Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

gwricoAvatar border
TS
gwrico
(HOT) Video Kekerasan & Penganiayaan Anak SD di Bukittingi Sumatera Barat .
Quote:


Apakah ini wajah wajah anak bangsa yang akan menjadi penerus bangsa indonesia ? miris gan


[YOUTUBE]




BUKITTINGGI - Video berjudul "Kekerasan Siswa SD" yang diunggah ke Youtube oleh akun Bukittinggi.Info menyita perhatian masyarakat. Bagaimana tidak, video berdurasi 1 menit 52 detik itu mempertontonkan seorang bocah berseragam SD dianiaya oleh lima temannya di ruang kelas.

Lalu, siapa sebenarnya yang merekam kejadian itu? Siapa pula yang mengunggah hasil rekaman ke jaring sosial? Inilah kronologinya.

Pada awal Oktober 2014, berlangsung kekerasan di ruangan SD Perwari Bukittinggi. Siswi kelas IV berinisial DAN menjadi korban kebrutalan teman-teman kelasnya. Aksi penganiayaan pun direkam oleh siswa berinisial A dan W.

Hasil rekaman kemudian ditunjukkan kepada seorang warga bernama Romi yang biasa nongkrong di warung depan sekolah. Romi lalu menyalin video tersebut dan menujukkannya ke Febby Datuk, tokoh masyarakat setempat.

Sesampainya di tangan Febby, video sempat disimpan selama tiga hari. Pria yang pernah menjadi caleg DPR dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menunggu kasus tersebut muncul ke permukaan. Febby akhirnya mengunggah video ke akun Facebook karena tidak ada pihak yang mengusut.

Posting-an video di Facebook kemudian diunggah oleh teman Febby bernama Fadhil. Pemilik akun Bukittinggi.Info itu kembali menggunggah video ke Youtube. Video di akun Fadhil inilah yang berhasil menyita perhatian pengguna jejaring sosial hingga jadi pemberitaan di media massa.

Kepada wartawan, Fadhil mengaku sengaja mengunggah video tersebut agar lebih banyak ditonton. Dengan begitu, pikirnya, penganiayaan tersebut lebih cepat diusut oleh pihak yang berwajib.

Alasan Febby tak jauh berbeda dari Fadhil. Ia mem-posting video kekerasan siswi SD ke Facebook agar menjadi perhatian masyarakat. Febby menyatakan kasihan kepada korban dan beranggapan kasus serupa akan terulang bila tak segera ditangani.

"Tujuan saya mengunggah video tersebut agar kasus serupa tidak terulang. Meski saya tidak mengenal korban, terus terang saya kasihan melihat dia dianiaya begitu," ujar Febby.

Disinggung mengenai ancaman hukuman karena menyebarkan video tersebut, Febby mengaku tidak ambil pusing. "Silakan kalau mau menuntut, saya tidak masalah, ini demi kemanusiaan. Bukan saja demi anak-anak, tapi demi pendidikan di Indonesia," pungkasnya.

Febby, Fadhil, dan Romi sendiri sudah dimintai keterangan oleh penyidik polisi di Mapolres Bukittingi, semalam. Mereka diperiksa bersamaan selama dua jam. Selain ketiganya, penyidik juga meminta keterangan petinggi di SD Perwari.

Quote:


Quote:


Quote:
Diubah oleh gwrico 18-10-2014 09:34
0
2.6K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan