- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ditinggal Jokowi, Waduk Rawa Lindung Mangkrak


TS
deniswise
Ditinggal Jokowi, Waduk Rawa Lindung Mangkrak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Janji mungkin tinggal sekedar harapan. Pasalnya, usai dicalonkan dan terpilih hingga dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia ke tujuh, Joko Widodo pada hari ini, Senin (20/10/2014) nasib warga sekitar Rawa Lindung masih dirundung kecemasan,
kekhawatiran atas musibah banjir pada musim penghujan mendatang.
Revitalisasi Waduk Rawa Lindung, Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan yang rampung sejak Desember 2013 lalu sepertinya belum menyajikan perasaan tenang bagi warga RW 05 dan Komplek Perdata, Petukangan Selatan saat ini.
Pasalnya, walaupun proses pengerukan waduk seluas 1,1 hektar dengan sebanyak 11.000 meter kubik lumpur rampung dilakukan, warga berasumsi kalau revitalisasi waduk akan percuma apabila saluran air yang berada di sepanjang Jalan M Saidi maupun Perumahan Perdata tidak diperbaiki.
Hal tersebut seperti halnya yang diungkapkan Maan (45) warga 05/03 Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Dirinya mengatakan, kalau penyebab adanya genangan maupun banjir yang rutin melanda permukiman warga RW 05 Petukangan Selatan dan Komplek Perdata bukan karena pendangkalan waduk, tetapi karena tersumbatnya aliran air yang berada lokasi tersebut.
"Kalau cuma dikeruk doang mah nggak bakalan ngurangin banjir, soalnya yang jadi masalah bukan waduknya, tapi saluran air di Komplek Perdata. Soalnya, walaupun hujan bagaimana pun, warga di pinggir waduk ini nggak bakalan banjir, beda halnya kayak komplek perdata," jelasnya sembari menunjuk komplek Perdata yang berada tepat di sisi sebelah barat waduk Rawa Lindung.
Menurutnya, solusi perbaikan genangan tersebut selain membangun ulang seluruh saluran air di Komplek Perdata dan Jalan M Saidi, sodetan dari kedua lokasi yang menuju waduk juga harus dibuat. Sehingga debit air dari lima RW yang sebelumnya bermuara ke RW 05 bisa tersalurkan ke dalam waduk.
"Tapi kondisinya sekarang beda kayak rencana, sodetan sama saluran air nggak dibuat, jadi sama aja pasti banjir juga. Sekarang aja (kemarau-red) baik-baik aja, kalau musim hujan besok, bisa dilihat sendiri hasilnya," jelasnya.
Hal yang serupa pun diungkapkan Yuni (46) warga Komplek Perdata RT 04/05 Perdata, Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Dirinya mengungkapkan, walaupun waduk sudah digali hingga sedalam dua meter, rumahnya yang berada di Jalan Perdata 1, Komplek Perdata masih dilanda kebanjiran saat ini.
"Jangan jauh-jauh, kayak hujan kemarin aja jalanan depan rumah sudah kebanjiran, jadi kayaknya memang nggak ngaruh (revitalisasi waduk-red). Karena yang paling bener itu seharusnya dibikin saluran air yang besar dari komplek ke waduk, dijamin pasti nggak bakal banjir lagi," jelasnya.
Senada yang diungkapkan keduanya, Warta Kota yang menyempatkan diri beberapa waktu lalu, melihat Waduk Rawa Lindung sudah selesai direvitalisasi. Aktivitas pengerukan lumpur maupun eceng gondok sudah tidak terlihat lagi, pemandangan umum hanya terlihat bentangan perairan berbentuk persegi warna hijau seluas 9000 meter persegi.
Menanggapi kekhawatiran warga tersebut, Sekretaris P2T Jakarta Selatan, Zulkifli Said mengatakan, belum dilanjutkannya proses revitalisasi Waduk Rawa Lindung tersebut diakibatkan dari masih terkendalanya pembebasan lahan milik warga saat ini.
Sehingga, proses revitalisasi waduk yang direncanakan akan dilanjutkan dengan pembuatan saluran air di sepanjang Jalan Perdata 1 Komplek Perdata dan Jalan M Saidi yang bermuara ke arah Waduk Rawa Lindung serta saluran pembuangan dari waduk menuju wilayah Petukangan Utara belum dapat dilanjutkan.
"Bukan tidak dilanjutkan, tapi prosesnya memang masih terkendala pembebasan lahan, baik bidang di wilayah RW 05 Petukangan Selatan dan Komplek Perdata yang menuju Waduk ataupun pembebasan bidang sebagai jalur pengairan Waduk menuju Petukangan Utara," tutupnya.
tribunnews
yg boneng gan masa mangkrak waduk pluit aja gak mangkrak
Pekerjaan Waduk Brigif Ciganjur Mangkrak
Jakarta,HanTer - Kepala Normalisasi Kali dan Waduk Brigif, Irianto, membantah jika pihaknya menelantarkan pembangunan waduk yang berlokasi di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan.
"Tidak kami bukan menelantarkan pembangunan waduk Brigif tersebut," ujar Irianto kepada Harian Terbit, Minggu (13/10-2014).
Dia menjelaskan, pihaknya memang yang pertama membongkar dan melakukan pembangunan Waduk Brigif, hanya saja untuk kelanjutan pembangunanya diserahkan kepada Pemkot Jakarta Selatan melalui Sudin PU Air Jaksel.
"Kami hanya mencontohkan dan pembangunan awal waduk saja. Untuk penyelesaian kami serahkan ke Pemkot jaksel," terang Irianto.
Sebelumnya, anggota Dewan Kota Jakarta Selatan Kecamatan Jagakarsa, Anwar Sanusi menuturkan jika saat ini pembangunan Waduk Brigif seperti jalan di tempat.
"Sampai saat ini prosesnya masih pengerukan dan pendalaman waduk. Belum dalam tahap pembangunan," jelasnya.
Anwar pun meminta, kepada Pemkot Jaksel agar segera mempercepat pembangunan Waduk tersebut sehingga wilayah Jakarta Selatan bisa terbebas dari Banjir.
Sementara, itu PLH Sudin PU Tata Air, Yusmada Faisal saat diminati proses pengerjaan waduk Brigif tidak bisa dihubungi.
Disisi lain, Sekretaris P2T Jakarta Selatan, Zulkifli Said menuturkan untuk proses pembebasan tanah di waduk brigif, dia sudah meminta Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk melakukan inventarisir.
"Saya sudah minta BPN dan saat ini mereka dalam proses inventarisir," tukasnya.
Diketahui, Gubernur DKI Joko Widodo telah meresmikan pembangunan waduk tersebut pada 24 April 2014. Selain sebagai tempat penampungan air dari Kali Krukut, waduk tersebut juga berfungsi sebagai ruang terbuka hijau dan fungsi sosial warga.
Waduk tersebut akan dilengkapi taman, jogging track, tempat bermain anak, dan fasilitas lainnya. Lokasi waduk tersebut memang berada di samping Kali Krukut. Pembangunan tahap pertama, yakni 6,6 hektar, telah dimulai sejak April.
Menurut rencana, pembebasan lahan akan dirampungkan pada Mei 2014. Namun, hingga saat ini, masih ada lahan yang belum dibebaskan. Waduk itu ditargetkan rampung tujuh bulan lagi.
Hanter
kekhawatiran atas musibah banjir pada musim penghujan mendatang.
Revitalisasi Waduk Rawa Lindung, Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan yang rampung sejak Desember 2013 lalu sepertinya belum menyajikan perasaan tenang bagi warga RW 05 dan Komplek Perdata, Petukangan Selatan saat ini.
Pasalnya, walaupun proses pengerukan waduk seluas 1,1 hektar dengan sebanyak 11.000 meter kubik lumpur rampung dilakukan, warga berasumsi kalau revitalisasi waduk akan percuma apabila saluran air yang berada di sepanjang Jalan M Saidi maupun Perumahan Perdata tidak diperbaiki.
Hal tersebut seperti halnya yang diungkapkan Maan (45) warga 05/03 Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Dirinya mengatakan, kalau penyebab adanya genangan maupun banjir yang rutin melanda permukiman warga RW 05 Petukangan Selatan dan Komplek Perdata bukan karena pendangkalan waduk, tetapi karena tersumbatnya aliran air yang berada lokasi tersebut.
"Kalau cuma dikeruk doang mah nggak bakalan ngurangin banjir, soalnya yang jadi masalah bukan waduknya, tapi saluran air di Komplek Perdata. Soalnya, walaupun hujan bagaimana pun, warga di pinggir waduk ini nggak bakalan banjir, beda halnya kayak komplek perdata," jelasnya sembari menunjuk komplek Perdata yang berada tepat di sisi sebelah barat waduk Rawa Lindung.
Menurutnya, solusi perbaikan genangan tersebut selain membangun ulang seluruh saluran air di Komplek Perdata dan Jalan M Saidi, sodetan dari kedua lokasi yang menuju waduk juga harus dibuat. Sehingga debit air dari lima RW yang sebelumnya bermuara ke RW 05 bisa tersalurkan ke dalam waduk.
"Tapi kondisinya sekarang beda kayak rencana, sodetan sama saluran air nggak dibuat, jadi sama aja pasti banjir juga. Sekarang aja (kemarau-red) baik-baik aja, kalau musim hujan besok, bisa dilihat sendiri hasilnya," jelasnya.
Hal yang serupa pun diungkapkan Yuni (46) warga Komplek Perdata RT 04/05 Perdata, Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Dirinya mengungkapkan, walaupun waduk sudah digali hingga sedalam dua meter, rumahnya yang berada di Jalan Perdata 1, Komplek Perdata masih dilanda kebanjiran saat ini.
"Jangan jauh-jauh, kayak hujan kemarin aja jalanan depan rumah sudah kebanjiran, jadi kayaknya memang nggak ngaruh (revitalisasi waduk-red). Karena yang paling bener itu seharusnya dibikin saluran air yang besar dari komplek ke waduk, dijamin pasti nggak bakal banjir lagi," jelasnya.
Senada yang diungkapkan keduanya, Warta Kota yang menyempatkan diri beberapa waktu lalu, melihat Waduk Rawa Lindung sudah selesai direvitalisasi. Aktivitas pengerukan lumpur maupun eceng gondok sudah tidak terlihat lagi, pemandangan umum hanya terlihat bentangan perairan berbentuk persegi warna hijau seluas 9000 meter persegi.
Menanggapi kekhawatiran warga tersebut, Sekretaris P2T Jakarta Selatan, Zulkifli Said mengatakan, belum dilanjutkannya proses revitalisasi Waduk Rawa Lindung tersebut diakibatkan dari masih terkendalanya pembebasan lahan milik warga saat ini.
Sehingga, proses revitalisasi waduk yang direncanakan akan dilanjutkan dengan pembuatan saluran air di sepanjang Jalan Perdata 1 Komplek Perdata dan Jalan M Saidi yang bermuara ke arah Waduk Rawa Lindung serta saluran pembuangan dari waduk menuju wilayah Petukangan Utara belum dapat dilanjutkan.
"Bukan tidak dilanjutkan, tapi prosesnya memang masih terkendala pembebasan lahan, baik bidang di wilayah RW 05 Petukangan Selatan dan Komplek Perdata yang menuju Waduk ataupun pembebasan bidang sebagai jalur pengairan Waduk menuju Petukangan Utara," tutupnya.
tribunnews
yg boneng gan masa mangkrak waduk pluit aja gak mangkrak
Pekerjaan Waduk Brigif Ciganjur Mangkrak
Jakarta,HanTer - Kepala Normalisasi Kali dan Waduk Brigif, Irianto, membantah jika pihaknya menelantarkan pembangunan waduk yang berlokasi di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan.
"Tidak kami bukan menelantarkan pembangunan waduk Brigif tersebut," ujar Irianto kepada Harian Terbit, Minggu (13/10-2014).
Dia menjelaskan, pihaknya memang yang pertama membongkar dan melakukan pembangunan Waduk Brigif, hanya saja untuk kelanjutan pembangunanya diserahkan kepada Pemkot Jakarta Selatan melalui Sudin PU Air Jaksel.
"Kami hanya mencontohkan dan pembangunan awal waduk saja. Untuk penyelesaian kami serahkan ke Pemkot jaksel," terang Irianto.
Sebelumnya, anggota Dewan Kota Jakarta Selatan Kecamatan Jagakarsa, Anwar Sanusi menuturkan jika saat ini pembangunan Waduk Brigif seperti jalan di tempat.
"Sampai saat ini prosesnya masih pengerukan dan pendalaman waduk. Belum dalam tahap pembangunan," jelasnya.
Anwar pun meminta, kepada Pemkot Jaksel agar segera mempercepat pembangunan Waduk tersebut sehingga wilayah Jakarta Selatan bisa terbebas dari Banjir.
Sementara, itu PLH Sudin PU Tata Air, Yusmada Faisal saat diminati proses pengerjaan waduk Brigif tidak bisa dihubungi.
Disisi lain, Sekretaris P2T Jakarta Selatan, Zulkifli Said menuturkan untuk proses pembebasan tanah di waduk brigif, dia sudah meminta Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk melakukan inventarisir.
"Saya sudah minta BPN dan saat ini mereka dalam proses inventarisir," tukasnya.
Diketahui, Gubernur DKI Joko Widodo telah meresmikan pembangunan waduk tersebut pada 24 April 2014. Selain sebagai tempat penampungan air dari Kali Krukut, waduk tersebut juga berfungsi sebagai ruang terbuka hijau dan fungsi sosial warga.
Waduk tersebut akan dilengkapi taman, jogging track, tempat bermain anak, dan fasilitas lainnya. Lokasi waduk tersebut memang berada di samping Kali Krukut. Pembangunan tahap pertama, yakni 6,6 hektar, telah dimulai sejak April.
Menurut rencana, pembebasan lahan akan dirampungkan pada Mei 2014. Namun, hingga saat ini, masih ada lahan yang belum dibebaskan. Waduk itu ditargetkan rampung tujuh bulan lagi.
Hanter
Diubah oleh deniswise 21-10-2014 09:49
0
2.1K
16


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan