Kaskus

News

suheri.kwAvatar border
TS
suheri.kw
Kami Bukan Preman
Suatu hari saya dan teman-teman ngopi sore di sebuah kedai di pojok sebuah kampus negeri di kota Semarang. Seperti biasa, waktu itu kami manfaatkan untuk canda tawa, berdiskusi lepas seputar hot issue mahasiswa vs pemilukada Jateng. Diskusi yang ditemani kopi mocca hangat itu kian hangat.

Namun ada hal yang berbeda pada ngopi kali ini. Nampaknya Ibu “pemilik kedai” nguping pembicaraan kami, karena ada sesuatu hal yang dianggap baru didengarnya yaitu dialeg salah satu ngopier berbeda dengan yang lainnya. Mungkin, saya menduga, dalam hati Ibu tersebut terselip kata “ini mungkin orang timur kali ya..!”.

Karena asyik berdiskusi, kami terbuai dengan suasana, tak terasa kopi yang ada di gelas sudah habis. Kami pun satu persatu meninggalkan kedai tersebut. Hingga akhirnya secara kebetulan saya yang paling terakhir yang akan beranjak meninggalkan kedai tersebut, tiba-tiba saja dari samping kanan saya, Ibu “pemilik kedai” secara spontan bertanya kepada saya ;

“Kalau melihat dialeknya tadi, Mas orang bukan orang Jawa ya?”
“Iya, benar Bu, Saya orang Flores”
“Owhh…”,sambil mengganguk kepalanya.
Lanjut saya, “Emang kenapa Bu?”
“Orang Flores dibilang banyak preman, tapi Mas kok gak ada tampang premannya ya!”
“Yaa, tergantung jugalah Bu.. Misalnya satpam kampus gak ada sebab-musabab datang mukul atau ‘pentungin’ saya, mungkin saya langsung jadi preman untuk beberapa menit to Bu. hehe…”
Ibu itu ketawa kecil.

Saya lalu balik bertanya, “Menurut Ibu, preman itu apa ya?”
“Oh, itu mereka yang bikin kacau dan rusak kan, Mas…!”
“Oh yaa, begitu ya Bu.. Ok, boleh saya nanya lagi Bu ! Kira-kira bangsa atau negeri kita sekarang ini lagi baik, kacau atau rusak ya Bu?”
“Hmm, rusak Mas. Rusak bangettt…”
“Oh, udah rusak, ‘pake bangett’ lagi ya Bu..”
Tertawa lagi ibu itu.

“Nah, Bu, siapa yang bikin kacau dan rusak bangsa ini? Orang Flores kah?”
Ibu ini agak terhenyak, “Gak lah Pak.. Pemerintah lah…”
“Nah Bu, berapa banyak orang Flores di pemerintahan negeri ini, Bu? Berapa banyak orang Flores di TNI/Polri? Berapa banyak orang Flores di kejaksaan dan kehakiman? Jadi, sebenarnya siapa yang bikin rusak negeri ini ya Bu? Orang Flores ya !?”

Wajah ibu itu agak bersemu merah dan menyahut singkat, “Gak kok. Orang Flores yang aku tahu kan pintar-pintar, banyak yang terjun di dunia jurnalis atau wartawan hebat-hebat itu orang Flores.”
Terdiam sejenak, dia lanjut, “Orang Flores juga ganteng-ganteng ya…”
“Dalam hati saya, “Kalau Ibu mau bilang gue ganteng, omong aja, jangan muter-muter lah yauw..” hehehe……… canda.com”.

Poin dari cerita ini: jika ada masalah apapun, lihat dan bikin penilaian secara utuh — orang Lemhannas bilang, “komprehensif integral”–, jangan sekeping-keping alias parsial-fragmentaris.

“Kita Semua Sepakat Bahwa Stop Premanisme apapun bentuknya dengan Cinta Tulus, Bukan Akal Bulus Bernama Petrus”

Itu sekadar catatan keluh kesah orang Timur perantauan, dan diyakini bahwa salah satu dari sekian banyak yang dialami orang timur perantauan saat ini baik itu berupa canda tawa, sindiran lepas, maupun dengan cara santun sedikit menyakitkan. Ini semua berawal dari opini lepas yang di sampaikan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab atas kasus Cebongan - Jogjakarta dan mengambil keuntungan dari masalah tersebut. tampa memperhatikan asas sebab musabab dari persoalan tersebut”

Salam Damai IndonesiaKu..!!
http://politik.kompasiana.com/2013/0...an-556302.html
0
2.6K
27
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan