Jakarta - Paripurna pembentukan komisi-komisi di
DPR berlangsung panas.
Politikus PDIP Aria Bima meminta
Koalisi Merah Putih (KMP) tak
menyapu bersih pimpinan
komisi-komisi DPR. "Kalau setor nama itu mudah,
sudah di kantong," kata
anggota DPR dari F-PDIP, Aria
Bima dalam sidang paripurna di
Gedung DPR, Senayan, Jakarta,
Kamis (23/10/2014). PDIP, NasDem, Hanura, PKB, dan
PPP memang belum menyetor
nama-nama penghuni komisi
DPR. Koalisi pendukung Jokowi-
JK itu tak mau menyetor nama
sebelum dipastikan mendapat jatah pimpinan komisi. "Ini saya buka sekalian di sini. Ini
DPR Merah Putih bukan DPR
Koalisi Merah Putih. Perlu
dilakukan musyawarah mufakat
sebelum dilakukan pembagian
pimpinan komisi. Kita bicarakan berapa-berapa agar bisa jalan,"
ungkap Aria. Aria mengungkap upaya lobi
politik yang dilakukan PDIP cs
ke KMP. PDIP cs meminta jatah
16 kursi pimpinan komisi, namun
tak diberi. "Kalau secara proporsional,
seharusnya kami dapat 6 ketua
dan 22 sampai 25 wakil ketua.
Tapi kalau mau dipaksakan ya
udahlah 16 saja. Tapi itu juga
belum deal," ujar Aria usai paripurna. Pimpinan sidang Wakil Ketua DPR
Fahri Hamzah merespons
pernyataan Aria. Dia
mengatakan bahwa tidak ada
dari KMP yang melobi untuk
menjadi menteri di kabinet Jokowi-JK. "Kalau soal koalisi-koalisi, tidak
ada dari KMP yang ingin jadi
menteri, tidak ada bargain-
bargain di belakang," kata Fahri
sebelum menutup sidang.

Sumber