GARA GARA PERIMETER UTARA SENGAJA DIBALIK DENGAN PERIMETER SELATAN, TERJADI KEMACETAN PANJANG DAN PEMBOROSAN BENSIN JARAK YANG SEMESTIUNYA 6 km JADI 15 KM...

PEMUTUS KEBIJAKAN DEWAN DIREKSI



Penutupan Pintu M1 Bikin Macet
Kamis, 09 Oktober 2014, 14:00 WIB
TANGERANG — Pengalihan arus akibat ditutupnya akses pintu masuk dari arah Tangerang menuju Bandara Soekarno-Hatta atau biasa disebut pintu M1 menimbulkan kemacetan di Rawa Bokor, Tangerang. Kemacetan terjadi karena pengendara yang mencari jalan alternatif menumpuk di persimpangan Rawa Bogor.

Kepala Seksi Teknik Lalu Lintas Dishub Kota Tangerang Tri Wibowo mengatakan, kemacetan itu akibat terjadinya peningkatan lonjakan kendaraan tanpa diimbangi penambahan infrastruktur.

Biasanya, kata dia, kendaraan tertahan akibat antrean selama kurun waktu 10 menit. Tetapi, setelah penutupan pintu M1 menjadi lebih lama.

Sejumlah petugas polisi menutup pintu masuk M1 salah satu pintu masuk ke bandara internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (26/12). Pintu masuk ke arah bandara tersebut ditutup terkait pembangunan kereta dan perluasan kawasan bandara internasional Soekarno Hatta.

"Satu kendaraan biasanya menembus kemacetan di Rawa Bokor hanya 10 menit. Tetapi, kini sampai 30 menit," ujarnya di Tangerang, Rabu (8/10).

Tri mengakui, jalur Parimeter Selatan dan Utara yang merupakan jalan alternatif terkait penutupan pintu M1 memang tidak terjadi kemacetan. Tetapi, kemacetan terjadi pada jalan-jalan di Tangerang, bukan kawasan bandara. Artinya, ada pemindahan kemacetan dari pintu M1 ke Tangerang.

Karena itu, ia akan terus melakukan evaluasi terhadap pengalihan jalan tersebut. Sebab, saat ini petugas terus memantau dan mendata titik macet baru terkait penutupan pintu M1.

"Pasti kita akan evaluasi. Karena, jalan pembangunan III yang disediakan untuk menuju Jakarta dari Tangerang ternyata masih dalam perbaikan meski pengerjaan sedang dipercepat," katanya.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah tetap menolak rencana penutupan pintu M1. Sebab, Arief menganggap penutupan itu bakal memperparah kemacetan.

Apalagi, sejumlah sarana pendukung untuk pengalihan arus belum rampung. Sehingga, penutupan belum bisa dilakukan secara permanen.

Arief mengatakan, jalur Parimeter Selatan dan Utara sebagai jalan alternatif yang disediakan dinilainya terlalu jauh sebab kendaraan harus memutar melalui Jalan Marsekal Suryadarma dan jembatan depan pintu M1.

Berputarnya kendaraan melalui jalur Parimeter Selatan akan menambah jarak dari biasanya enam kilometer menjadi 14 kilometer. "Ini yang menjadi alasan kami menolak. Pengendara akan semakin jauh dan sarananya pun belum terpenuhi semua," ucap dia.


sumber berita sumber


sudah di benerin sekarang kedua pintu sudah dibuka semua