- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jokowi 'meet' Ical & Prabowo, Buktikan Komunikasi Politiknya Piawai drpd Puan & Mega
TS
citox.
Jokowi 'meet' Ical & Prabowo, Buktikan Komunikasi Politiknya Piawai drpd Puan & Mega
Jokowi Turun Tangan, Golkar Nilai Komunikasi Politik PDIP Lemah
Rabu, 15-10-2014 12:49

Jokowi turun tangan, Golkar karena nilai Komunikasi Politik PDIP Lemah
Jakarta, Aktual.co — Politikus Partai Golkar Tantowi Yahya menilai komunikasi politik yang dilakukan PDI Perjuangan lemah. Hal itu membuat presiden terpilih yang diusung PDIP Joko Widodo harus turun tangan melakukan safari politik ke sejumlah ketua umum parpol Koalisi Merah Putih (KMP).
Terlebih saat Jokowi menemui Ketum Golkar Aburizal Bakrie pada, Selasa (14/10) kemarin, tidak adanya elite PDIP yang menemani Jokowi.
"Silakan rakyat yang menilai kenapa Pak Jokowi dalam melakukan safari politik tidak ditemani oleh politisi PDIP, PKB, Hanura dan NasDem," kata Tantowi di gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (15/10).
Tantowi yang juga juru bicara KMP justru memperkirakan upaya safari politik yang dilakukan Jokowi itu saran dari Tim Transisi bukan dari partai koalisi pendukungnya. Sebab, kata dia, tidak mungkin Jokowi melakukan safari politik tanpa pertimbangan dari pihak yang selama ini menemaninya.
"Tentu apa yang dilakukan Jokowi sudah melalui pertimbangan. Itu produk rapat anggota tim transisi, out put nya adalah safari politik," sebutnya.
Namun, Tantowi tetap mengapresiasi langkah Jokowi tersebut. Cara itu menurutnya bisa mencairkan suasana politik.
"Kita hargai Jokowi bersafari ke KMP. Pertemuan itu menetralisir. So far so good. Pertemuan itu langkah awal mencairnya komunikasi," kata dia.
http://www.aktual.co/politik/jokowi-...tik-pdip-lemah
Setelah Jumpa Ical, Jokowi Akan Temui Prabowo
15 Oktober 2014 05:10 WIB

BANGUN KOMUNIKASI : Presiden terpilih Jokowi berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie setelah bertemu di Menteng Jakarta Pusat, Selasa sore(14/10)
JAKARTA – Upaya mencairkan ketegangan politik di antara dua kubu di parlemen, Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH), terus dilakukan. Kali ini hal itu dilakukan dalam bentuk pertemuan dua tokoh penting kedua kubu, yakni presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, di sebuah restoran mewah berarsitektur Belanda di kawasan Menteng.
Menurut Jokowi, pertemuan di restoran sekaligus galeri seni Tugu Kunstkring Paleis itu bukanlah yang terakhir. Mantan wali kota Solo tersebut mengungkapkan, setelah pertemuan dengan ketua umum Golkar, dirinya akan melakukan safari politik dengan terus mendekati tokoh partai-partai lain. ”Saya akan terus mengajak partai dari KMP untuk bergabung di dalam pemerintahan dengan menemui ketua partai KMP satu per satu,” ujar Jokowi yang kemarin (14/10) hadir dengan memakai setelan kemeja putih lengan panjang. Ketua partai yang didekati Jokowi itu termasuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA).
Andi Widjajanto, deputi tim transisi pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla yang mendampingi Jokowi saat bertemu Aburizal Bakrie, membenarkan adanya rencana safari politik yang dilakukan Jokowi menjelang masa pelantikan. Andi mengaku diminta menghubungi Prabowo dan SDA. ”Komunikasi sudah kami lakukan dalam dua hari terakhir ini. Namun, belum ada konfirmasi,” jelasnya.
Golkar, PPP, dan Gerindra, jelas Andi, masih berpeluang untuk bergabung dengan pemerintahan. Begitu juga partai-partai lain yang tergabung dalam KMP, masih diberi kesempatan. Lalu, jika bergabung, apakah PPP dan Gerindra akan mendapatkan jatah menteri? Andi tidak bisa menjawab pertanyaan itu. ”Itu sudah masuk kewenangan presiden dan wakil presiden,” ucapnya.
http://www.jawapos.com/baca/artikel/...Temui-Prabowo-
JOKOWI TEMUI PRABOWO: Digelar di Rumah Kertanegara
Jum'at, 17 Oktober 2014, 10:19 WIB
Bisnis.com, JAKARTA- Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto akan menemui Presiden terpilih Joko Widodo di rumah Kertanegara No 4 Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
Pertemuan ini merupakan pertama calon presiden yang bertarung dalam Pilpres 2014 tersebut. Prabowo sudah tiba lebih dulu sekitar pukul 09:15 menggunakan mobil Lexus warna putih bernomor polisi B 17 GRD. Ia tiba mengenakan kemeja putih berpeci.
Sementara itu Jokowi hingga pukul 09:40 belum tiba, informasi yang diterima wartawan, Jokowi sedang perjalanan dari rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Jl Taman Suropati 7 Menteng Jakarta. Jokowi sampai di rumah Kertanegara pukul 10:00.
Pertemuan Prabowo dan Jokowi memang sudah direncanakan sebelumnya. Jokowi berinisiatif melakukan pertemuan dengan sejumlah Ketua Umum Partai dan tokoh partai politik Koalisi Merah Putih.
Sebelumnya Jokowi sudah bertemu dengan Ketum Golkar Aburizal Bakrie. Jokowi minta masukan terkait pemerintahan Jokowi-JK ke depan.
http://news.bisnis.com/read/20141017...ah-kertanegara
Safari Politik ke Semua Ketum Parpol, Jokowi Ingin Bertemu Prabowo
Selasa, 14/10/2014 19:06 WIB
Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo bertemu 4 mata dengan Ketum Partai Golkar, Aburizal Bakrie. Ia juga berencana bertemu dengan Ketum Gerindra sekaligus rivalnya pada Pilpres 2014, Prabowo Subianto. "Akan diupayakan dengan Pak Prabowo," kata salah satu mantan Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto di Galeri Seni Kunstkring, Jalan Teuku Umar, Jakpus, Rabu (14/10/2014).
Ia mengatakan safari politik ini dimulai Jokowi melalui pertemuannya dengan Ical. Hal ini sebagai bagian komunikasi politik Jokowi jelang pelantikan sebagai presiden 20 Oktober mendatang.
Andi menyebutkan rencana pertemuan dengan Prabowo sudah dikomunikasikan dengan pihak mantan Danjen Kopassus tersebut. Namun, jadwal pertemuannya belum ditentukan. "Komunikasi sudah dilakukan tapi belum ada konfirmasi. Semua tergantung jadwal keduanya (Prabowo dan Jokowi)," ucap Andi.
Selain dengan Prabowo, Jokowi juga berencana bertemu Ketum PPP Suryadharma Ali. Menurut Andi, pihak SDA sudah dihubungi sejak semalam. Tim Jokowi juga sudah menghubungi Presiden SBY dan sedang mencocokkan jadwal. "Dengan Pak SDA sudah dihubungi. Pak SBY terjadwal di Jateng sampe Sabtu. Kalau memungkinkan, Sabtu atau minggu melakukan pertemuan di Jakarta," pungkas Andi.
http://news.detik.com/read/2014/10/1...owo?n991103605
Puan Gagal, Waktunya Jokowi Jadi Panglima Lobi
Minggu, 12-10-2014 20:25
Jakarta, Aktual.co — Direktur Lembaga Survei Indonesia (LSI) Dodi Ambardi menyarankan agar Presiden terpilih Joko Widodo mengambilalih peran Ketua Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani dalam melakukan komunikasi politik di parlemen.
Khususnya komunikasi politik atau lobi-lobi politik Koalisi Indonesia Hebat (KIH) ke Koalisi Merah Putih (KMP).
Dodi menyarankan demikian sehubungan dengan kekalahan beruntun yang diderita KIH di parlemen. Paling gres adalah kekalahan KIH dalam pemilihan pimpinan MPR. KMP yang mengusung Zulfikli Hasan sebagai Ketua MPR melenggang mulus mengalahkan Oesman Sapta Odang yang didorong KIH.
Dalam pemungutan suara tersebut terdapat 678 suara dari total 680 anggota MPR yang tercatat hadir. Paket A yang diusung KIH mendapat 330 suara, sedangkan paket B yang diusung KMP mendapat 347 suara.
Sebagai panglima lobi, Ketua Fraksi PDIP Puan Maharani, bahkan bisa dikatakan gagal sehingga menelan kekalahan terus-menerus.
"Di sana (parlemen), tingkat kesuksesan lobi dan negosiasi memang sebagian akan tergantung pada Puan Maharani sebagai pimpinan fraksi. Bisa jadi Puan menyumbang kegagalan (lobi)," kata Dodi di Jakarta, Minggu (12/10).
Menurutnya, Jokowi mempunyai kemampuan lobi yang cukup baik. Permasalahan pedagang kaki lima di Solo yang pelik nyatanya berhasil diselesaikan Jokowi dengan baik. Terakhir, jelang pelantikannya 20 Oktober, Jokowi juga memperlihatkan kemampuannya dengan menggelar pertemuan dengan Ketua DPR, MPR dan DPR.
"Untuk pimpinan lembaga tinggi atau tertinggi negara seperti DPR dan MPR tentu mereka berdua perlu untuk turun langsung. Dan itu bisa dilakukan Jokowi dengan baik," kata dia.
Ke depan, untuk urusan krusial dan genting alangkah lebih baik apabila diserahkan ke Jokowi. Bukan lagi Puan yang belum matang sebagai politisi. Kemampuan Jokowi yang lebih soft menjadi nilai lebih karena bisa diterima dengan baik.
"Ada urusan yang bersifat personal, misalnya Mega-SBY. Jika untuk isu itu tentu Megawati tak bisa ditinggalkan. Dengan kata lain, kejelian melihat isu menjadi penting untuk menentukan siapa yang harus jadi panglima lobi dan siapa yang harus dilibatkan," jelas Dodi.
Dengan menjadikan Jokowi sebagai panglima lobi, selain memuluskan langkah KIH juga sekaligus menepis anggapan bahwa Jokowi adalah 'Presiden Boneka'
http://www.aktual.co/politik/puan-ga...-panglima-lobi
Jokowi Diminta Ambil Alih Peran Puan Maharani
Minggu, 12 Oktober 2014 , 18:19:00
JAKARTA - Kekalahan secara beruntun kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) merupakan buntut dari kekalahan kubu pendukung Jokowi-JK. Puan Maharani yang dipercaya sebagai panglima lobi menjadi aktor di balik kekalahan KIH mulai dari pengesahan UU MD3, UU Pilkada, pimpinan DPR, hingga MPR.
Untuk itu, Direktur Lembaga Survei Indonesia (LSI) Dodi Ambardi menyarankan agar Jokowi mengambil alih peran Puan dan tampil di depan memimpin proses lobi politik KIH.
"Bisa jadi Puan menjadi penyumbang kegagalan (lobi KIH di parlemen)," ujar Dodi seperti yang dilansir RM Online, Minggu (12/10).
Menurut Dodi, Jokowi memiliki kemampuan lobi yang cukup baik. Setidaknya hal itu pernah diperlihatkan saat Jokowi bisa menaklukan para pedagang kaki lima di Solo saat menjadi Wali Kota, lewat lobi makan-makannya. Teranyar, Jokowi kembali memperlihatkan kepiawaiannya berkomunikasi saat berhasil menggelar pertemuan dengan Ketua DPR, MPR dan DPD dalam sebuah perjamuan makan bersama.
Lebih lanjut, Dodi menyarankan agar Jokowi turut turun tangan dalam mengatasi urusan yang dirasa krusial dan genting, bukan lagi diserahkan kepada Puan yang harus jujur diakui belum begitu matang sebagai politisi. Dibanding Puan, Jokowi punya pendekatan yang lebih soft dan diterima baik di semua elemen.
"Jokowi sendiri yang mesti berinisiatif menjadi panglima lobi, bila urusannya begitu genting. Apalagi Jokowi adalah seorang presiden. Artinya dia, adalah panglima pemerintahannya," tandasnya
http://www.jpnn.com/read/2014/10/12/...Puan-Maharani-
------------------------------
Sudah saatnya Jokowi di proyeksikan menggantikan jabatan Ketua Umum partai PDIP, mengingat usia Megawati yang sudah uzur dan mulai pikun serta sakit-sakitan itu

Rabu, 15-10-2014 12:49

Jokowi turun tangan, Golkar karena nilai Komunikasi Politik PDIP Lemah
Jakarta, Aktual.co — Politikus Partai Golkar Tantowi Yahya menilai komunikasi politik yang dilakukan PDI Perjuangan lemah. Hal itu membuat presiden terpilih yang diusung PDIP Joko Widodo harus turun tangan melakukan safari politik ke sejumlah ketua umum parpol Koalisi Merah Putih (KMP).
Terlebih saat Jokowi menemui Ketum Golkar Aburizal Bakrie pada, Selasa (14/10) kemarin, tidak adanya elite PDIP yang menemani Jokowi.
"Silakan rakyat yang menilai kenapa Pak Jokowi dalam melakukan safari politik tidak ditemani oleh politisi PDIP, PKB, Hanura dan NasDem," kata Tantowi di gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (15/10).
Tantowi yang juga juru bicara KMP justru memperkirakan upaya safari politik yang dilakukan Jokowi itu saran dari Tim Transisi bukan dari partai koalisi pendukungnya. Sebab, kata dia, tidak mungkin Jokowi melakukan safari politik tanpa pertimbangan dari pihak yang selama ini menemaninya.
"Tentu apa yang dilakukan Jokowi sudah melalui pertimbangan. Itu produk rapat anggota tim transisi, out put nya adalah safari politik," sebutnya.
Namun, Tantowi tetap mengapresiasi langkah Jokowi tersebut. Cara itu menurutnya bisa mencairkan suasana politik.
"Kita hargai Jokowi bersafari ke KMP. Pertemuan itu menetralisir. So far so good. Pertemuan itu langkah awal mencairnya komunikasi," kata dia.
http://www.aktual.co/politik/jokowi-...tik-pdip-lemah
Setelah Jumpa Ical, Jokowi Akan Temui Prabowo
15 Oktober 2014 05:10 WIB

BANGUN KOMUNIKASI : Presiden terpilih Jokowi berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie setelah bertemu di Menteng Jakarta Pusat, Selasa sore(14/10)
JAKARTA – Upaya mencairkan ketegangan politik di antara dua kubu di parlemen, Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH), terus dilakukan. Kali ini hal itu dilakukan dalam bentuk pertemuan dua tokoh penting kedua kubu, yakni presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, di sebuah restoran mewah berarsitektur Belanda di kawasan Menteng.
Menurut Jokowi, pertemuan di restoran sekaligus galeri seni Tugu Kunstkring Paleis itu bukanlah yang terakhir. Mantan wali kota Solo tersebut mengungkapkan, setelah pertemuan dengan ketua umum Golkar, dirinya akan melakukan safari politik dengan terus mendekati tokoh partai-partai lain. ”Saya akan terus mengajak partai dari KMP untuk bergabung di dalam pemerintahan dengan menemui ketua partai KMP satu per satu,” ujar Jokowi yang kemarin (14/10) hadir dengan memakai setelan kemeja putih lengan panjang. Ketua partai yang didekati Jokowi itu termasuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA).
Andi Widjajanto, deputi tim transisi pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla yang mendampingi Jokowi saat bertemu Aburizal Bakrie, membenarkan adanya rencana safari politik yang dilakukan Jokowi menjelang masa pelantikan. Andi mengaku diminta menghubungi Prabowo dan SDA. ”Komunikasi sudah kami lakukan dalam dua hari terakhir ini. Namun, belum ada konfirmasi,” jelasnya.
Golkar, PPP, dan Gerindra, jelas Andi, masih berpeluang untuk bergabung dengan pemerintahan. Begitu juga partai-partai lain yang tergabung dalam KMP, masih diberi kesempatan. Lalu, jika bergabung, apakah PPP dan Gerindra akan mendapatkan jatah menteri? Andi tidak bisa menjawab pertanyaan itu. ”Itu sudah masuk kewenangan presiden dan wakil presiden,” ucapnya.
http://www.jawapos.com/baca/artikel/...Temui-Prabowo-
JOKOWI TEMUI PRABOWO: Digelar di Rumah Kertanegara
Jum'at, 17 Oktober 2014, 10:19 WIB
Bisnis.com, JAKARTA- Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto akan menemui Presiden terpilih Joko Widodo di rumah Kertanegara No 4 Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
Pertemuan ini merupakan pertama calon presiden yang bertarung dalam Pilpres 2014 tersebut. Prabowo sudah tiba lebih dulu sekitar pukul 09:15 menggunakan mobil Lexus warna putih bernomor polisi B 17 GRD. Ia tiba mengenakan kemeja putih berpeci.
Sementara itu Jokowi hingga pukul 09:40 belum tiba, informasi yang diterima wartawan, Jokowi sedang perjalanan dari rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Jl Taman Suropati 7 Menteng Jakarta. Jokowi sampai di rumah Kertanegara pukul 10:00.
Pertemuan Prabowo dan Jokowi memang sudah direncanakan sebelumnya. Jokowi berinisiatif melakukan pertemuan dengan sejumlah Ketua Umum Partai dan tokoh partai politik Koalisi Merah Putih.
Sebelumnya Jokowi sudah bertemu dengan Ketum Golkar Aburizal Bakrie. Jokowi minta masukan terkait pemerintahan Jokowi-JK ke depan.
http://news.bisnis.com/read/20141017...ah-kertanegara
Safari Politik ke Semua Ketum Parpol, Jokowi Ingin Bertemu Prabowo
Selasa, 14/10/2014 19:06 WIB
Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo bertemu 4 mata dengan Ketum Partai Golkar, Aburizal Bakrie. Ia juga berencana bertemu dengan Ketum Gerindra sekaligus rivalnya pada Pilpres 2014, Prabowo Subianto. "Akan diupayakan dengan Pak Prabowo," kata salah satu mantan Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto di Galeri Seni Kunstkring, Jalan Teuku Umar, Jakpus, Rabu (14/10/2014).
Ia mengatakan safari politik ini dimulai Jokowi melalui pertemuannya dengan Ical. Hal ini sebagai bagian komunikasi politik Jokowi jelang pelantikan sebagai presiden 20 Oktober mendatang.
Andi menyebutkan rencana pertemuan dengan Prabowo sudah dikomunikasikan dengan pihak mantan Danjen Kopassus tersebut. Namun, jadwal pertemuannya belum ditentukan. "Komunikasi sudah dilakukan tapi belum ada konfirmasi. Semua tergantung jadwal keduanya (Prabowo dan Jokowi)," ucap Andi.
Selain dengan Prabowo, Jokowi juga berencana bertemu Ketum PPP Suryadharma Ali. Menurut Andi, pihak SDA sudah dihubungi sejak semalam. Tim Jokowi juga sudah menghubungi Presiden SBY dan sedang mencocokkan jadwal. "Dengan Pak SDA sudah dihubungi. Pak SBY terjadwal di Jateng sampe Sabtu. Kalau memungkinkan, Sabtu atau minggu melakukan pertemuan di Jakarta," pungkas Andi.
http://news.detik.com/read/2014/10/1...owo?n991103605
Puan Gagal, Waktunya Jokowi Jadi Panglima Lobi
Minggu, 12-10-2014 20:25
Jakarta, Aktual.co — Direktur Lembaga Survei Indonesia (LSI) Dodi Ambardi menyarankan agar Presiden terpilih Joko Widodo mengambilalih peran Ketua Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani dalam melakukan komunikasi politik di parlemen.
Khususnya komunikasi politik atau lobi-lobi politik Koalisi Indonesia Hebat (KIH) ke Koalisi Merah Putih (KMP).
Dodi menyarankan demikian sehubungan dengan kekalahan beruntun yang diderita KIH di parlemen. Paling gres adalah kekalahan KIH dalam pemilihan pimpinan MPR. KMP yang mengusung Zulfikli Hasan sebagai Ketua MPR melenggang mulus mengalahkan Oesman Sapta Odang yang didorong KIH.
Dalam pemungutan suara tersebut terdapat 678 suara dari total 680 anggota MPR yang tercatat hadir. Paket A yang diusung KIH mendapat 330 suara, sedangkan paket B yang diusung KMP mendapat 347 suara.
Sebagai panglima lobi, Ketua Fraksi PDIP Puan Maharani, bahkan bisa dikatakan gagal sehingga menelan kekalahan terus-menerus.
"Di sana (parlemen), tingkat kesuksesan lobi dan negosiasi memang sebagian akan tergantung pada Puan Maharani sebagai pimpinan fraksi. Bisa jadi Puan menyumbang kegagalan (lobi)," kata Dodi di Jakarta, Minggu (12/10).
Menurutnya, Jokowi mempunyai kemampuan lobi yang cukup baik. Permasalahan pedagang kaki lima di Solo yang pelik nyatanya berhasil diselesaikan Jokowi dengan baik. Terakhir, jelang pelantikannya 20 Oktober, Jokowi juga memperlihatkan kemampuannya dengan menggelar pertemuan dengan Ketua DPR, MPR dan DPR.
"Untuk pimpinan lembaga tinggi atau tertinggi negara seperti DPR dan MPR tentu mereka berdua perlu untuk turun langsung. Dan itu bisa dilakukan Jokowi dengan baik," kata dia.
Ke depan, untuk urusan krusial dan genting alangkah lebih baik apabila diserahkan ke Jokowi. Bukan lagi Puan yang belum matang sebagai politisi. Kemampuan Jokowi yang lebih soft menjadi nilai lebih karena bisa diterima dengan baik.
"Ada urusan yang bersifat personal, misalnya Mega-SBY. Jika untuk isu itu tentu Megawati tak bisa ditinggalkan. Dengan kata lain, kejelian melihat isu menjadi penting untuk menentukan siapa yang harus jadi panglima lobi dan siapa yang harus dilibatkan," jelas Dodi.
Dengan menjadikan Jokowi sebagai panglima lobi, selain memuluskan langkah KIH juga sekaligus menepis anggapan bahwa Jokowi adalah 'Presiden Boneka'
http://www.aktual.co/politik/puan-ga...-panglima-lobi
Jokowi Diminta Ambil Alih Peran Puan Maharani
Minggu, 12 Oktober 2014 , 18:19:00
JAKARTA - Kekalahan secara beruntun kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) merupakan buntut dari kekalahan kubu pendukung Jokowi-JK. Puan Maharani yang dipercaya sebagai panglima lobi menjadi aktor di balik kekalahan KIH mulai dari pengesahan UU MD3, UU Pilkada, pimpinan DPR, hingga MPR.
Untuk itu, Direktur Lembaga Survei Indonesia (LSI) Dodi Ambardi menyarankan agar Jokowi mengambil alih peran Puan dan tampil di depan memimpin proses lobi politik KIH.
"Bisa jadi Puan menjadi penyumbang kegagalan (lobi KIH di parlemen)," ujar Dodi seperti yang dilansir RM Online, Minggu (12/10).
Menurut Dodi, Jokowi memiliki kemampuan lobi yang cukup baik. Setidaknya hal itu pernah diperlihatkan saat Jokowi bisa menaklukan para pedagang kaki lima di Solo saat menjadi Wali Kota, lewat lobi makan-makannya. Teranyar, Jokowi kembali memperlihatkan kepiawaiannya berkomunikasi saat berhasil menggelar pertemuan dengan Ketua DPR, MPR dan DPD dalam sebuah perjamuan makan bersama.
Lebih lanjut, Dodi menyarankan agar Jokowi turut turun tangan dalam mengatasi urusan yang dirasa krusial dan genting, bukan lagi diserahkan kepada Puan yang harus jujur diakui belum begitu matang sebagai politisi. Dibanding Puan, Jokowi punya pendekatan yang lebih soft dan diterima baik di semua elemen.
"Jokowi sendiri yang mesti berinisiatif menjadi panglima lobi, bila urusannya begitu genting. Apalagi Jokowi adalah seorang presiden. Artinya dia, adalah panglima pemerintahannya," tandasnya
http://www.jpnn.com/read/2014/10/12/...Puan-Maharani-
------------------------------
Sudah saatnya Jokowi di proyeksikan menggantikan jabatan Ketua Umum partai PDIP, mengingat usia Megawati yang sudah uzur dan mulai pikun serta sakit-sakitan itu

Diubah oleh citox. 17-10-2014 13:21
0
2.5K
27
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan