Kenalin nama gue diva (bukan nama sebenar-benarnya), gue mau menceritakan kisah singkat gue tentang seseorang yang dengan mudahnya membuat gue jatuh cinta. Ceritanya ga seru-seru banget hehe, tp biarkan gue dengan segala kekurangan dan keterbatasan gue ikut meramaikan forum ini. Hope you’ll enjoy.
Cerita ini terjadi sekitar bulan juli tahun ini. Saat itu dikampus gue sedang diadakan diklat panitia untuk menyambut mahasiswa baru. Seluruh anak-anak tingkat dua yang mendaftarkan diri sebagai panitia diberikan pendidikan kilat (diklat) oleh anak-anak tingkat tiga yang menjadi panita tahun lalu.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hari ini pertama kalinya gue bergabung dengan para pendiklat, karena alasan satu dan lain hal, membuat gue baru mengikuti diklat di pertengahan. Rangkaian diklat hari ini cukup santai dengan flow seneng-seneng, pendiklat mengadakan game rangking satu (tau kan, itu loh game yang di tv hahaha

).
Singkat cerita, anak-anak yang terisisih dalam game, dipisahkan dari barisan dan dikumpulkan di tempat yang berbeda, menunggu game selesai. Barisan penyisihan ini di pimpin oleh seorang pendiklat, yang belakangan gue tau bernama wisa.
Sambil menunggu game beres, anak-anak yang masuk grup penyisihan hanya duduk menunggu, sebagian terlihat asik ngobrol, sebagian terlihat bosan dan ingin pulang. Tiba-tiba wisa berdiri di depan sambil memegang sebuah tongkat kecil yang diikatkan pita biru.
“hei kalian, sekarang ditangan saya ada sebuah tongkat”
suara lantangnya membuat fokus semua calon panita berada padanya, juga beberapa pendiklat lain yang sedang disana, termasuk gue.
“kayu ini akan saya lempar ke arah kalian, nah siapa yang dapet kayu ini, harus maju kedepan dan menceritakan kisah cintanya”
Mendadak barisan riuh, mereka saling menggoda satu sama lain dengan muka ‘wah seru nih’. Wisa pun melempar kayu itu ke arah barisan calon panitia dan mengenai seorang calon panitia berkerudung biru.
Cewe ini menolak untuk maju kedepan, malu katanya. Teman-temannya membujuknya untuk maju, tapi si cewe kekeh menolak. ‘yah antiklimaks deh, ga seru’ pikir gue dalem hati. Tapi ternyata permainan tetap berlangsung, wisa bicara dengan suara lantangnya
“dek, tau ga kenapa kayu kalau dilempar ke atas pasti jatuh kebawah”
“gravitasiiiiii!”
“nah tau ga gravitasi itu adanya karena Siapa?”
“....” hening
“karena Tuhan, jadi kalau kayu ini jatuhnya pas di kamu. Itu karena takdir yang mau kamu buat maju hari ini, buat menceritakana pengalaman kamu, jadi ayo maju”
seluruh barisan kembali riuh, bertepuk tangan, dan si cewe pun akhirnya maju.
“ gila wisa emang paling bisa! Hahaha” salah seorang pendiklat berkata sambil terbahak-bahak.
Pendiklat lain ikut tertawa dan tepuk tangan melihat gaya bicara wisa yang bisa dengan mudah mempengaruhi orang. Dan gue, saat itu juga terpana dengan sosoknya, lucu juga nih orang....