- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
BBM NAIK "REVOLUSI"


TS
pecintasate
BBM NAIK "REVOLUSI"
BBM NAIK "REVOLUSI"

Jargon PDIP saat menolak kenaikan harga BBM
"Dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat! Jangan ngaku pemimpin rakyat jika diberi mandat tapi khianat, BBM Naik SBY Harus Turun! BBM Naik Revolusi!" Barisan PDI Perjuangan akan berjuang bersama-sama dengan berbagai elemen rakyat untuk menolak secara tegas kebijakan yang menindas seluruh rakyat Indonesia.
Itulah kata-kata yang menggambarkan bagaimana ngototnya sikap PDIP dalam menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada Juni 2013 lalu. Secara tegas mereka menolak kebijakan zalim tersebut.
Namun saat ini, ketika wakilnya telah terpilih menjadi penguasa negeri ini, sikap PDIP soal kenaikan BBM berubah 180 derajat malah mendorong untuk menaikkan harga BBM. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang mengisyaratkan sinyal agar pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi. Hal ini karena menurutnya keuangan negara sedang berada dalam kondisi defisit.
"Kami berhitung terus sampai berkerut. Kalau (subsidi) masih ditahan, realitanya kita defisit anggaran," kata Megawati seperti dikutip RoL, Jum'at (29/8/2014).
Mantan presiden yang pada semester pertama pemerintahannya menjual 7 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang masih aktif ini menolak apabila partainya dianggap tidak konsisten menyikapi isu subsidi BBM. Dia beralasan selama ini PDIP menolak kenaikan harga BBM bersubsidi karena masih ada opsi yang bisa diambil pemerintah untuk menyelamatkan keuangan negara.
Tapi sekarang, menurutnya situasinya berbeda. Megawati menyatakan satu-satunya opsi menyelamatkan keuangan negara adalah menaikan harga BBM bersubsidi. "Bukan kami tidak konsekuen. Sekarang bagaimana mencari pemasukan. Ayo coba saya tanya?," ujar Megawati.
red: adhila/dbs

Jargon PDIP saat menolak kenaikan harga BBM
"Dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat! Jangan ngaku pemimpin rakyat jika diberi mandat tapi khianat, BBM Naik SBY Harus Turun! BBM Naik Revolusi!" Barisan PDI Perjuangan akan berjuang bersama-sama dengan berbagai elemen rakyat untuk menolak secara tegas kebijakan yang menindas seluruh rakyat Indonesia.
Itulah kata-kata yang menggambarkan bagaimana ngototnya sikap PDIP dalam menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada Juni 2013 lalu. Secara tegas mereka menolak kebijakan zalim tersebut.
Namun saat ini, ketika wakilnya telah terpilih menjadi penguasa negeri ini, sikap PDIP soal kenaikan BBM berubah 180 derajat malah mendorong untuk menaikkan harga BBM. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang mengisyaratkan sinyal agar pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi. Hal ini karena menurutnya keuangan negara sedang berada dalam kondisi defisit.
"Kami berhitung terus sampai berkerut. Kalau (subsidi) masih ditahan, realitanya kita defisit anggaran," kata Megawati seperti dikutip RoL, Jum'at (29/8/2014).
Mantan presiden yang pada semester pertama pemerintahannya menjual 7 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang masih aktif ini menolak apabila partainya dianggap tidak konsisten menyikapi isu subsidi BBM. Dia beralasan selama ini PDIP menolak kenaikan harga BBM bersubsidi karena masih ada opsi yang bisa diambil pemerintah untuk menyelamatkan keuangan negara.
Tapi sekarang, menurutnya situasinya berbeda. Megawati menyatakan satu-satunya opsi menyelamatkan keuangan negara adalah menaikan harga BBM bersubsidi. "Bukan kami tidak konsekuen. Sekarang bagaimana mencari pemasukan. Ayo coba saya tanya?," ujar Megawati.
red: adhila/dbs
0
2.7K
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan