Jogja, ente akan menemukan banyak wanita tua yang masih bekerja, entah itu mengangkut sayur atau kayu bakar. Banyak yang berasal dari sisi-sisi luar propinsi DI Yogyakarta. Maka dari itu, selain berpapasan dengan mereka di pasar, ente juga akan sering melihat mereka di tepi jalan — menunggu bus yang akan membawa mereka pulang.

Kakek penjual ronde..
Selain itu, ente akan menemukan banyak kakek yang masih aktif bekerja. Ada yang berdagang sapu di tepi jalan, ada yang menunggu angkringan. Ada juga yang menjual ronde, minuman hangat dengan jahe, kacang, dan potongan lembut roti tawar yang disajikan dalam sebuah mangkuk kecil.
“Mbah, saya beli ronde satu!”
“Yoo…”
“Yoo…”

Angka harapan hidup penduduk Yogyakarta tercatat sebagai yang tertinggi di Indonesia. Jika rata-rata penduduk Indonesia akan hidup hingga umur 66 tahun, rata-rata penduduk Yogyakarta akan mampu mencapai umur 76 tahun. Jadi wajar saja kalau kita mudah menemui penduduk lanjut usia di Jogja.
Quote:
B. Para anggota komunitas

Jogja Last Friday Ride
Jogja itu surganya komunitas. Ada komunitas blogger seperti CahAndong, komunitas sepeda seperti Jogja Last Friday Ride dan Bike2Work, sampai komunitas pembaca dan penikmat puisi yang tiap minggunya manggung di Djendelo Cafe, Gejayan.
Quote:
C. Sesama mahasiswa atau anak SMA

Namanya juga kota pelajar, baik mahasiswa maupun pelajar berseragam SMA adalah pandangan yang umum di Jogja. Ada paling tidak 106 sekolah menengah atas di seluruh DI Yogyakarta. Jumlah universitas, sekolah tinggi, politeknik, dan akademi jauh lebih banyak lagi.
Tapi bukan cuma karena jumlah mereka yang banyak, lho. Mahasiswa dan pelajar Jogja memang aktif dan “eksis” dalam kehidupan masyarakat luas. ente bisa melihat mereka di jalan raya, mengumpulkan dana buat acara organisasi mahasiswa atau solidaritas bencana. Ada juga yang jualan bunga mawar, jaga pameran, sampai ngamen di 0 kilometer! Tanpa mereka, kehidupan kota Jogja sama sekali tak akan sama.
Tapi bukan cuma karena jumlah mereka yang banyak, lho. Mahasiswa dan pelajar Jogja memang aktif dan “eksis” dalam kehidupan masyarakat luas. ente bisa melihat mereka di jalan raya, mengumpulkan dana buat acara organisasi mahasiswa atau solidaritas bencana. Ada juga yang jualan bunga mawar, jaga pameran, sampai ngamen di 0 kilometer! Tanpa mereka, kehidupan kota Jogja sama sekali tak akan sama.
Quote:
D. Ibu dan bapak kost!

ibu kos..
Yang satu ini nggak boleh dilupakan. Bapak atau ibu yang memiliki atau mengurus kost-mu adalah orang yang punya andil besar dalam kelancaran perantauanmu di Jogja. ente beruntung kalau mendapatkan bapak atau ibu kost yang bisa menjadi “pengganti” ayah atau ibumu di rumah. Soalnya banyak juga yang pemilik kost-nya agak “eksotis” — muncul cuma pas mau nagih uang, tapi pas keran atau atap bocor secara ajaib “ngilang”. ente dapat yang mana?

Quote:
4. Tinggal di Jogja, kamu harus siap menghormati tata krama
Quote:

Salah satu alasan kenapa Jogja istimewa adalah kesadaran warganya untuk beramah tamah dan menghormati tata krama. Kesadaran ini sudah sulit ditemui di kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Jika ente lewat di depan beberapa orang tua yang sedang duduk-duduk di jalan, jangan langsung mlengos. ente tidak punya lisensi untuk bersikap cuek pada mereka! Sebaliknya, bungkukkan sedikit badanmu dan anggukkan kepalamu: “Mari, Bu…”
Jika ente baru selesai makan di warung, jangan langsung pergi setelah membayar. Ucapkan terima kasih dan salam: “Pareng...”
Jika seorang bapak atau ibu nggak berhenti-berhenti menatapmu, jangan heran, apalagi marah. Itu artinya, beliau menunggumu untuk menyapa. Senyumi saja, pasti ekspresi mukanya langsung berubah menjadi hangat.
Jangan kaget juga ketika ente ditanya: “Badhe tindak pundi?” (“Mau kemana?”) Mereka tidak sedang mau menguntitmu, kok! ente pun tidak perlu menjawab panjang-panjang, cukup jelaskan kalau ente sedang mau ke kampus atau rumah teman. Tunggu saja mereka berpesan: “Nggih, hati-hati.”
Jika ente lewat di depan beberapa orang tua yang sedang duduk-duduk di jalan, jangan langsung mlengos. ente tidak punya lisensi untuk bersikap cuek pada mereka! Sebaliknya, bungkukkan sedikit badanmu dan anggukkan kepalamu: “Mari, Bu…”
Jika ente baru selesai makan di warung, jangan langsung pergi setelah membayar. Ucapkan terima kasih dan salam: “Pareng...”
Jika seorang bapak atau ibu nggak berhenti-berhenti menatapmu, jangan heran, apalagi marah. Itu artinya, beliau menunggumu untuk menyapa. Senyumi saja, pasti ekspresi mukanya langsung berubah menjadi hangat.

Jangan kaget juga ketika ente ditanya: “Badhe tindak pundi?” (“Mau kemana?”) Mereka tidak sedang mau menguntitmu, kok! ente pun tidak perlu menjawab panjang-panjang, cukup jelaskan kalau ente sedang mau ke kampus atau rumah teman. Tunggu saja mereka berpesan: “Nggih, hati-hati.”
Quote:
5. Merantau ke kota lain, kamu akan shock karena hidup baru yang keras dan menantang. Merantau ke Jogja, kamu akan shock karena hidup yang… terlalu “gampang”.
Quote:
A. Bukan rahasia lagi kalau Jogja adalah surga makanan murah

Angkringan, penyelamat kantong
“Nasi kucing tiga, kerupuk dua, sate usus satu, gorengan lima, teh jahe satu. Berapa, Pak?”
“7.500, Mas.”
“HAH??!!” *masukin lembar 20.000-an balik ke kantong*
“7.500, Mas.”
“HAH??!!” *masukin lembar 20.000-an balik ke kantong*
Quote:
B. Jalanan Jogja pun relatif lebih lega dibandingkan kota-kota besar lainnya di Indonesia

Meski sekarang semakin banyak jalan-jalan kota yang diubah jadi satu arah — tanda bahwa jalanan di Yogya semakin kritis dan tak mampu menampung perkembangan jumlah kendaraan — paling tidak kota ini masih relatif lebih “lowong” dibandingkan kota-kota lainnya di Indonesia.
Kalaupun macet, jalan raya tak lantas berubah jadi “neraka” dimana ente akan terjebak selama berjam-jam. Macetnya Jogja adalah macet dimana kamu masih bisa menggeliat, terutama jika kamu pakai motor bebek.
Quote:
C. Di Jogja, kamu bisa bersenang-senang lewat jutaan cara

Jangan puas cuma menyusuri Malioboro. ente juga harus pergi ke Gua Pindul di Gunungkidul, bagian timur Yogyakarta, menjelajahi gua dengan ban!

Jeep merapi
Kalau mau mencari hawa sejuk, pergi saja ke sebelah utara, menuju Merapi. Di sana ente juga akan menemukan museum vulkanologi dan tempat tinggal Mbah Maridjan, juru kunci Merapi, sebelum beliau wafat akibat erupsi Merapi di tahun 2010. Banyak rumah dan kendaraan yang lantak oleh asap wedus gembel yang akhirnya dijadikan “museum” oleh warga, untuk mengingat bahwa kita kecil dibandingkan kuasa-Nya.

