Ini Jawaban Terkait Video Pengusiran Penduduk Lokal oleh Bule di Kawasan Wisata Mandeh oleh Hellen Nur Qolbi dengan penyuntingan seperlunya.
:: ini sebagian kawasan Mande hasil screenshoot google earth. Melalui screenshoot ini saya ingin meluruskan info yang sering beredar mengenai kawasan Mande khususnya pulau Cubadak. Pulau Cubadak ini luasnya 40kmpersegi, bagian yang saya lingkar orange ada angka 4 merupakan resort yang dikelola oleh orang Italy. Kata penduduk setempat lokasi ini paling seluas 4-6ha atau 10% bagian pulau. Selain ke resort tersebut, kita bebas menjajakkan kaki di pulau Cubadak. Mana berani si bule ngusir2 orang ditempat selain yang mreka sewa. Angka 3 merupakan bagian barat pulau cubadak, itu kampung Kapo-kapo, saya sering main kesana. Walaupun sudah hampir 2 tahun saya akrab dengan kawasan ini, tak ingin (berminat) saya mampir diresort tsb, bukan karena pemiliknya gak ramah tapi masih banyak tempat lain yang lebih indah dari resort tsb (dan gratis
).
Tempat ini (resort) mereka kontrak dari penduduk yang punya ulayat (jadi ini layaknya sewa menyewa pribadi, tidak ada hubungannya dengan pemerintah).
Berita pengusiran penduduk setempat oleh bule ini sebenarnya masalah miskomunikasi. Bagi si bule (dan saya) jika sudah menyewa maka ia berhak dengan aturan yang mereka buat, apalagi kawasan ini mreka jadikan tempat komersil, yang mungkin mengusung privacy dan kenyamanan. Pebisnis sejati biasanya sangat menjaga komitmen mereka, kenyamanan dan privacy pengunjung tentu mutlak ingin mereka jaga.
Bagi mereka deal-deal adalah dengan pemilik lahan bukan dengan semua orang (karena saya pun begitu, urusan saya tentu dengan pemilik rumah, jika saya ngontrak rumah). Kita gak tau kesepakatan apa yg dibicarakan saat pemandu minta izin masuk ke resort, apakah minta izin memotret juga kah?
Itu kawasan pribadi (jika kita mau menghormati perjanjian sewa menyewa mreka) hingga perjanjian sewa menyewa mreka berakhir.
Meskipun si bule bukan orang Indonesia tapi dia sudah diberi hak oleh siempunya tanah. Pulau Cubadak luasnya 40ha bukan hanya 4ha resort itu aja.
Jikapun ingin menikmati fasilitas resort itu juga tidak apa-apa. cottage yang dibangun dengan sentuhan tradisional dan natural. Harga sewanya mulai dari Rp. 1.900.000 per malam untuk wisatawan mancanegara dan Rp. 900.000 per malam untuk wisatawan domestik. (
http://www.cubadak-paradisovillage.com/)
Berdasarkan data pengunjung, sebagian besar wisatawan yang datang ke Pulau Cubadak merupakan wisatawan mancanegara. Hal tersebut menang terkait dengan Pulau Cubadak yang dikontrak oleh Nanni Casalegno, seorang warga negara Itali selama 30 tahun. Pada tahun 2014 ini, kontrak tersebut telah berjalan selama 17 tahun. Dia banyak mempromosikan pulau ini ke wisatawan mancanegara.
Selain itu, dahulu pernah ada seorang turis asal Jerman yang menggarap film dokumenter mengenai keindahan Pulau Cubadak ini. Film tersebut mendapat banyak sambutan yang luar biasa dan hal ini menjadi magnet bagi orang Jerman untuk datang berwisata ke Pulau Cubadak. Selain film dokumenter tersebut, beberapa media cetak bahkan menulis artikel mengenai pulau yang disebutkan sebagai “surga”. Majalah wanita Bild de Rau menuliskan mengenai pulau ini dengan judul “Pulau Tersenyap di Dunia”. Yang dimaksud dengan Pulau Tersenyap adalah ketenangan, kesunyian dan kesenyapan di Pulau Cubadak. Meskipun saat ini yang datang ke pulau ini kebanyakan dari wisatawan mancanegara, bukan berarti pulau Cubadak tidak rekomendded bagi wisatawan domestik. Silahkan cantumkan Pulau Cubadak di daftar perjalanan Anda selanjutnya.
Mudah-mudahan mencerahkan.