- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kirim Semen Jakarta-Banyuwangi Via KA, Waktu Tempuh 3 Hari Bisa Hemat Jadi 23 Jam


TS
japek
Kirim Semen Jakarta-Banyuwangi Via KA, Waktu Tempuh 3 Hari Bisa Hemat Jadi 23 Jam
Quote:
PT Kereta Api Indonesia (KAI) melalui anak usahanya PT Kereta Api Logistik (KALog) meresmikan pengiriman semen milik PT Indocement dari Stasiun Nambo, Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal, Bogor, Jawa Barat, tujuan stasiun Banyuwangi Baru, Jawa Timur.
VP Public Relation PT KAI Sugeng Priyono menyebutkan, angkutan kereta logistik menjamin ketepatan waktu dan penghematan biaya angkut per ton per Km untuk jalur yang sama bila menggunakan angkutan truk via jalur Pantai Utara Pulau Jawa (Pantura)
"Jadi ini dari stasiun Nambo kita ke Tanah Abang, Pasar Turi dan terus menuju Banyuwangi. Jadi bisa dikatakan ini jalur Nambo - Banyuwangi via pantura. Jelas kita lebih cepet kalau dibanding truk," kata Sugeng, di Stasiun Nambo, Bogor, Rabu (2/6/2014).
Adapun panjang lintasan yang ditempuh oleh rangkaian kereta api logistik ini adalah 1.060 Km. "Untuk jarak itu kita siapkan 5 set kru. Jadi nanti ada 5 titik pemberhentian untuk ganti kru, pemeriksaan dan pengecekaan rangkaian," tuturnya.
Agung menuturkan, dengan moda transportasi ini, dirinya bisa memastikan waktu tempuh dari Stasiun Nambo di Jawa Barat hingga Stasiun Banyuwangi Baru di Jawa Timur hanya dalam waktu maksimal 23 jam. Sedangkan dengan angkutan truk waktu tempuh bisa mencapai 3 hari.
"Kita lebih cepat, dari Nambo sampai Banyuwangi Baru sekitar 21-23 jam. Pokoknya lebih cepat. Mana ada angkutan truk bisa sampai secepat itu," paparnya.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Operasional PT KALog Dwiyana Slamet Riyadi menambahkan, tersedianya angkutan ini diharapkan bisa mendorong mobilisasi logistik para pelaku industri dengan jaminan ketepatan waktu dan keamanan angkutan
Perlu diketahui, waktu tempuh dari dari Jakarta hingga Surabaya saja dengan truk dibutuhkan waktu tempuh sekitar 2 hari, atau ke Banyuwangi bisa mencapai 3 hari. Waktu tempuh tersebut bisa lebih lama lagi bila terjadi hambatan seperti banjir dan kecelakaan lalu lintas.
"Kelebihan kita diantaranya adalah daya angkut yang lebih besar sekitar 600-800 ton untuk 15-20 gerbong, selain itu ketepatan waktu pengiriman juga lebih baik. Yang jelas lebih aman karena kan kita jalurnya terpisah, jadi bebas hambatan," pungkasnya.
KA Logistik diyakini akan menghemat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) hingga 1/10 (10%) bila dibandingkan dengan moda transportasi truk.
"Kalau kereta, per ton km konsumsi BBM-nya sekitar 1/8 sampai 1/10 dibanding dengan pengangkutan truk. Jadi secara teoritis pakai kereta memang lebih hemat," kata Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan.
Dengan perbandingan konsumsi tersebut, lanjut Jonan, diyakini konsumsi BBM dapat dihemat hingga 1 juta liter BBM dalam setahun. Artinya biaya bahan bakar sendiri dapat dihemat hingga Rp 11 miliar dalam 1 tahun.
"Perkiraan untuk angkutan kapasitas 1600 ton Setiap hari saya perkirakan 300 hari angkutan, penghematan minyak bisa 1 juta liter per tahun. Asumsi industri untuk solar itu Rp 11.000 per liter. Jadi bisa diasumsikan penghematannya 1 juta liter dikali harga BBM," tutur dia.
