- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Madu Bisa Lebih Buruk dari Gula ?


TS
erdiju
Madu Bisa Lebih Buruk dari Gula ?

Madu adalah pemanis alami yang dikumpulkan lebah dari sari-sari bunga. Disebut-sebut lebih baik dari pada gula, bahkan mengalahkan penjualan selai roti untuk pertama kali di jaringan supermarket Waitrose, Inggris.
Trend itu sejalan dengan persepsi bahwa madu lebih menyehatkan.
Perusahaan riset pasar Mintel memperkirakan penjualan madu total tahun lalu mencapai 112 juta pounds atau Rp 2,2 triliun.
Secara umum diterima bahwa madu baik untuk kesehatan, namun apa benar? Madu terdiri dari 55 persen fruktosa (gula buah), jadi mengonsumsi madu sedikit menguntungkan bagi tubuh dibandingkan dengan gula.
Madu tetaplah gula.
Gula rafinasi (sukrosa) diproses dalam tubuh dengan bantuan insulin, yang dibuat di pankreas.
Madu memiliki 55 persen fruktosa, gula buah yang diproses oleh hati.
Meski ada perbedaan kimiawi, tubuh tetap bereaksi sama terhadap madu seperti halnya terhadap gula, menaikkan gula darah.
Kondisi ini mendorong pankreas menghasilkan insulin, yang membuat tubuh menyimpan lemak dan menaikkan berat badan.
Ketika mengonsumsi berlebihan, produk mengandung fruktosa berkontribusi terhadap kegemukan, gangguan jantung, dan hati, seperti produk mengandung gula.
Penelitian lain menunjukkan fruktosa menyerap mineral dari tubuh.
Sumber
0
1.4K
17


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan