Pernahkah Anda mengalami hal seperti ini: Login ke Facebook, memeriksa apakah ada status yang menarik, atau terkadang mengupdate status di akun sendiri. Setelah itu, Anda beralih ke Twitter, sekedar melihat-lihat apa yang sedang trending hari ini.

Masih belum cukup, Anda teringat dengan foto liburan yang belum sempat dipamerkan ke teman-teman. Buka instagram, upload. Apakah sudah selesai? Belum. Ternyata Anda masih perlu memposting tulisan tentang pengalaman menarik selama liburan melalui Tumblr,..dan tak lupa menyapa teman-teman di Whatsapp!

Bolak-balik, mondar-mandir dari aplikasi sosial media yang satu ke aplikasi sosial media yang lain terkadang membuat pening kepala. Terlebih jika Anda melakukannya di sela-sela waktu kerja atau belajar, tentu akan mengnggangu produktifitas bukan?
Beberapa pengaturan dan penggunaan aplikasi dapat menyingkat waktu Anda untuk mengakses media sosial. Yang menarik, terkadang cara yang ‘kuno’ malah lebih efektif dibanding cara yang lebih canggih.

Masih ingat dengan email? Dulu sebelum jaman media sosial mewabah, email merupakan salah satu alat komunikasi yang sering digunakan. Meski sekarang masih, namun intensitas penggunaannya kian menurun.

Hampir semua media sosial memiliki fitur alert atau pengingat melalui email. Sering kita memandang email pengingat tersebut sebagai spam, namun sebenarnya fitur ini bisa mempersingkat waktu Anda mengecek sosial media. '
Tak percaya?Coba Anda gunakan email yang sama untuk beberapa akun media sosial. Kemudian, aktifkan alert atau fitur pengingat di sosial media Anda.

Selanjutnya, Anda bisa mensortir update media sosial dari email alert yang Anda terima. Sekedar melirik judul email, Anda bisa memilah mana yang penting untuk dibuka, dan mana yang bisa di skip. Jika Anda memakai layanan penyedia email Gmail, mereka sudah menyediakan tab khusus bertajuk Social, sehingga pekerjaan memilah dan memilih update

Snowball adalah aplikasi Android baru yang didukung oleh Google Ventures. Aplikasi ini akan menggabungkan pesan-pesan dari apliaksi mesenger yang berbeda ke dalam satu tempat. Sejumlah besar aplikasi messenger sudah menyatakan mendukung Snowballtermasuk Hangouts, SMS, Facebook Messenger, WhatsApp, Snapchat, Twitter, Line, WeChat dan Slack. Jika ada pesan komunikasi yang masuk, Snowball muncul dengan simbol yeti mengambang, unik ya!

Supaya aplikasi messenger dapat terintegrasi, mereka harus ‘membuka diri’ terhadap Snowball. Dengan demikian, Snowball dapat mengambil pesan dari aplikais messenger lain. Selian itu, Snowball juga memiliki akses ke sistem notifikasi Android sehingga mampu menampilkan pengingat di status bar. Itulah mengapa aplikasi Snowball tidak (atau belum) dapat ditemui di smartphone atau tablet dengan sistem operasi iOS, karena sistem akses pihak ketiga mereka lebih tertutup.

Meski demikian, tidak semua aplikasi messenger mengijinkan Snowball untuk mengambil pesan-pesan dari mereka begitu saja. Terkadang ada yang hanya mengijinkan tampilan notifikasi pesan baru, dan ketika Anda ingin membacanya, Anda tetap harus melompat ke sumber aplikasi messenger yang asli.

Bagi para pegiat media sosial dan praktisi digital, Hootsuite mungkin terdengar familiar . Ya, Hootsuite termasuk aplikasi agregator media sosial yang cukup ‘serius’ karena memiliki banyak fitur statistik yang detil. Versi berbayarnya menungkinkan Anda untuk memantau banyak akun media sosial dalam satu dashboard. Jangan berkecil hati dulu, karena versi gratisnyapun cukup bisa diandalkan, karena mampu memantau 5 akun media sosial secara bersamaan. Twitter, Facebook, Linkedin, Google+ adalah nama-nama media sosial yang dapat terintegrasi dengan Hootsuite.

Berbagai aktifitas, seperti membalas tweet atau mengomentari status Facebook, dapat dilakukan melalui antarmuka Hootsuite. Ada juga ragam pilihan untuk memantau 'jangkauan' tweet Anda dan 'keterlibatan' pengikut pada saluran media sosial Anda. Aplikasi Hootsuite selain tersedia untuk browser desktop juga dapat diunduh untuk smartphone Android dan iOS.