Selain penghematan secara finansial, minimnya penggunaan BBM ini kata dia juga bisa menekan emisi gas buang. "Nah, ini sesuai dengan komitmen global untuk menekan emisi gas buang," pungkasnya.
VP Public Relation PT KAI Sugeng Priyono menyebutkan, angkutan kereta logistik menjamin ketepatan waktu dan penghematan biaya angkut per ton per Km untuk jalur yang sama bila menggunakan angkutan truk via jalur Pantai Utara Pulau Jawa (Pantura)
"Jadi ini dari stasiun Nambo kita ke Tanah Abang, Pasar Turi dan terus menuju Banyuwangi. Jadi bisa dikatakan ini jalur Nambo - Banyuwangi via pantura. Jelas kita lebih cepet kalau dibanding truk," kata Sugeng, di Stasiun Nambo, Bogor, Rabu (2/6/2014).
Adapun panjang lintasan yang ditempuh oleh rangkaian kereta api logistik ini adalah 1.060 Km. "Untuk jarak itu kita siapkan 5 set kru. Jadi nanti ada 5 titik pemberhentian untuk ganti kru, pemeriksaan dan pengecekaan rangkaian," tuturnya.
Agung menuturkan, dengan moda transportasi ini, dirinya bisa memastikan waktu tempuh dari Stasiun Nambo di Jawa Barat hingga Stasiun Banyuwangi Baru di Jawa Timur hanya dalam waktu maksimal 23 jam. Sedangkan dengan angkutan truk waktu tempuh bisa mencapai 3 hari.
"Kita lebih cepat, dari Nambo sampai Banyuwangi Baru sekitar 21-23 jam. Pokoknya lebih cepat. Mana ada angkutan truk bisa sampai secepat itu," paparnya.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Operasional PT KALog Dwiyana Slamet Riyadi menambahkan, tersedianya angkutan ini diharapkan bisa mendorong mobilisasi logistik para pelaku industri dengan jaminan ketepatan waktu dan keamanan angkutan
Perlu diketahui, waktu tempuh dari dari Jakarta hingga Surabaya saja dengan truk dibutuhkan waktu tempuh sekitar 2 hari, atau ke Banyuwangi bisa mencapai 3 hari. Waktu tempuh tersebut bisa lebih lama lagi bila terjadi hambatan seperti banjir dan kecelakaan lalu lintas.
"Kelebihan kita diantaranya adalah daya angkut yang lebih besar sekitar 600-800 ton untuk 15-20 gerbong, selain itu ketepatan waktu pengiriman juga lebih baik. Yang jelas lebih aman karena kan kita jalurnya terpisah, jadi bebas hambatan," pungkasnya.
KA Logistik diyakini akan menghemat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) hingga 1/10 (10%) bila dibandingkan dengan moda transportasi truk.
"Kalau kereta, per ton km konsumsi BBM-nya sekitar 1/8 sampai 1/10 dibanding dengan pengangkutan truk. Jadi secara teoritis pakai kereta memang lebih hemat," kata Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan.
Dengan perbandingan konsumsi tersebut, lanjut Jonan, diyakini konsumsi BBM dapat dihemat hingga 1 juta liter BBM dalam setahun. Artinya biaya bahan bakar sendiri dapat dihemat hingga Rp 11 miliar dalam 1 tahun.
"Perkiraan untuk angkutan kapasitas 1600 ton Setiap hari saya perkirakan 300 hari angkutan, penghematan minyak bisa 1 juta liter per tahun. Asumsi industri untuk solar itu Rp 11.000 per liter. Jadi bisa diasumsikan penghematannya 1 juta liter dikali harga BBM," tutur dia.
Selain penghematan secara finansial, minimnya penggunaan BBM ini kata dia juga bisa menekan emisi gas buang. "Nah, ini sesuai dengan komitmen global untuk menekan emisi gas buang," pungkasnya.
Sumber
yang jelas pasti dilakukan penggantian lok di tengah jalan, karena jaraknya sejauh itu


0
5.9K
Kutip
66
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan