- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Namaku Elang] Kisah bocah SD rawat ibunya sakit kanker seorang diri


TS
ahok.btp
[Namaku Elang] Kisah bocah SD rawat ibunya sakit kanker seorang diri
Quote:
![[Namaku Elang] Kisah bocah SD rawat ibunya sakit kanker seorang diri](https://dl.kaskus.id/cdn.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2014/10/13/442899/250x125/kisah-bocah-sd-rawat-ibunya-sakit-kanker-seorang-diri.jpg)
Namaku Elang
Spoiler for Kisah bocah SD rawat ibunya sakit kanker seorang diri:
Seorang anak bernama Elang (10) merawat sendiri ibunya sejak tiga bulan lalu. Elang terpaksa melakukan hal itu setelah ayahnya meninggalkan ibu dan dirinya sejak Juli 2014 lalu.
Ibu Elang diketahui terkena kanker serviks stadium 4. Elang dan ibunya ini juga dikabarkan selalu dibantu para tetangganya untuk mencukupi kebutuhan pangan.
Elang yang duduk di bangku kelas lima itu tercatat masih menempuh pendidikan dasar di SD Yasporbi III Jalan AUP Komplek Perumahan Bank Indonesia, Pasar Minggu Jakarta Selatan. Semenjak merawat ibunya itulah, Elang tak kunjung masuk sekolah.
"Iya benar," kata Kepala Sekolah SD Yasporbi III saat ditemui merdeka.comdi kantornya, Jalan AUP Komplek Perumahan Bank Indonesia, Pasar Minggu Jakarta Selatan, Senin (13/10).
Menurut Kamto, Elang sendiri sebenarnya sudah lama tak mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Hanya saja, sesuai kebijakan yayasan, Elang masih tercatat sebagai murid sekolah.
"Yang jelas dari April sampai Juli itu sudah nggak masuk," katanya.
Kamto mengaku bahwa pihak sekolah tidak hanya tinggal diam mendengar kondisi salah satu murid didikannya demikian. Pihak sekolah sudah melakukan jemput bola dengan mendatangi kediaman Elang.
Namun, kata Kamto, Elang tetap ngotot ingin merawat dan tinggal bersama ibunya. Elang tetap ngotot ingin bersama ibunya. "Karena Elang ini takut meninggalkan ibunya," kata dia.
Sayangnya hingga beritaini diturunkan, Elang dan ibunya sendiri belum bisa ditemui. Keluarga kecil itu lebih memilih mengurung diri di dalam rumah.
Ibu Elang diketahui terkena kanker serviks stadium 4. Elang dan ibunya ini juga dikabarkan selalu dibantu para tetangganya untuk mencukupi kebutuhan pangan.
Elang yang duduk di bangku kelas lima itu tercatat masih menempuh pendidikan dasar di SD Yasporbi III Jalan AUP Komplek Perumahan Bank Indonesia, Pasar Minggu Jakarta Selatan. Semenjak merawat ibunya itulah, Elang tak kunjung masuk sekolah.
"Iya benar," kata Kepala Sekolah SD Yasporbi III saat ditemui merdeka.comdi kantornya, Jalan AUP Komplek Perumahan Bank Indonesia, Pasar Minggu Jakarta Selatan, Senin (13/10).
Menurut Kamto, Elang sendiri sebenarnya sudah lama tak mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Hanya saja, sesuai kebijakan yayasan, Elang masih tercatat sebagai murid sekolah.
"Yang jelas dari April sampai Juli itu sudah nggak masuk," katanya.
Kamto mengaku bahwa pihak sekolah tidak hanya tinggal diam mendengar kondisi salah satu murid didikannya demikian. Pihak sekolah sudah melakukan jemput bola dengan mendatangi kediaman Elang.
Namun, kata Kamto, Elang tetap ngotot ingin merawat dan tinggal bersama ibunya. Elang tetap ngotot ingin bersama ibunya. "Karena Elang ini takut meninggalkan ibunya," kata dia.
Sayangnya hingga beritaini diturunkan, Elang dan ibunya sendiri belum bisa ditemui. Keluarga kecil itu lebih memilih mengurung diri di dalam rumah.
Spoiler for Elang yang rawat ibunya sakit kanker dikenal pintar:
Saat masih aktif sebagai pelajar di SD Yasporbi III, Elang tercatat sebagai murid yang pintar. Namun sejak Juli lalu, Elang absen sekolah lantaran lebih memilih merawat ibunya di rumah karena terkena kanker serviks.
"Pintar dia anaknya," kata Kepala Sekolah SD Yasporbi III, Kamto, saat ditemui merdeka.comdi kantornya, Jalan AUP Komplek Perumahan Bank Indonesia, Pasar Minggu Jakarta Selatan, Senin (13/10).
Menurut Kamto, hal itu terlihat dari beberapa nilai mata pelajaran Elang yang rata-rata mendapat nilai tujuh. Bocah sepuluh tahun itu juga diketahui memiliki banyak teman.
"Di atas rata-ratalah (nilainya)," ungkapnya.
Selain itu, dari pengakuan para guru dan rekan kelasnya, Elang dikenal sangat menyukai mata pelajaran komputer. Elang dikenal sangat suka game online.
"Dia sukanya itu tuh, apa? Game online," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, seorang anak bernama Elang (10) merawat sendiri ibunya sejak tiga bulan lalu. Elang terpaksa melakukan hal itu setelah ayahnya meninggalkan ibu dan dirinya sejak Juli 2014 lalu.
Ibu Elang diketahui terkena kanker serviks stadium 4. Sehingga untuk kehidupan sehari-hari, Elang dan ibunya ini juga dikabarkan dibantu para tetangganya. Sementara Ayah Elang dikabarkan kabur.
Elang yang duduk di bangku kelas lima itu tercatat masih menempuh pendidikan dasar di SD Yasporbi III Jalan AUP Komplek Perumahan Bank Indonesia, Pasar Minggu Jakarta Selatan. Semenjak merawat ibunya itulah, Elang tak kunjung masuk sekolah.
"Iya benar," kata Kepala Sekolah SD Yasporbi III saat ditemui merdeka.comdi kantornya, Jalan AUP Komplek Perumahan Bank Indonesia, Pasar Minggu Jakarta Selatan, Senin (13/10).
Sayangnya hingga beritaini diturunkan, Elang dan ibunya sendiri belum bisa ditemui. Keluarga kecil itu lebih memilih mengurung diri di dalam rumah.
"Pintar dia anaknya," kata Kepala Sekolah SD Yasporbi III, Kamto, saat ditemui merdeka.comdi kantornya, Jalan AUP Komplek Perumahan Bank Indonesia, Pasar Minggu Jakarta Selatan, Senin (13/10).
Menurut Kamto, hal itu terlihat dari beberapa nilai mata pelajaran Elang yang rata-rata mendapat nilai tujuh. Bocah sepuluh tahun itu juga diketahui memiliki banyak teman.
"Di atas rata-ratalah (nilainya)," ungkapnya.
Selain itu, dari pengakuan para guru dan rekan kelasnya, Elang dikenal sangat menyukai mata pelajaran komputer. Elang dikenal sangat suka game online.
"Dia sukanya itu tuh, apa? Game online," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, seorang anak bernama Elang (10) merawat sendiri ibunya sejak tiga bulan lalu. Elang terpaksa melakukan hal itu setelah ayahnya meninggalkan ibu dan dirinya sejak Juli 2014 lalu.
Ibu Elang diketahui terkena kanker serviks stadium 4. Sehingga untuk kehidupan sehari-hari, Elang dan ibunya ini juga dikabarkan dibantu para tetangganya. Sementara Ayah Elang dikabarkan kabur.
Elang yang duduk di bangku kelas lima itu tercatat masih menempuh pendidikan dasar di SD Yasporbi III Jalan AUP Komplek Perumahan Bank Indonesia, Pasar Minggu Jakarta Selatan. Semenjak merawat ibunya itulah, Elang tak kunjung masuk sekolah.
