Kekerasan yang terjadi atas diri seorang wartawan

kini terjadi lagi, tidak tanggung-tangung pelakunya adalah seorang Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi dari Fraksi PDI Perjuangan.
Jum`at malam (3-10-2014) usai acara demo FPI yang berujung anarkis Prasetyo pun tidak mau ketinggalan melakukan kekerasan terhadap Insan Pers dan berujung di laporkannya ketua DPRD DKI Jakarta tersebut ke Polisi dengan nomer surat laporan pengaduan 13480/K/X/2014/RESTRO JAKPUS dengan nama pelapor M.Rusli.

Dengan laporan melakukan penganiayaan pemukulan di bagian perut sebanyak dua kali hingga mengakibatkan sakit pada bagian perutnya dan lokasi kejadian halaman gedung DPRD DKI yang mestinya steril dan di jaga martabatnya oleh para wakil rakyat yang terhomat namun kini telah di cederai oleh ketuanya yang tidak bisa mengendalikan emosinya dengan baik.
Di tempat terpisah Sunardjo Sumargono (JD)/ Judisial Law Doctor, selaku pengamat politik dan hukum mengatakan, apapun alasannya setiap pemukulan yang dilakukan oleh seseorang itu tidak di benarkan terlebih hal ini di lakukan oleh ketua DPRD yang terhormat dan lokasinya pun di rumah rakyat. Ini merupakan insiden buruk dan contoh yang tidak baik buat rakyat, Saya (Sunardjo Sumargono) mengharapkan tindakan hukum dari Pihak Kepolisian agar dapat menindak lanjuti dengan segera dan secepatnya.
Lagi lagi institusi POLRI di tantang untuk menyelesaikan kasus ini dengan jalan kebenaran dan keadilan, dan Hukum berlaku terhadap siapapun tidak terkecuali Ketua DPRD. Agar penenggakan Hukum di Republik ini tidak bisa di akal-akali oleh Preman berdasi. (Umardi,Imron)

berita di ambil dari media online
http://lensakemakmuran.com/artikel-7...ke-polisi.html

http://beritaprotes.com/pukul-wartaw...polisikan.html

masih ada lagi hasil rekaman sang wartawan sebelum terjadinya pemukulan . terdengar bahwa ketua dprd dki jakarta "prasetyo" mantan manager di bengkel cafe. yang notabene digunjing2 adalah anak buah TW 'Tommy Winata"

direkaman terdengar kata2 "ntar lama-lama gw tonjok kepala lu" kata ketua DPRD DKI JKT kepada wartawan tersebut.

silakan di dengar rekaman ini. ketika dipukul terhentilah rekaman karena tertekan


ini merupakan contoh buruk bagi bangsa.
seorang ketua dprd dki dipilih oleh rakyat harusnya memberikan contoh bagi rakyat .
dan wartawan melalui hukum dewan pers berhak menanyakan apapun kepada narasumber. dan narasumber memiliki hak untuk tidak menjawab.
tetapi narasumber tidak memiliki hak untuk memukul.

sungguh tragis jakarta ditangan PRASETYO yang kurang memiliki attitude yang baik terhadap wartawan

laporan polisi telah dilakukan. mari kita masyarakat sama-sama memantau hal ini. masyarakat mengharapkan aparat hukum dapat bertindak adil.
jangan sampai kasus ini masuk angin ditengah jalan.

mari kita tunggu kelanjutannya ?