[HASIL RISET] Timnas U-19 Kalah Lagi! Apa Sih Masalah sama Olahraga di Indonesia?!
TS
muh.jazuli
[HASIL RISET] Timnas U-19 Kalah Lagi! Apa Sih Masalah sama Olahraga di Indonesia?!
Sayang sekali gan, harapan yang tinggi harus dibayar kenyataan yang pedih. Itu ungkapan ane untuk kekalahan 3 kali berturut-turut yang dialami Timnas U-19 di ajang ASIAN CUP U-19 di Myanmar baru-baru ini.
Yang pertama pas lawan Uzbek, semua pasang harapan tinggi, eh kalah 1-3. Lalu sama Australia, katanya akan bangkit, eh kalah lagi 1-0. Dan, barusan kemarin, sama UEA, kalah lagi 1-4! OMG!!! Padahal sebelumnya, April lalu Timnas U-19 ujicoba dengan UEA dan menang 4-1.
Apa sih masalahnya? Kata Pelatih Indra Sjafri, katanya pertahanan lemah. Emang bener sih, mainnya bener-bener di bawah level UEA kemarin. Tapi, bukannya persiapan U-19 sudah lama sekali, tur ke sini lah, ke sana lah. Bahkan hampir semua media menyoroti persiapannya.
Oke, to the point aja, masalahnya emang ada di sistem olahraga kita gan. Secara keseluruhan, emang pemerintah kita dari dulu ga ada keinginan untuk bangun bidang ini.
Setelah baca-baca, ane nemuin beberapa sebab kenapa olahraga di Indonesia terus aja melempem gan. Sori-sori kalau bacanya nyesek, tapi ini faktanya.
1. Profesi atlet tidak atraktif bagi anak bangsa
Spoiler for Keterangan:
Saat ini beberapa bidang olahraga memang cukup menarik minat para generasi muda seperti bulutangkis dan sepakbola. Namun bidang di luar itu, bidang-bidang olahraga lainnya di Indonesia jarang sekali diminati. Beberapa penyebabnya antara lain ketidakjelasan jalur karir di bidang-bidang olahraga tersebut.
Bahkan dalam hal karir pascapensiun, bulutangkis dan sepakbola pun setali tiga uang dengan bidang lain. Banyak mantan atlet yang terlantar, hidup dengan beberapa permasalahan yang tak terselesaikan seperti gaji dan sebagainya. Ini membuat regenerasi atlet menjadi tersengal-sengal. Bidang olahraga pun makin tidak diminati di negeri ini.
Quote:
Mending jadi Boyband??? (liputan6.com)
2. Olahraga tidak terbangun secara terintegrasi dengan sistem pendidikan
Spoiler for Keterangan:
Orientasi sebagian masyarakat Indonesia memang belum melihat olahraga sebagai karir yang membanggakan dan menjanjikan. Pendidikan dan olahraga bukan paduan yang pas, seperti dua kutup magnet yang sama yang mencoba untuk bergabung; tentu tak akan pernah terwujud.
Banyak lembaga pendidikan yang memberikan ‘hukuman’ pada siswa yang lebih memilih olahraga dibanding belajar untuk nilai pelajaran yang bagus. Selain itu memang tidak ada program pelatihan dari pemerintah yang memberikan ruang bagi setiap siswa untuk memilih jalur olahraga untuk berprestasi lebih baik.
Quote:
Olimpiade atau lomba sains jauh lebih penting??? (wordpress.com)
3. Minimnya dana untuk pembinaan olahraga
Spoiler for Keterangan:
Sudah jatuh tertimpa tangga. Sudah tak ada program pembinaan yang, dana pembinaan pun tak banyak bisa bicara. Bila dibandingkan dengan negara lain, anggaran kementerian pemuda dan olahraga Indonesia jauh lebih kecil. Di Australia, Thailand dan Singapura, dana olahraga mereka mencapai masing-masing 0,1%, 0,2%, dan 4,2% dari pendapatan negara. Sementara di Indonesia hanya 0.08%. itu pun belum dikurangi biaya operasional kementrian seperti gaji pegawai.
Quote:
Duitnya habis buat Subsidi BBM??? (fiskal.co.id)
4. Belum optimalnya ketelibatan berbagai pihak terutama pihak swasta dalam pembinaan olahraga
Spoiler for Keterangan:
Sebenarnya banyak pihak swasta di Indonesia ingin lebih membantu perkembangan olahraga di Indonesia. Namun mereka mengaku tidak bisa membantu dengan maksimal sebab olahraga di Indonesia belum berkembang dengan baik sebagai industri. Masih banyak sekali politisisasi di dalam bidang ini yang membuat olahraga bukan tempat menjanjikan untuk bisnis.
Contoh negara yang sukses membangun industry olahraganya adalah Inggris dan secara khusus Amerika. Dengan pengelolaan olahrga yang bagus, bukan hanya banyak generasi muda yang ingin menjadikan atlet sebagai profesinya, tapi juga banyak perusahaan swasta yang ingin bergabung menanamkan modalnya.
Quote:
Lebih suka invest di luar karena jauh lebih menguntungkan??? (tribunnews.com)
5. Sarana dan prasarana olahraga yang minim
Spoiler for Keterangan:
Sudah menjadi paham umum kalau kita belum memiliki lapangan sepakbola yang bagus. Itu hanya di satu bidang, belum yang lain. Kurangnya perhatian pemerintah untuk menyediakan fasilitas pendukung olahraga yang baik membuat bidang ini makin tidak atraktif. Mereka yang telah memutuskan untuk menjadi atlet pun akan sulit berkembang.
Di samping itu, kalau pun ada sarana yang baik, itu hanya terpusat di Jawa. Para atlet dari daerah harus meninggalkan daerahnya sejak usia dini bila ingin menjadi professional. Ini tentu membuat sebagian akhirnya memutuskan untuk tidak berkarir di dunia olahraga meski punya potensi besar.
Quote:
Whattt??? (yhudiyuba.blogspot.com)
6. Strategi, peran dan prioritas dari pemerintah.
Spoiler for Keterangan:
Sudah seharusnya pemerintah menjadi organisasi induk untuk mengelola olahraga di Indonesia. Bagaimanapun juga porsi perhatian bagi olahraga masih kurang bila dibanding dengan bidang lain. Program pembinaan dan pengelolaan masih perlu disempurnakan. Faktor ini selalu berada pada akhir setiap siklus pengembangan bidang apapun. Semua upaya baik dari atlet—dalam kasus ini dan swasta pada akhirnya bermuara pada inisiasi pemerintah.
Quote:
Ayo lanjutkan dan tingkatkan prestasi yang telah diraih!!! (aktualpost.com)
Semoga bermanfaat!
SUMBER:
Riset dari Paramadina Public Policy Instituteberjudul “Mendorong Prestasi Olahraga Melalui Kebijakan Pendanaan dan Fiskal”