- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ya'juj dan Ma'juj Makhluk Ganas!


TS
savapratama
Ya'juj dan Ma'juj Makhluk Ganas!
Bismillah...
Tiada daya dan upaya melainkan dari Allah swt..
Berawal dari jalan2 ane di Lounge dan bahasan tentang Ya'juj Ma'juj bukan Makhluk Ganas bahkan bukan Makhluk ane tergelitik ingin menyampaikan pendapat ane lewat Trit ini
Kenapa Y-M disebut bukanlah suatu Makhluk Ganas bahkan disebut Bukan Makhluk Hidup pendapatnya ada disini :[URL="Pendapat"]www.kaskus.co.id/post/5335a8317774d8924c0000b9#post5335a8317774d8924c0000b9[/URL]
Ane bikin trit ini karena salah satu rukun iman adalah iman kepada ghaib (berita Ghaib dr Allah) dan tentang Y-M adalah salah satu dr berita gahib yg dikabarkan Allah. Semoga kita dengan pendapat kita masing2 bisa beriman dengan baik. aamiin
Pendapat ane tentang Ya'juj Ma'juj seperti berikut ane Kutipkan:
Spoiler for Y-M adalah Makhluk, Keturuan ADAM AS, So?:
Ya’juj wa Ma’juj adalah dari jenis manusia keturunan Adam 'alayhi'l-salām (peace be upon him). Tidak seperti yang digambarkan oleh sebagian orang bahwa mereka bukanlah dari keturunan manusia. Hanya saja mereka adalah orang-orang yang merusak serta memiliki sifat dan perangai yang Allah subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) takdirkan kepada mereka tidak seperti manusia pada umumnya.
Dalil yang menunjukkan bahwa mereka dari jenis manusia keturunan Adam 'alayhi'l-salām (peace be upon him) adalah apa yang diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dalam Kitabul Anbiya’ bab Qishah Ya’juj wa Ma’juj, dari Abu Sa’id Al-Khudri raḍyAllāhu 'anhu (may Allāh be pleased with him) , bahwa Nabi ṣallallāhu 'alayhi wa sallam (peace and blessings of Allāh be upon him) bersabda:
ن أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِي رَضِي اللهم عَنْهم عَنِ النبِي صَلى ا عَلَيْهِ وَسَلمَ قَالَ يَقُولُ ا تَعَالَى يَا آدَمُ فَيَقُولُ لَبيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ فَيَقُولُ أَخْرِجْ بَعْثَ النارِ قَالَ وَمَا بَعْثُ النارِ قَالَ مِنْ كُل أَلْفٍ تِسْعَ مِائَةٍ وَتِسْعَةً وَتِسْعِينَ فَعِنْدَهُ يَشِيبُ الصغِيرُ ) وَتَضَعُ كُل ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى الناسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِن عَذَابَ ا شَدِيدٌ ( قَالُوا يَا رَسُولَ ا وَأَينَا ذَلِكَ الْوَاحِدُ قَالَ أَبْشِرُوا فَإِن مِنْكُمْ رَجُلًا وَمِنْ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ أَلْفًا…
Allah subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) berfirman kepada Adam: “Wahai Adam.” Maka Adam menjawab: “Labbaika wa sa’daika wal khairu fi yadaika (Aku sambut panggilan-Mu dengan senang hati dan kebaikan semuanya di tangan-Mu).” Kemudian Allah subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) berfirman: “Keluarkan pasukan penghuni neraka.” Maka Adam bertanya: “Apa itu pasukan penghuni neraka?” Allah subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) berfirman: “Mereka dari setiap seribu orang, sembilan ratus Sembilan puluh sembilan orang!” Maka ketika itu anak kecil menjadi beruban, setiap yang hamil melahirkan apa yang dikandungnya, dan kamu lihat orang-orang seakan-akan mabuk padahal mereka tidak mabuk, tetapi karena adzab Allah subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) yang sangat keras. Kemudian para sahabat bertanya: “Siapa yang satu itu, wahai Rasulullah?” Rasulullah ṣallallāhu 'alayhi wa sallam (peace and blessings of Allāh be upon him) menjawab: “Bergembiralah sesungguhnya penghuni neraka itu dari kalian satu dan dari Ya’juj wa Ma’juj seribu….” (HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari, juz 6 hal.382)
Dari hadits di atas kita dapatkan beberapa faedah:
Pertama: Ya’juj wa Ma’juj adalah calon penghuni neraka.
Kedua: jumlah Ya’juj wa Ma’juj sangat besar.
Ketiga: bahwa Ya’juj wa Ma’juj dari jenis manusia keturunan Adam
Dalil yang menunjukkan bahwa mereka dari jenis manusia keturunan Adam 'alayhi'l-salām (peace be upon him) adalah apa yang diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dalam Kitabul Anbiya’ bab Qishah Ya’juj wa Ma’juj, dari Abu Sa’id Al-Khudri raḍyAllāhu 'anhu (may Allāh be pleased with him) , bahwa Nabi ṣallallāhu 'alayhi wa sallam (peace and blessings of Allāh be upon him) bersabda:
ن أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِي رَضِي اللهم عَنْهم عَنِ النبِي صَلى ا عَلَيْهِ وَسَلمَ قَالَ يَقُولُ ا تَعَالَى يَا آدَمُ فَيَقُولُ لَبيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ فَيَقُولُ أَخْرِجْ بَعْثَ النارِ قَالَ وَمَا بَعْثُ النارِ قَالَ مِنْ كُل أَلْفٍ تِسْعَ مِائَةٍ وَتِسْعَةً وَتِسْعِينَ فَعِنْدَهُ يَشِيبُ الصغِيرُ ) وَتَضَعُ كُل ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى الناسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِن عَذَابَ ا شَدِيدٌ ( قَالُوا يَا رَسُولَ ا وَأَينَا ذَلِكَ الْوَاحِدُ قَالَ أَبْشِرُوا فَإِن مِنْكُمْ رَجُلًا وَمِنْ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ أَلْفًا…
Allah subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) berfirman kepada Adam: “Wahai Adam.” Maka Adam menjawab: “Labbaika wa sa’daika wal khairu fi yadaika (Aku sambut panggilan-Mu dengan senang hati dan kebaikan semuanya di tangan-Mu).” Kemudian Allah subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) berfirman: “Keluarkan pasukan penghuni neraka.” Maka Adam bertanya: “Apa itu pasukan penghuni neraka?” Allah subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) berfirman: “Mereka dari setiap seribu orang, sembilan ratus Sembilan puluh sembilan orang!” Maka ketika itu anak kecil menjadi beruban, setiap yang hamil melahirkan apa yang dikandungnya, dan kamu lihat orang-orang seakan-akan mabuk padahal mereka tidak mabuk, tetapi karena adzab Allah subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) yang sangat keras. Kemudian para sahabat bertanya: “Siapa yang satu itu, wahai Rasulullah?” Rasulullah ṣallallāhu 'alayhi wa sallam (peace and blessings of Allāh be upon him) menjawab: “Bergembiralah sesungguhnya penghuni neraka itu dari kalian satu dan dari Ya’juj wa Ma’juj seribu….” (HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari, juz 6 hal.382)
Dari hadits di atas kita dapatkan beberapa faedah:
Pertama: Ya’juj wa Ma’juj adalah calon penghuni neraka.
Kedua: jumlah Ya’juj wa Ma’juj sangat besar.
Ketiga: bahwa Ya’juj wa Ma’juj dari jenis manusia keturunan Adam
Spoiler for Sifat Y-M:
Sifat-sifat Ya’juj wa Ma’juj
Walaupun mereka dari jenis manusia keturunan Adam, namun mereka memiliki sifat khas yang berbeda dari manusia biasa. Ciri utama mereka adalah perusak dan jumlah mereka yang sangat besar sehingga ketika mereka turun dari gunung seakanakan air bah yang mengalir, tidak pandai berbicara dan tidak fasih, bermata kecil (sipit), berhidung kecil, lebar mukanya, merah warna kulitnya seakan-akan wajahnya seperti perisai dan lain-lain. Disebutkan dalam riwayat Al-Imam Ahmad raḥimahullāh (may Allāh have mercy upon him), dari Ibnu Harmalah, dari bibinya, dia berkata:
وَهُوَ عَاصِبٌ إِصْبَعَهُ مِنْ n خَطَبَ رَسُولُ ا لَدْغَةِ عَقْرَبٍ فَقَالَ: إِنكُمْ تَقُولُونَ لَا عَدُو وَإِنكُمْ لَا تَزَالُونَ تُقَاتِلُونَ عَدُوا حَتى يَأْتِيَ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ عِرَاضُ الْوُجُوهِ صِغَارُ الْعُيُونِ شُهْبُ الشعَافِ مِنْ كُل حَدَبٍ يَنْسِلُونَ كَأَن وُجُوهَهُمُ الْمَجَان الْمُطْرَقَةُ
Rasulullah ṣallallāhu 'alayhi wa sallam (peace and blessings of Allāh be upon him) berkhutbah dalam keadaan jarinya tersengat kalajengking. Beliau bersabda: “Kalian mengatakan tidak ada musuh. Padahal sesungguhnya kalian akan terus memerangi musuh sampai datangnya Ya’juj wa Ma’juj, lebar mukanya, kecil (sipit) matanya, dan ada warna putih di rambut atas. Mereka mengalir dari tempat-tempat yang tinggi, seakan-akan wajah-wajah mereka seperti perisai.” (HR. Ahmad)
Walaupun mereka dari jenis manusia keturunan Adam, namun mereka memiliki sifat khas yang berbeda dari manusia biasa. Ciri utama mereka adalah perusak dan jumlah mereka yang sangat besar sehingga ketika mereka turun dari gunung seakanakan air bah yang mengalir, tidak pandai berbicara dan tidak fasih, bermata kecil (sipit), berhidung kecil, lebar mukanya, merah warna kulitnya seakan-akan wajahnya seperti perisai dan lain-lain. Disebutkan dalam riwayat Al-Imam Ahmad raḥimahullāh (may Allāh have mercy upon him), dari Ibnu Harmalah, dari bibinya, dia berkata:
وَهُوَ عَاصِبٌ إِصْبَعَهُ مِنْ n خَطَبَ رَسُولُ ا لَدْغَةِ عَقْرَبٍ فَقَالَ: إِنكُمْ تَقُولُونَ لَا عَدُو وَإِنكُمْ لَا تَزَالُونَ تُقَاتِلُونَ عَدُوا حَتى يَأْتِيَ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ عِرَاضُ الْوُجُوهِ صِغَارُ الْعُيُونِ شُهْبُ الشعَافِ مِنْ كُل حَدَبٍ يَنْسِلُونَ كَأَن وُجُوهَهُمُ الْمَجَان الْمُطْرَقَةُ
Rasulullah ṣallallāhu 'alayhi wa sallam (peace and blessings of Allāh be upon him) berkhutbah dalam keadaan jarinya tersengat kalajengking. Beliau bersabda: “Kalian mengatakan tidak ada musuh. Padahal sesungguhnya kalian akan terus memerangi musuh sampai datangnya Ya’juj wa Ma’juj, lebar mukanya, kecil (sipit) matanya, dan ada warna putih di rambut atas. Mereka mengalir dari tempat-tempat yang tinggi, seakan-akan wajah-wajah mereka seperti perisai.” (HR. Ahmad)
Spoiler for Y-M sudah ada sekarang!:
Ya`juj dan Ma`juj sudah ada dan terus dalam keadaan turun-temurun (beranak pinak), tidak meninggal satu orang dari mereka, kecuali lahir seribu orang lebih. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat Abdullah bin ‘Amr raḍyAllāhu 'anhu (may Allāh be pleased with him) yang diriwayatkan Al-Hakim raḥimahullāh (may Allāh have mercy upon him) dalam Mustadrak-nya.
Namun alhamdulillah Allah subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) telah bentengi mereka dari kita, yaitu dengan sebab menakdirkan munculnya Dzulqarnain yang dengan kemampuannya membuat benteng yang terbuat dari besi dan tembaga. Allah subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) berfirman:
“Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan keduanya, suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata: ‘Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya`juj dan Ma`juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan suatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?’ Dzulqarnain berkata: ‘Apa yang telah dikuasakan oleh Rabbku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi.’ Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulqarnain: ‘Tiuplah (api itu).’ Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: ‘Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atas besi panas itu.’ Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya. Dzulqarnain berkata: ‘Ini (dinding) adalah rahmat dari Rabbku, maka apabila sudah datang janji Rabb-ku Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Rabbku itu adalah benar’.” (Al-Kahfi:92-98)
Namun alhamdulillah Allah subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) telah bentengi mereka dari kita, yaitu dengan sebab menakdirkan munculnya Dzulqarnain yang dengan kemampuannya membuat benteng yang terbuat dari besi dan tembaga. Allah subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) berfirman:
“Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan keduanya, suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata: ‘Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya`juj dan Ma`juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan suatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?’ Dzulqarnain berkata: ‘Apa yang telah dikuasakan oleh Rabbku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi.’ Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulqarnain: ‘Tiuplah (api itu).’ Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: ‘Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atas besi panas itu.’ Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya. Dzulqarnain berkata: ‘Ini (dinding) adalah rahmat dari Rabbku, maka apabila sudah datang janji Rabb-ku Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Rabbku itu adalah benar’.” (Al-Kahfi:92-98)
[URL="Sumur"]http://www.darussalaf.or.id/aqidah/mengenal-yajuj-dan-majuj/[/URL]
Wallahu a'lam..







Tambahan dr kaskuser :
Spoiler for Tambahan :
Quote:
Original Posted By emeridone►
masih manusia juga berarti, dan ada diantara kita di Bumi ini. Jumlahnya sangat besar... mmm, bangsa terbesar di dunia adalah bangsa sipit.. c**na, k**ea, j**an...
wajah datar muka sipit, kulit merah... hmmmm...
di belahan dunia manapun mereka ada, seperti air bah yang mengalir ...
mereka perusak, mereka perusak pasar dunia, teknologi....
mereka merusak ciptaan Tuhan, operasi plastik, rekayasa teknologi, ....
mereka berasal dari ketinggian...
sumber : http://aku-macjay.blogspot.com/2010/...an-yakjuj.html
Sebenarnya pendapat popular bahawa Zulkarnain adalah Iskandar Zulkarnain (Alexander The Great) telah dinafikan oleh ramai sarjana Islam kerana setelah dikaji latarbelakang Iskandar Zulkarnain, ternyata bahawa beliau bukanlah seorang yang berperibadi mulia sebagaimana Zulkarnain yang diberitakan di dalam Al-Qur'an. Atas sebab itu sarjana yang kemudian telah mengkaji lagi dan mencari siapakah sebenarnya Zulkarnain itu.
Wahab bin Munabbih berpendapat bahawa Zulkarnain adalah seorang raja Yaman bernama As-Sha'ab Zulkarnain bin Al-Harith Zu Murathid bin Amru Al-Hammal Zu Manah bin Aad Zu Syidad bin Emir bin Al-Milthat bin Saksak bin Wail bin Himyar bin Saba' bin Yusyiab bin Yi'rab bin Qahtan bin Hud a.s. bin Emir bin Syalikh bin Arfafksyad bin Sam bin Nuh a.s. Menarik juga kisah As-Sha'ab Zulkarnain ini kerana baginda ini dikatakan hidup di zaman Nabi Musa a.s. dan satu lagi perkara menarik ialah bahawa Nabi Khidir a.s. adalah menteri kanan kepada As-Sha'ab dan Khidir a.s. telah mengikuti baginda bersama-sama dalam siri pengembaraan baginda untuk menakluki negeri-negeri lain. Malah Khidir a.s. dikatakan telah menghilangkan diri selepas As-Sha'ab Zulkarnain mangkat.
Seorang lagi raja yang dikaitkan dengan Zulkarnain ialah Kaurasyh Al-Ikhmini. Pendapat ini dikemukakan oleh Abul Kalam Azad, bekas Menteri Pendidikan India. Beliau telah menyelidik sejarah Parsi kuno dan menemukan seorang raja yang terbilang sejarahnya. Kaurasyh dikenali oleh orang Greek sebagai Syrus, dan orang-orang Yahudi menggelarnya sebagai Khauras. Selain dari merupakan raja yang agung, Khaurasyh dikatakan bersifat adil, hubungan dengan rakyat jelata adalah baik, dan menunjukkan sifat-sifat kemanusiaan yang mulia.
Jika mahu dicatat satu persatu berkaitan tiga raja yang dikaitkan dengan Zulkarnain dalam Al-Qur'an itu akan jadi amat panjanglah artikel ini. Memadailah untuk saya catat di sini pendapat Muhammad Khair Ramadhan Yusuf yang telah mengkaji dengan terperinci mengenai raja-raja berkaitan. Beliau berpendapat bahawa adalah lebih baik untuk tidak mengaitkan salah satu dari tiga raja ini sebagai Zulkarnain yang disebut di dalam Al-Qur'an. Adalah lebih baik bagi kita menganggap bahawa Zulkarnain yang di sebut di dalam Al-Qur'an itu sebagai seorang raja agung yang beriman, yang berperibadi mulia. Saya sendiri pun bersetuju dengan beliau, kerana pendapat-pendapat ulama berkaitan perkara tersebut adalah sekadar pendapat dan belum lagi mencapai tahap pembuktian yang benar-benar kukuh. Mungkin pada satu hari nanti ulama Islam akan menemui bukti siapakah Zulkarnain yang dimaksudkan di dalam Al-Qur'an. InsyaAllah.
apakah dinding yang dimaksud tembok raksasa china?
satu hal yang pasti, Al-Quran adalah bahasa Tuhan, untuk menafsirkannya manusia hanya bisa menduga, untuk kepastian dan pembuktiannya, memerlukan pengamatan ilmiah yang cermat dan kadang-kadang butuh waktu beribu-ribu tahun kemudian. Subhanallah.
masih manusia juga berarti, dan ada diantara kita di Bumi ini. Jumlahnya sangat besar... mmm, bangsa terbesar di dunia adalah bangsa sipit.. c**na, k**ea, j**an...
wajah datar muka sipit, kulit merah... hmmmm...
di belahan dunia manapun mereka ada, seperti air bah yang mengalir ...
mereka perusak, mereka perusak pasar dunia, teknologi....
mereka merusak ciptaan Tuhan, operasi plastik, rekayasa teknologi, ....
mereka berasal dari ketinggian...
Spoiler for siapa zulkarnain?:
SIAPAKAH SEBENARNYA ZULKARNAIN?
sumber : http://aku-macjay.blogspot.com/2010/...an-yakjuj.html
Sebenarnya pendapat popular bahawa Zulkarnain adalah Iskandar Zulkarnain (Alexander The Great) telah dinafikan oleh ramai sarjana Islam kerana setelah dikaji latarbelakang Iskandar Zulkarnain, ternyata bahawa beliau bukanlah seorang yang berperibadi mulia sebagaimana Zulkarnain yang diberitakan di dalam Al-Qur'an. Atas sebab itu sarjana yang kemudian telah mengkaji lagi dan mencari siapakah sebenarnya Zulkarnain itu.
Wahab bin Munabbih berpendapat bahawa Zulkarnain adalah seorang raja Yaman bernama As-Sha'ab Zulkarnain bin Al-Harith Zu Murathid bin Amru Al-Hammal Zu Manah bin Aad Zu Syidad bin Emir bin Al-Milthat bin Saksak bin Wail bin Himyar bin Saba' bin Yusyiab bin Yi'rab bin Qahtan bin Hud a.s. bin Emir bin Syalikh bin Arfafksyad bin Sam bin Nuh a.s. Menarik juga kisah As-Sha'ab Zulkarnain ini kerana baginda ini dikatakan hidup di zaman Nabi Musa a.s. dan satu lagi perkara menarik ialah bahawa Nabi Khidir a.s. adalah menteri kanan kepada As-Sha'ab dan Khidir a.s. telah mengikuti baginda bersama-sama dalam siri pengembaraan baginda untuk menakluki negeri-negeri lain. Malah Khidir a.s. dikatakan telah menghilangkan diri selepas As-Sha'ab Zulkarnain mangkat.
Seorang lagi raja yang dikaitkan dengan Zulkarnain ialah Kaurasyh Al-Ikhmini. Pendapat ini dikemukakan oleh Abul Kalam Azad, bekas Menteri Pendidikan India. Beliau telah menyelidik sejarah Parsi kuno dan menemukan seorang raja yang terbilang sejarahnya. Kaurasyh dikenali oleh orang Greek sebagai Syrus, dan orang-orang Yahudi menggelarnya sebagai Khauras. Selain dari merupakan raja yang agung, Khaurasyh dikatakan bersifat adil, hubungan dengan rakyat jelata adalah baik, dan menunjukkan sifat-sifat kemanusiaan yang mulia.
Jika mahu dicatat satu persatu berkaitan tiga raja yang dikaitkan dengan Zulkarnain dalam Al-Qur'an itu akan jadi amat panjanglah artikel ini. Memadailah untuk saya catat di sini pendapat Muhammad Khair Ramadhan Yusuf yang telah mengkaji dengan terperinci mengenai raja-raja berkaitan. Beliau berpendapat bahawa adalah lebih baik untuk tidak mengaitkan salah satu dari tiga raja ini sebagai Zulkarnain yang disebut di dalam Al-Qur'an. Adalah lebih baik bagi kita menganggap bahawa Zulkarnain yang di sebut di dalam Al-Qur'an itu sebagai seorang raja agung yang beriman, yang berperibadi mulia. Saya sendiri pun bersetuju dengan beliau, kerana pendapat-pendapat ulama berkaitan perkara tersebut adalah sekadar pendapat dan belum lagi mencapai tahap pembuktian yang benar-benar kukuh. Mungkin pada satu hari nanti ulama Islam akan menemui bukti siapakah Zulkarnain yang dimaksudkan di dalam Al-Qur'an. InsyaAllah.
Spoiler for Ya'juj dan Ma'juj dari bangsa Mongol?:
Sebahagian ulama' berpendapat bahawa Yakjuj dan Makjuj adalah orang Mongol. Syed Qutub seorang pengkaji Islam yang masyhur berpendapat bahawa ada kemungkinan Yakjuj dan Makjuj adalah orang Mongol, kerana itulah orang Mongol dan Tartar mengganas serta membuat kebinasaan di Timur. Doktor Abdul Halim berpendapat bahawa Tartar adalah nama bagi bangsa yang berlainan petunjuk dengan sebab berlainan masa, tapi Thomson berpendapat bahawa Tartar merupakan nama yang digelarkan ke atas bangsa Mongol atau satu puak daripada mereka, dan bukan ke atas bangsa Turki. Thomson juga berkata bahawa orang-orang Turki telah keluar dari Mongolia sebagai jalan penyelesaian, dan tempat mereka diganti oleh orang-orang Mongol. Setengah dari kaum Tartar telah berpakat dengan puak Turki ketika keluar dari Mongolia dan berpindah bersama dari Asia Tengah menuju ke arah barat. Ibnu Al-Athir menggelarkan "At-Taiman" terhadap nenek-moyang Genghis Khan, dan mereka ini dianggap nenek-moyang bangsa Tartar. Ternyata bahawa bangsa yang asalnya berketurunan Mongol dan bertutur bahasa Mongolia adalah Tartar. Nama Mongol dan Mongolia mula digunakan secara rasmi oleh Genghis Khan. Imam Al-Qasimi juga berpendapat bahawa mereka adalah orang Mongol dan Tartar.
sumber : http://aku-macjay.blogspot.com/2010/...an-yakjuj.html
sumber : http://aku-macjay.blogspot.com/2010/...an-yakjuj.html
apakah dinding yang dimaksud tembok raksasa china?
Spoiler for Sejarah Tembok Raksasa China:
Tembok Besar China (Cina Tradisional: 長城, Cina Ringkas: 长城, pinyin: Chángchéng; harf. “bandar/kota panjang”) atau (Cina Tradisional: 萬里長城, Cina Ringkas: 万里长城, pinyin: Wànlǐ Chángchéng; harf. “Tembok panjang 10,000 Li (里)”[1]), merupakan satu siri kubu China silam yang dibina sekitar 200 SM dan diperkukuh antara akhir abad ke-14 sehingga permulaan abad ke-17, semasa Dinasti Ming, untuk melindungi utara China daripada serangan puak Mongol dan Turkik.
Sejarah Pembangunan Tembok China di sepanjang Danau Great Wall dapat dicari sampai abad ke 9 Sebelum Masehi. Pada masa itu pemerintah di bagian tengah China menyambung benteng dan menara api menjadi satu tembok yang panjang. Sambungan tersebut merupakan tempat penjagaan tentara di perbatasan dengan tujuan untuk lebih mudah mengetahui adanya serangan etnis tertentu yang datang dari bagian utara Cina.
Pada masa pemimpin Chunqiu, antara kerajaan memang sangat sering berperang. Dan Negara atau kerajaan bagian yang dipimpin pangeran semata-mata demi keamanan, lalu berturut-turut membangun tembok besar sebagai benteng pertahanan diatas bukit dan gunung yang terletak di daerah perbatasan.
Pada tahun 221 SM, Kaisar Qinshihuang mengeluarkan perintah, tembok-tembok yang telah dibangun oleh berbagai negara bagian disambung menjadi satu tembok besar, dan berfungsi sebagai kubu pertahanan untuk mempertahankan serangan pasukan kavaleri etnis nomadik di padang rumput Mongolia yang terletak di Cina Utara.
Pada masa itu Tembok China memiliki panjang mencapai 5.000 kilometer lebih, dan pada masa pemerintaha dinasti Qin, tembok China kembali diperpanjang sampai mencapai 10.000 kilometer lebih. Dalam catatan sejarah pembangunan tembok china, telah menghabiskan waktu selama lebih dari 2000 tahun dengan berganti pengusa di berbagai zaman yang tidak pernah berhenti dalam membangun tembok tersebut hingga mencapai total panjangnya mencapai 50.000 kilometer. Ini merupakan ukuran panjang yang cukup untuk mengitari bumi satu kali lebih.
sumber : http://www.kumpulansejarah.com/2013/...sar-china.html
Sejarah Pembangunan Tembok China di sepanjang Danau Great Wall dapat dicari sampai abad ke 9 Sebelum Masehi. Pada masa itu pemerintah di bagian tengah China menyambung benteng dan menara api menjadi satu tembok yang panjang. Sambungan tersebut merupakan tempat penjagaan tentara di perbatasan dengan tujuan untuk lebih mudah mengetahui adanya serangan etnis tertentu yang datang dari bagian utara Cina.
Pada masa pemimpin Chunqiu, antara kerajaan memang sangat sering berperang. Dan Negara atau kerajaan bagian yang dipimpin pangeran semata-mata demi keamanan, lalu berturut-turut membangun tembok besar sebagai benteng pertahanan diatas bukit dan gunung yang terletak di daerah perbatasan.
Pada tahun 221 SM, Kaisar Qinshihuang mengeluarkan perintah, tembok-tembok yang telah dibangun oleh berbagai negara bagian disambung menjadi satu tembok besar, dan berfungsi sebagai kubu pertahanan untuk mempertahankan serangan pasukan kavaleri etnis nomadik di padang rumput Mongolia yang terletak di Cina Utara.
Pada masa itu Tembok China memiliki panjang mencapai 5.000 kilometer lebih, dan pada masa pemerintaha dinasti Qin, tembok China kembali diperpanjang sampai mencapai 10.000 kilometer lebih. Dalam catatan sejarah pembangunan tembok china, telah menghabiskan waktu selama lebih dari 2000 tahun dengan berganti pengusa di berbagai zaman yang tidak pernah berhenti dalam membangun tembok tersebut hingga mencapai total panjangnya mencapai 50.000 kilometer. Ini merupakan ukuran panjang yang cukup untuk mengitari bumi satu kali lebih.
sumber : http://www.kumpulansejarah.com/2013/...sar-china.html
satu hal yang pasti, Al-Quran adalah bahasa Tuhan, untuk menafsirkannya manusia hanya bisa menduga, untuk kepastian dan pembuktiannya, memerlukan pengamatan ilmiah yang cermat dan kadang-kadang butuh waktu beribu-ribu tahun kemudian. Subhanallah.
Diubah oleh savapratama 29-03-2014 11:45
0
11.4K
Kutip
77
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan