- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Aktivis HTI minta pemerintahan Jokowi berlandaskan Islam


TS
aduh.gue..lapar
Aktivis HTI minta pemerintahan Jokowi berlandaskan Islam

HTI demo Jokowi-JK. ©2014 Merdeka.com
Merdeka.com - Ribuan aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD 1 Jawa Tengah, menggelar aksi simpatik di Bundaran Tugu Muda Semarang Jawa Tengah, Minggu (19/10) siang. Mereka mendesak pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) menghentikan dominasi asing di berbagai aspek kebijakan nasional.
Salah satu hal yang harus dilakukan Presiden Jokowi ialah menyetop aliran hutang luar negeri dan menggantinya dengan mewujudkan dana APBN senilai ratusan triliun yang berasal dari pengelolaan kekayaan alam, zakat, fai dan jizyah untuk menyejahterakan rakyat.
Saat berada di depan Tugu Muda, para pendemo juga membawa belasan spanduk bertuliskan kecaman terhadap pemerintahan baru Jokowi-JK. Di antara mereka membawa spanduk bertuliskan 'Khilafah, Ukuwah Syariah dan Dakwah.
Masih ada harapan untuk selamatkan negeri ini', 'Khilafah jawabannya. We Need Khilafah Not Democracy and Liberalis Capitalism", 'Khilafah berantas liberalisasi migas dan mafia BBM'.
Tak hanya itu saja, mereka juga meminta Presiden Jokowi merealisasikan pendidikan berbasis budaya Islami serta menghentikan aksi pornografi dan pergaulan bebas yang kian marak terjadi di tengah masyarakat.
"Secara keseluruhan, kami meminta pemerintah Jokowi secepatnya memperbaiki penerapan demokrasi yang ada saat ini," kata Dirman, seorang koordinator aksi.
Menurut Dirman, proses demokrasi sekarang sudah diambang kehancuran. Bila hal itu tidak segera diperbaiki, maka perilaku rakyat Indonesia bakal semakin terpuruk.
"Saat ini, demokrasi sudah tidak bisa lagi membangun semangat rakyat. Justru yang ada kini diambang kehancuran dan terpuruk. Oleh karena itu, kita menawarkan kebijakan berlandaskan Islam secara komprehensif bagi pemerintahan Jokowi-JK ke depan," urainya.
Dirman mendesak, Jokowi-JK harus mampu mengakomodir aspirasi rakyat. Selain di Semarang, dia menyebut, aksi tuntutan terhadap pemerintahan Jokowi-JK juga digelar serempak di 79 titik seluruh Indonesia.
http://www.merdeka.com/politik/aktiv...kan-islam.html
Dulu HTI termasuk yang mendukung Jokowi-JK gak yah ??? Koq sekarang minta minta ?!


untuk soal ke-khalifan, ane kayanya perlu mengulang tentang sistem pemerintahan di dunia.
Menurut gue paham, Ideologi, sistem politik dan sistem pemerintahan apapun pada akhirnya akan terus berubah, akan terus beradaptasi dengan lingkungannya. tidak ada sistem yang abadi.
Sepanjang sejarah umat manusia, tidak ada Ideologi yang abadi. Paham komunis hancur lebur, paham Teokrasi dah sejak jaman jebot ditinggalkan, Khilafah juga sama. Sistem Politik dan pemerintahan pun sama, Sistem Polis Yunani sudah gak ada, Kekaisaran dah pada berlalu dengan Kaisar China terakhir Pu Yi, Kekuasaan Monarki sudah dibatasi, tidak ada yang absolut.
Bahkan kalo ane boleh katakan, Pancasila suatu saat pun akan berganti, tidak ada lagi kesaktiannya, mungkin beberapa tahun, puluh tahun, atau beberapa abad lagi. Mungkin tidak berubah secara mendadak, tapi lambat laun berubah, dimulai dengan amandemen amandemen terhadap UUDnya.
Mengapa bisa begitu? karena manusia dan lingkungannya terus berkembang. terus mengalami perubahan. Karena lingkungan berubah, maka manusia akan memikirkan pemikiran pemikiran baru, pemikiran pemikiran baru akan mengubah lingkungan menjadi lebih baru lagi, membentuk ideologi ideologi baru, yang akan mengubah tatanan kehidupan yang baru, begitu seterusnya. Ideologi berkembang sebagai reaksi atas lingkungannya.
Ketika pertama kali manusia purba awal awal percaya akan Dewa Dewa, timbulah Teokrasi, dimana seorang yang kuat dijadikan Kepala Suku sekaligus Pemimpin Agama. Ketika hidup menetap dan berkelompok, dan tidak begitu percaya lagi akan dewa dewi, mereka membutuhkan seorang figur pemimpin, maka berdirilah sistem kerajaan, kesultanan atau kekaisaran. Seperti contoh ketika cerita orang Israel ketika dipimpin Hakim dan Nabi, kemudian menuntut Saul menjadi raja.
ketika Raja Raja bertindak sewenang wenang dan mempunyai kekuasaan absolut pada abad kegelapan, di jaman Renaissance timbul pemikiran pemikiran untuk membagi bagi kekuasaan dengan tokoh tokoh terkenal seperti John Locke dan Montesqiueu , hingga akhirnya ada yang namanya sistem demokrasi.
ntah nanti ada sistem apalagi yah... auto-elektronic-goverment barangkali? tidak ada lagi orang yang memerintah, semua orang dipimpin oleh sistem komputer? otomatis sehingga tidak ada perdebatan? sehingga orang orang yang melek ITlah yang akan berkuasa? atau seperti di film Terminator, kekuasaan para robot jenius?

Jadi jika ada sekelompok orang yang berharap kembali ke sistem pemerintahan lampau, alhasil tidak akan berhasil, karena lingkungannya sudah berubah total. Usaha usaha untuk kembali dianggap menjaring angin belaka. Sosiologi, tingkat pendidikan, teknologi yang diterapkan, dll semua sudah berubah.
Sistem kekhalifahan menuntut keikhalasan total rakyatnya untuk mengikuti khilafah. makanya biasanya yang suka mendengang dengungkan kekhalifahan ada di negara / wilayah terbelakang atau tertinggal, baik tertinggal secara ekonomi, akses informasi ataupun tingkat pendidikan. Sedangkan dunia ini terus berkembang, informasi informasi dengan cepat tersebar ke seluruh penjuru, memicu pemikiran pemikiran baru manusia, termasuk rakyat yang tadinya dimaksudkan mengikuti kekhalifahan. Pemikiran pemikiran baru ini tidak bisa ditentang, dilarang atau dibatasi, bahkan oleh seorang Bekatul Sembarang sekalipun. Ane jamin orang orang muda yang sekarang berdemo ingin mendirikan kekahlifahan suatu saat akan berubah pemikirannya setelah arus informasi yang demikian deras menembus benteng benteng pertahanan ideologinya. Apalagi kalo para HTI itu sering sering nongkrong di BP. bisa dicuci otak semua..

Diubah oleh aduh.gue..lapar 21-10-2014 07:59
0
7.5K
112


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan