SOEMPAH PEMOEDA

Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA

Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA

Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA

Djakarta, 28 Oktober 1928


Tidak terasa sudah 86 tahun sumpah pemuda di teriakkan pemuda-pemuda pejuang bangsa di masa lampau. Sumpah pemuda ini sendiri merupakan bentuk dari para pejuang bangsa di masa itu untuk memerdekakan Indonesia yang notabenennya masih merupakan negara terjajah. Mungkin jika kita bayangkan atmosfir yang ada disana, kita akan merasakan semangat-semangat nasionalisme yang menggebu-gebu. Betapa tidak, jangankan memajukan negara sendiri, mendapatkan kebebasan untuk bernafas di tanah air pun susah.

Sekarang lihatlah diri kita. Kita pemuda di tahun 2014 adalah manusia yang mendapat aliran berkah dan nikmat yang melimpah. Kebebasan di negeri sendiri kita punya. Namun ada satu yang gagal terwariskan kepada kita, yaitu Nasionalisme yang tinggi. Kita bisa saja mengatakan 'Gw punya jiwa nasionalisme yang tinggi', namun mana penerapannya? Ok, mungkin ada satu-dua orang di antara kalian yang punya hal tersebut. Tapi kita mengkaji 'kita'. Mayoritas pemuda Indonesia saat ini terlalu terlena dengan kemerdekaan dan nikmat hidup yang diperoleh, sehingga semangat untuk memperjuangkan tanah air menjadi merosot.

Mari kita intip keadaan negeri Indonesia tercinta ini dengan pemuda yang tidak mencerminkan makna 'Sumpah' yang pernah di ikrarkan tersebut,

1. Bolos sekolah.
ingin seperti Bill gate atau Mark zukerberg yang putus sekolah tetapi bisa sukses. Mungkin itu adalah kalimat yang bisa dijadikan tameng bagi pemuda-pemuda yang sering bolos dan malas ke sekolah ini.



O tidak bisa begitu. dua orang sukses yang disebut diatas tadi putus sekolah bukan karena malas ataupun semacamnya. mereka sengaja meninggalkan studi mereka demi mengembangkan ilmu yang yang telah mereka dapat. mereka punya dasar untuk melanjutkan studi tanpa menimba ilmu di jenjang sekolah atau kuliah lagi.
jadi beda ya, teman-teman.
Apalagi kalau anda hanyalah siswa SMA, punya modal apa? bakat apa? beda ceritanya bagi siswa SMK yang sudah punya modal. Namun bukan berarti saya mengajarkan siswa SMK untuk berhenti sekolah.
Begini, jika orang yang putus sekolah bisa sukses, tentunya orang yang menimba ilmu lebih lama akan mendapatkan kesempatan sukses lebih besar. Is it right, friend?
Seperti sloga Jokowi, Kerja! Kerja!
dan saya tegaskan kepada kita, pemuda bangsa, Belajar! Belajar!

2. Tawuran.
Pernah nonton Film Crow Zero? Nah, iya bener, itu. Mungkin mereka yang sering tawuran terinspirasi film crow zero ini. Tapi saya bisa pastikan apa yang dilakukan pemuda-pemuda ini lebih parah dari adegan di film tersebut. Faktanya, di film crow zero hanya sebagian adegan yang menampilkan tawuran. mayoritas adegan adalah one by one. JANTAN, Men.



Ops, sekali lagi, saya bukan mengajarkan untuk berkelahi secara satu lawan satu ya.
Apa yang didapat dari tawuran? kebanggaan? tahta? harta? wanita? mobil remote control baru? pacar? Ah, tidak satupun.
Kalaupun anda bangga dengan kekuatan anda dengan tawuran, silahkan saja. Tapi polisi tidak akan tinggal diam. satu-satunya yang bisa didapat dari tawuran adalah 'KEBONYOKAN'. Menang jadi gosong, kalah jadi abu.
Berpikir dewasalah sobat, kita manusia diciptakan dengan otak dan hati yang mana jika disinkronisasikan akan membuat kita arif dalam mengambil keputusan.

3. Bikin Dan Buang.
Bukan rahasia lagi jika pemuda zaman sekarang sudah tercemar dengan kegiatan bikin dan buang ini. Maksudnya, suatu kegiatan yang berlandaskan nafsu tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi dimasa depan. I Call It 'Sex bebas'.
Nonton sinetron boleh-boleh aja. Tetapi perlu dikontrol ya, apalagi sinetron zaman sekarang kebanyakan mengumbar nafsu.





Pikirkan, kalian di biayai oleh orangtua kalian untuk hidup dan menempuh kelayakan sebagai manusia. Setiap keringat yang bercucuran di dahi orangtua kalian tersisip sejuta harapan untuk kesuksesan kalian. Jangan sia-siakan masa mudamu. Masa muda itu penuh dengan kesenangan, keceriaan, kreatifitas. Manfaatkan masa muda jangan sampai tercemar. Kalau sudah melakukan sex bebas dan kebablasan bagaimana? mau dibuang begitu saja calon anak kalian?
Well, sekali lagi, gunakan otak dan hati dengan benar.

Maka karena itu, berbuatlah, berkaryalah, berinovasilah.
teladanilah teman-teman kita yang sudah berbuat kebaikan ini walaupun hanya secuil nilainya.












Dan masih banyak panutan lainnya. Mari kita jadikan orang-orang minoritas ini menjadi mayoritas di Indonesia.

Hm, Selama ini kita selalu menyalahkan Pemerintah yang korupsi dengan komentar 'ini dan itu'. Kalau saya boleh berpendapat, sampai sepuluh tahun yang akan datang kita akan terus seperti ini, karena dalam kurun waktu itu kita masih dipimpin oleh pemerintahan orang-orang masa lampau. Maka karena itu sobat, mari bangun pondasi yang kuat. Sadarlah kita calon pelurus bangsa. Kita buktikan kita bisa lebih baik dari pada om-om dan tante-tante yang menjabat sekarang.
Jika kita sudah bisa memberikan kontribusi terhadap negara dan bangsa, itulah baru disebut memiliki jiwa nasionalisme yang sebenarnya.




Sumber: Handsomenia