- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jokowi Tak Pakai Rompi Antipeluru


TS
Mr.Josh.Ganteng
Jokowi Tak Pakai Rompi Antipeluru
Quote:

Arakan-arakan menggunakan kereta kuda yang membawa Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, nyaris tak menyisakan jarak dengan ribuan orang yang memadati jalan sepanjang 3 km dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) hingga ke Istana Negara.
Meski berada di ruang terbuka untuk waktu cukup lama, termasuk berdiri di panggung terbuka Syukuran Rakyat di areal Monas, Jokowi percaya diri tidak menggunakan rompi antipeluru.
Jokowi dan Jusuf Kalla bahkan melepaskan jas dan dasi di atas kereta karena bercucuran keringat di bawah terik matahari dan suhu 34 derajad celcius.
Di siang yang panas itu, Senin (20/10/2014) siang, ribuan orang tumplek blek di kawasan sepanjang sekitar 3 km tersebut untuk menyaksikan arak-arakan dan menyalami pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. Jokowi membalas permintaan bersalaman dari warga yang menyemut di sekeliling kereta Kapuspen TNI Mayjen TNI M Fuad Basya menegaskan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) bersifat fleksibel.
Menurutnya, Paspampres menyesuaikan dengan kemauan kepala negara. Untuk pengamanan Presiden Jokowi yang lebih suka bersentuhan langsung dengan rakyat, Paspampres menerapkan metode pengawalan sesuai standar.
"Jadi tidak ada Paspampres yang kehilangan standar operasional saat mengawal Presiden Jokowi yang begitu dekat dengan rakyat. Kami menerapkan standar operasional namun fleksibel," ujar Fuad Basya.
Fuad menjelaskan, pengamanan terhadap presiden meliputi beberapa sektor mulai pengawal pribadi, ajudan, ring satu, ring dua, dan ring tiga.
"Untuk pengawalan dan pengamanan saat kirab terbuka terhadap Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla, personel yang lebih aktif bergerak yakni ring dua dan ring tiga," ujarnya.
Fuad Basya membenarkan dalam acara arak-arakan Jokowi tidak menggunakan rompi antipeluru. "Pelindung peluru tidak pakai. Pakai atau tidak itu tergantung situasinya. Kalau situasi bersuka ria seperti tadi, tidak pakai rompi," ujar Fuad. Namun jika situasinya berbeda, presiden wajib memakai pelindung peluru. Selain itu, intelijen TNI juga sudah bekerja terlebih dulu mengumpulkan informasi dan mencermati setiap pergerakan yang berpotensi membahayakan keselamatan presiden.
"Intelijen sudah tahu semua, apakah ada yang membahayakan atau tidak. Kalau situasi lain, pasti data intijen sudah masuk dan posisi kami ubah," lanjutnya.
Bagi Paspampres tidak ada masalah terkait kebiasan Presiden Jokowi yang bergaya blusukan dan kerap mengubah agenda."Jadi nggak masalah kalau tiba-tiba rencana misalnya ke Tanjung Priok lalu diubah ke tempat lain. Pengawalan dan pengamanan tidak masalah. Kami siap mengamankan presiden di manapun dan kapanpun," tegas Fuad Basya.
SUMBER
Jokowi Memang Luar Biasa



0
5K
Kutip
53
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan