Liputan6.com, Jakarta - Biaya pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), hari ini (20/10/2014) yang ditaksir Rp 1 miliar dianggap murah bila dibandingkan pelantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono (SBY) pada 20 Oktober 2009.

"Saya melihat anggaran pelantikan SBY-Boediono dulu lebih dari Rp 1 miliar. Jadi biaya pelantikan Jokowi-JK termasuk itungan murah," ungkap Guru Besar Ilmu Administrasi Negara Universitas Gadjah Mada (UGM), Miftah Thoha kepada Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Senin (20/10/2014).

Dari catatan, lima tahun silam, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menganggarkan dana pelantikan SBY-Boediono sebesar lebih dari Rp 1,2 miliar. Sedangkan untuk melantik anggota DPR periode 2009-2014, biaya yang dihabiskan mencapai Rp 11 miliar lebih.

Miftah menilai, hal tersebut tercermin dari perbedaan gaya yang ditunjukkan dua pemimpin negara (SBY dan Jokowi) tersebut. Jokowi, diakui dia, sebagai sosok sederhana. Sementara SBY agak menonjolkan kemewahan.

"Lihat saja gaya dan penampilan Jokowi, sederhana. Coba bandingkan dengan SBY, maunya yang mahal dan besar, serba wah. Mau perpisahan saja pakai personil angkatan bersenjata keluar semua. Ini kan termasuk wah juga," tegasnya.

Dia berharap, kegembiraan hajatan besar bangsa Indonesia ini dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Pasalnya, sebagian besar rakyat telah memilih Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wapres yang akan mengantarkan Indonesia lebih baik selama lima tahun ke depan.

"Mudah-mudahan pelantikan hari ini berjalan lancar, sukses, dan tidak menimbulkan gejolak apapun," tukas Miftah.

Sumur