Beda lagi kalau ente menuju Selatan. Di sini, ente bisa menemukan banyak pantai, seperti Samas, Depok, dan yang paling terkenal: Parangtritis. Kalau mau yang jauh lebih privat, ente juga bisa kok bertualang 3-4 jam ke timur dan menyusuri indahnya pertemuan daratan dan Samudra Hindia di Gunungkidul.

Nggak mau jauh-jauh? Ya sudah, mampir saja ke Taman Sari di dekat komplek keraton sana. Kolam yang dulu jadi tempat pemandian para selir Sultan ini sekarang dibuka untuk umum sebagai tempat wisata. Harga tiketnya nggak sampai Rp. 5000, dan ente akan diajak bertualang melihat masjid bawah tanah hingga tangga-tangga spiral dengan arsitektur menakjubkan. Asal, jangan mandi di kolamnya ya. Jangan juga sok-sok ngintip dari jendela menaranya. Emangnya ente Jaka Tarub…

Kamu juga bisa bersenang-senang di Alun-Alun Selatan. Tutup saja matamu dengan kain dan cobalah untuk berjalan lurus di antara dua pohon beringin keramat di lapangannya. Menurut mitos, jika ente berhasil berjalan lurus, satu keinginanmu akan terkabul. Meskipun menurut ilmu pengetahuan, kita memang nggak akan bisa berjalan lurus kalau mata kita ditutup… hahaha
.Quote:
6. Tinggal di Jogja sebagai mahasiswa pun akan membanjirimu dengan berbagai kemudahan
Quote:
A. Lapar tapi gak punya duit? Ke burjo aja!

Sebenarnya, ‘burjo’ adalah singkatan dari warung bubur kacang ijo. Meski begitu, hampir semua mahasiswa yang berkunjung ke sana akan memesan nasi telur atau mie goreng. Sebagaimana angkringan, harganya pun miring: nggak sampai Rp. 6000 untuk makan siang yang sudah termasuk minumnya. Penyelamat hidup mahasiswa di akhir bulan.
Quote:
B. Jogja juga punya tempat fotokopi yang buka 24 jam

Nggak cuma apotek atau mesin ATM yang 24 jam. Di Jogja yang sarangnya mahasiswa, ente akan bisa menemukan pusat fotokopi yang nggak pernah tutup siang-malam. Mau jilid skripsi jam 2 pagi? Bisa aja…tapi skripsinya harus jadi dulu ya! hehe 

Quote:
C.Intinya, segenap sudut kota dibangun dengan memikirkan eksistensimu sebagai mahasiswa

Di Jogja, bukan cuma para mahasiswa yang harus menyesuaikan diri dengan kota Yogya. Kota Yogya pun rela menyesuaikan diri dengan para mahasiswa yang tinggal di dalamnya. Acara-acara untuk anak muda selalu ada, dari konser musik indie sampai pameran buku tiap bulan. Kost, warung makan, penatu, warnet, semuanya mudah dicari.
Rentang harganya pun tinggal pilih, sesuai anggaranmu. Mau kost eksklusif berharga jutaan per bulan, atau kost yang akan meminta jumlah uang yang sama per tahunnya? Mau warung makan murah meriah, atau kafe-kafe yang sekarang makin menjamur? Semua kembali padamu.
Rentang harganya pun tinggal pilih, sesuai anggaranmu. Mau kost eksklusif berharga jutaan per bulan, atau kost yang akan meminta jumlah uang yang sama per tahunnya? Mau warung makan murah meriah, atau kafe-kafe yang sekarang makin menjamur? Semua kembali padamu.

Sebenernya masih banyak lagi gan tapi ntar dah ane update,tangan pegel nih dan butuh yang namanya cendol 
UPDATE 1masih di page one gan ! 
UPDATE 2? masih dalam proses......
DITUNGGU AJA UPDATENYA!!



UPDATE 2? masih dalam proses......
DITUNGGU AJA UPDATENYA!!
Quote:
TS MEMBUTUHKAN
Spoiler for Buka:

dan

Quote:
JANGAN LUPA UNTUK:
Spoiler for buka:

dan..
Spoiler for bonus:






Quote:

Diubah oleh satriagaruda01 29-10-2014 12:12
0
4.6K
Kutip
34
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan