- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tren Batu Akik Melanda Anak Muda


TS
keeperdunia
Tren Batu Akik Melanda Anak Muda
Quote:
Tren Batu Akik Melanda Anak Muda

Siang itu, Mangga Dua Square dipadati sekitar 100 ribu pengunjung yang sengaja datang ke pameran batu akik yang diadakan oleh Indonesia Gemstone, komunitas pencinta batu akik sekaligus media yang selama ini rajin mensosialisasikan berbagai macam batu polesan khas Indonesia. Pameran itu diisi sekitar 170 pedagang batu dari seluruh Indonesia. Peredaran uang hari itu mencapai jumlah yang cukup fantastis, Rp 70 miliar.
"Jumlah ini melebihi target kami, yang hanya kami patok sampai Rp 60 miliar," Kata Suwandi Gazali, Ketua Panitia sekaligus Penyelenggara Pameran Batu Mulia Khas Nusantara, dari Indonesia Gemstone, saat diwawancara di kantornya, Ruko Pandu Raya, Bogor, Selasa pekan lalu.
Penggemar batu akik, kata Suwandi, lebih banyak laki-laki. "Lebih dari 50 persen pengguna batu akik adalah laki-laki, dan saat ini fenomena yang muncul batu akik tak lagi disukai oleh pria dewasa yang sudah menikah atau sudah bekerja, tapi juga remaja," ujar Suwandi.
Salah satu penggemar perhiasan batu ini adalah Jaka Winarna, 49 tahun. Dalam pameran batu akik di Mangga Dua Square, Ahad dua pekan lalu, Jaka menjadi pusat perhatian. Ini karena Jaka sengaja melingkarkan berbagai macam koleksi bebatuannya di kepala dan pinggang. Bahkan Ia melingkarkan batu yang jumlahnya 248 buah itu menyilang di dada, mirip seperti jagoan berkalung peluru.
Kata Jaka, ia mengkoleksi batu akik sejak tahun 1985 karena suka cerita di balik cara mendapatkan batu-batuan itu. "Misalnya salah satu cincin yang dibawa kakak saya ketika berperang di Timor-Timor," ujarnya.
Bila laki-laki banyak mengikat batu-batu indah ini menjadi cincin dan kalung, kebanyakan perempuan memanfaatkan batu untuk diikat menjadi satu paket gelang, kalung, anting dan cincin. Bahkan saat ini banyak yang menggunakan batu sebagai bros yang disematkan di baju atau jilbab. Jenis batu yang banyak digunakan sebagai perhiasan perempuan adalah batu alam jenis Agate dengan warna cenderung merah.
Sedangkan batuan alam khas Indonesia yang saat ini sedang menjadi tren adalah batu Bacan dan jenis batu-batuan berwarna hijau. Menurut perancang sekaligus seniman perhiasan Rosalyn Citta, warna-warna anomali dan cemerlang seperti hijau kebiru-biruan juga banyak digemari perempuan. "Ini karena mereka bisa memadukannya dengan kebaya," ujar Rosalyn saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Sedangkan untuk bentuk, penggemar batu perempuan lebih menyukai bentuk oval atau kelopak bunga, dengan tingkat oval yang tipis. Ini karena bentuk cembung oval dan kelopak bunga dapat memperjelas kilap dan warna dari batu yang dipakai. Bila penggemar batu laki-laki lebih menyukai proses kristalisasi batu, maka penggemar perempuan lebih menyukai motif dan warna alami yang terbentuk dengan sendirinya.
SUMBER

Siang itu, Mangga Dua Square dipadati sekitar 100 ribu pengunjung yang sengaja datang ke pameran batu akik yang diadakan oleh Indonesia Gemstone, komunitas pencinta batu akik sekaligus media yang selama ini rajin mensosialisasikan berbagai macam batu polesan khas Indonesia. Pameran itu diisi sekitar 170 pedagang batu dari seluruh Indonesia. Peredaran uang hari itu mencapai jumlah yang cukup fantastis, Rp 70 miliar.
"Jumlah ini melebihi target kami, yang hanya kami patok sampai Rp 60 miliar," Kata Suwandi Gazali, Ketua Panitia sekaligus Penyelenggara Pameran Batu Mulia Khas Nusantara, dari Indonesia Gemstone, saat diwawancara di kantornya, Ruko Pandu Raya, Bogor, Selasa pekan lalu.
Penggemar batu akik, kata Suwandi, lebih banyak laki-laki. "Lebih dari 50 persen pengguna batu akik adalah laki-laki, dan saat ini fenomena yang muncul batu akik tak lagi disukai oleh pria dewasa yang sudah menikah atau sudah bekerja, tapi juga remaja," ujar Suwandi.
Salah satu penggemar perhiasan batu ini adalah Jaka Winarna, 49 tahun. Dalam pameran batu akik di Mangga Dua Square, Ahad dua pekan lalu, Jaka menjadi pusat perhatian. Ini karena Jaka sengaja melingkarkan berbagai macam koleksi bebatuannya di kepala dan pinggang. Bahkan Ia melingkarkan batu yang jumlahnya 248 buah itu menyilang di dada, mirip seperti jagoan berkalung peluru.
Kata Jaka, ia mengkoleksi batu akik sejak tahun 1985 karena suka cerita di balik cara mendapatkan batu-batuan itu. "Misalnya salah satu cincin yang dibawa kakak saya ketika berperang di Timor-Timor," ujarnya.
Bila laki-laki banyak mengikat batu-batu indah ini menjadi cincin dan kalung, kebanyakan perempuan memanfaatkan batu untuk diikat menjadi satu paket gelang, kalung, anting dan cincin. Bahkan saat ini banyak yang menggunakan batu sebagai bros yang disematkan di baju atau jilbab. Jenis batu yang banyak digunakan sebagai perhiasan perempuan adalah batu alam jenis Agate dengan warna cenderung merah.
Sedangkan batuan alam khas Indonesia yang saat ini sedang menjadi tren adalah batu Bacan dan jenis batu-batuan berwarna hijau. Menurut perancang sekaligus seniman perhiasan Rosalyn Citta, warna-warna anomali dan cemerlang seperti hijau kebiru-biruan juga banyak digemari perempuan. "Ini karena mereka bisa memadukannya dengan kebaya," ujar Rosalyn saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Sedangkan untuk bentuk, penggemar batu perempuan lebih menyukai bentuk oval atau kelopak bunga, dengan tingkat oval yang tipis. Ini karena bentuk cembung oval dan kelopak bunga dapat memperjelas kilap dan warna dari batu yang dipakai. Bila penggemar batu laki-laki lebih menyukai proses kristalisasi batu, maka penggemar perempuan lebih menyukai motif dan warna alami yang terbentuk dengan sendirinya.
SUMBER
tanggapannya agan dan mbaknya gimana nih ?
0
14.6K
Kutip
161
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan