Sebenarnya TS mau tau aja seberapa 'sisa-sisa' tradisi membaca koran (termasuk tabloid/majalah/buku dn barang cetakan lainnya) di tengah gencarnya budaya baru: informasi online melalui internet dan gadget2nya.
Karena dalam 1 dekade terakhir, penggunaan HP misalnya, sudah sangat merata di negeri kita, dari eksekutif, yudikatif, legislatif (wah jd trias politika) sampe pembantu pak Latif sudah bisa selalu OL dengan hp dan segala gadgetnya.


Maap sedikit curhat, TS yg telanjur tenggelam di dunia koran, melihat merosotnya dengan cepat bisnis media cetak, bukan hanya di negeri kita, di negara2 maju jg begitu, spt di Jepang hanya a.l Asahi Shimbun yg masih bercokol di tingkat Asia, di AS ada New York Times dan Wall Street Journal, di Indonesia yg masih berkibar kencang tinggal grup K*mpas, P*skot, dan Ja*a Pos, sepertinya tinggal menunggu waktu tenggelamnya era media cetak.


Apakah agan Kaskuser selain rajin OL juga masih membeli koran? Maaf gak di-polling, sekadar share minat aja. Apakah bacaan tercetak yg mulai langka kertasnya dan berbiaya mahal masih diperlukan? Apakah anak2 sekolah/mahasiswa masih perlu buku? Apakah tradisi asyiknya baca iklan kolom koran di toilet harus dilupakan?