"Iya benar," kata Kepala Sekolah SD Yasporbi III saat ditemui merdeka.comdi kantornya, Jalan AUP Komplek Perumahan Bank Indonesia, Pasar Minggu Jakarta Selatan, Senin (13/10).
Sayangnya hingga beritaini diturunkan, Elang dan ibunya sendiri belum bisa ditemui. Keluarga kecil itu lebih memilih mengurung diri di dalam rumah.
Spoiler for Pihak sekolah sudah sempat kirimkan psikolog untuk periksa Elang:
Kepala Sekolah SD Yasporbi III, Sukamto, mengaku mendapatkan info dari berbagai sumber bahwa Elang mempunyai indera keenam. Elang juga kerap melihat konflik rumah tangga ayah dan ibunya, lalu suka berbicara sendiri sampai-sampai teman-teman sekolahnya tak paham.
"Katanya kayak anak indigo atau punya indera keenam gitu," kata Kamto saat ditemui merdeka.comdi kantornya, Jalan AUP Komplek Perumahan Bank Indonesia, Pasar Minggu Jakarta Selatan, Senin (13/10).
Namun Kamto enggan berbicara banyak mengenai hal itu, sebab informasi itu pun diketahui dirinya dari kepala sekolah sebelumnya. Kamto sendiri mengaku baru menjabat sebagai Kepala Sekolah pada April 2014 lalu.
"Saya tahunya juga dari kepala sekolah sebelum saya," ucapnya.
Selain itu, lanjut Kamto, hanya seorang psikolog yang bisa memberikan pernyataan jika seorang anak itu mengidap indigo. Hanya dugaannya, bisa jadi sikap yang ditunjukkan Elang itu karena kerap melihat perlakuan kasar ayah terhadap ibunya.
"Sebelumnya nggak begitu," katanya.
Terkait hal itu, pihak sekolah pun sudah mengirim seorang psikolog untuk mengecek kondisi Elang. Dari kunjungan itu, diketahui kondisi murid kelas lima SD itu baik-baik saja. Hanya saja, untuk saat ini, Elang tetap ngotot mau merawat ibunya.
"Baik-baik saja, enggak ada apa-apa. Malah rencana Homeschooling buat Elang yang sempat tertunda akan ditindak lanjuti lagi," kata dia.
"Katanya kayak anak indigo atau punya indera keenam gitu," kata Kamto saat ditemui merdeka.comdi kantornya, Jalan AUP Komplek Perumahan Bank Indonesia, Pasar Minggu Jakarta Selatan, Senin (13/10).
Namun Kamto enggan berbicara banyak mengenai hal itu, sebab informasi itu pun diketahui dirinya dari kepala sekolah sebelumnya. Kamto sendiri mengaku baru menjabat sebagai Kepala Sekolah pada April 2014 lalu.
"Saya tahunya juga dari kepala sekolah sebelum saya," ucapnya.
Selain itu, lanjut Kamto, hanya seorang psikolog yang bisa memberikan pernyataan jika seorang anak itu mengidap indigo. Hanya dugaannya, bisa jadi sikap yang ditunjukkan Elang itu karena kerap melihat perlakuan kasar ayah terhadap ibunya.
"Sebelumnya nggak begitu," katanya.
Terkait hal itu, pihak sekolah pun sudah mengirim seorang psikolog untuk mengecek kondisi Elang. Dari kunjungan itu, diketahui kondisi murid kelas lima SD itu baik-baik saja. Hanya saja, untuk saat ini, Elang tetap ngotot mau merawat ibunya.
"Baik-baik saja, enggak ada apa-apa. Malah rencana Homeschooling buat Elang yang sempat tertunda akan ditindak lanjuti lagi," kata dia.
Spoiler for Di mata warga, keluarga Elang dikenal tertutup:
Sebelum terkena kanker serviks stadium 4, Ibunda Elang diketahui bekerja sebagai konsultan di beberapa perusahaan. Keluarga besar Elang dari ibunya pun dikenal orang mampu.
"Ibunya bekerja sebagai konsultan. Kalau bapaknya wiraswasta," kata Kepala Sekolah SD Yasporbi III, Sukamto saat ditemui merdeka.com di kantornya, Jalan AUP Komplek Perumahan Bank Indonesia, Pasar Minggu Jakarta Selatan, Senin (13/10).
Kamto mengatakan, dari informasi yang diketahuinya sebelum Ibunya jatuh sakit keluarga Elang baik-baik saja. Barulah setelah mendapat kabar ibunya sakit seperti itu Elang jadi jarang masuk dan memilih merawat ibunya di rumah.
"Dulu Ibunya suka ke sekolah," ujarnya.
Sementara itu, menurut warga sekitar Elang dan Ibunya juga dikenal tertutup dan jarang bersosialisasi dengan tetangga.
"Emang tertutup keluarganya," katanya.
Tetangga itu enggan berkomentar banyak mengenai kondisi Elang dan Ibunya. Namun menurut sepengetahuannya, saat ini kondisi Ibu dan Elang baik-baik saja. "Ada kok kakak Ibunya," kata dia.
Kendati begitu, dia tak menampik bahwa Ibunya Elang memang dalam kondisi sakit. "Iya, emang benar sakit kanker serviks," katanya.
Dari penelusuran merdeka.com, tertutup dengan rantai dan gembok mengunci sekitar pagar rumah. Meski masuk di areal cukup mewah, rumah berukuran enam kali meter persegi itu terlihat tidak terurus.
"Ibunya bekerja sebagai konsultan. Kalau bapaknya wiraswasta," kata Kepala Sekolah SD Yasporbi III, Sukamto saat ditemui merdeka.com di kantornya, Jalan AUP Komplek Perumahan Bank Indonesia, Pasar Minggu Jakarta Selatan, Senin (13/10).
Kamto mengatakan, dari informasi yang diketahuinya sebelum Ibunya jatuh sakit keluarga Elang baik-baik saja. Barulah setelah mendapat kabar ibunya sakit seperti itu Elang jadi jarang masuk dan memilih merawat ibunya di rumah.
"Dulu Ibunya suka ke sekolah," ujarnya.
Sementara itu, menurut warga sekitar Elang dan Ibunya juga dikenal tertutup dan jarang bersosialisasi dengan tetangga.
"Emang tertutup keluarganya," katanya.
Tetangga itu enggan berkomentar banyak mengenai kondisi Elang dan Ibunya. Namun menurut sepengetahuannya, saat ini kondisi Ibu dan Elang baik-baik saja. "Ada kok kakak Ibunya," kata dia.
Kendati begitu, dia tak menampik bahwa Ibunya Elang memang dalam kondisi sakit. "Iya, emang benar sakit kanker serviks," katanya.
Dari penelusuran merdeka.com, tertutup dengan rantai dan gembok mengunci sekitar pagar rumah. Meski masuk di areal cukup mewah, rumah berukuran enam kali meter persegi itu terlihat tidak terurus.
Spoiler for Istri sakit kanker serviks, suami kabur bersama pembantu:
Elang, anak SD ini harus merawat ibunya seorang diri. Ibu Elang menderita kanker serviks stadium 4. Elang setiap harinya harus memasak dan mengganti popok ibunya.
Elang merawat ibunya seorang diri setelah ayahnya meninggalkan keduanya. Ayah Elang kabur bersama pembantunya.
"Bapaknya pergi sama pembantunya," kata Kepala Sekolah SD Yasporbi III, Sukamto saat ditemui merdeka.com di kantornya Jalan AUP Komplek Perumahan Bank Indonesia, Pasar Minggu Jakarta Selatan, Senin (13/10).
Dari informasi yang didapat Kamto, sejak Juli lalu, kepala keluarga itu meninggalkan istri dan anaknya. Namun dia enggan mengetahui latar belakang urusan keluarga kecil itu. "Kejadiannya sih belum lama," katanya.
Ayah Elang kabur bersama pembantunya bersama satu orang anak. Diduga anak yang dibawa itu hasil perselingkuhan dengan pembantunya.
Ibu Elang enggan berkomentar saat ditemui awak media. Sang ibu tak mau urusan pribadinya terekspose.
"Ibunya sih bilang begitu, soalnya enggak mau perkembangan anaknya jadi terganggu. Cuma kalau yang mau ngasih bantuan langsung aja ke rumahnya," kata Sukamto.
Elang merawat ibunya seorang diri setelah ayahnya meninggalkan keduanya. Ayah Elang kabur bersama pembantunya.
"Bapaknya pergi sama pembantunya," kata Kepala Sekolah SD Yasporbi III, Sukamto saat ditemui merdeka.com di kantornya Jalan AUP Komplek Perumahan Bank Indonesia, Pasar Minggu Jakarta Selatan, Senin (13/10).
Dari informasi yang didapat Kamto, sejak Juli lalu, kepala keluarga itu meninggalkan istri dan anaknya. Namun dia enggan mengetahui latar belakang urusan keluarga kecil itu. "Kejadiannya sih belum lama," katanya.
Ayah Elang kabur bersama pembantunya bersama satu orang anak. Diduga anak yang dibawa itu hasil perselingkuhan dengan pembantunya.
Ibu Elang enggan berkomentar saat ditemui awak media. Sang ibu tak mau urusan pribadinya terekspose.
"Ibunya sih bilang begitu, soalnya enggak mau perkembangan anaknya jadi terganggu. Cuma kalau yang mau ngasih bantuan langsung aja ke rumahnya," kata Sukamto.
Spoiler for Dikunci dari luar, Elang dan ibunya berharap bantuan tetangga:
Kepala Sekolah SD Yasporbi III tempat Elang belajar, Sukamto mengatakan, saat pertama kali melihat kondisi anak didiknya dan Ibu Elang sangat mengenaskan. Menurutnya, Elang dan Ibunya terkunci dari luar dengan mengharapkan bantuan para tetangga untuk kebutuhan sehari-hari.
"Waktu saya sama guru ke sana saja minta kunci rumahnya sama tetangganya," kata Kamto saat ditemui merdeka.com di kantornya, Jalan AUP Komplek Perumahan Bank Indonesia, Pasar Minggu Jakarta Selatan, Senin (13/10).
Kamto sempet terkejut mengetahui hal itu, sebab bagaimana mungkin seorang anak kecil dengan kondisi orangtua yang sedang sakit tetapi malah dikunci dari luar. Untuk itu, dia menanyakan hal itu kepada tetangga.
"Kalau kata tetangganya yang dipercaya megang kunci rumah emang itu permintaan Ibunya. Soalnya Elang enggak bisa ngunci pintu sendiri," katanya.
Lantas Kamto pun bertanya mengenai kebutuhan keluarga kecil itu jika membutuhkan pertolongan. Kata tetangga itu kepadanya, jika sedang memerlukan Elang akan memanggil dari dalam rumah. "Kan jendelanya juga sengaja enggak dikunci pak," terang Kamto.
Rumah Elang berada di Jalan Rambutan Nomor 17, dekat Masjid Palapa, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, terlihat tertutup.
Sementara ayah Elang malah kabur bersama pembantunya. Ayah Elang enggan merawat istri dan anaknya.
"Waktu saya sama guru ke sana saja minta kunci rumahnya sama tetangganya," kata Kamto saat ditemui merdeka.com di kantornya, Jalan AUP Komplek Perumahan Bank Indonesia, Pasar Minggu Jakarta Selatan, Senin (13/10).
Kamto sempet terkejut mengetahui hal itu, sebab bagaimana mungkin seorang anak kecil dengan kondisi orangtua yang sedang sakit tetapi malah dikunci dari luar. Untuk itu, dia menanyakan hal itu kepada tetangga.
"Kalau kata tetangganya yang dipercaya megang kunci rumah emang itu permintaan Ibunya. Soalnya Elang enggak bisa ngunci pintu sendiri," katanya.
Lantas Kamto pun bertanya mengenai kebutuhan keluarga kecil itu jika membutuhkan pertolongan. Kata tetangga itu kepadanya, jika sedang memerlukan Elang akan memanggil dari dalam rumah. "Kan jendelanya juga sengaja enggak dikunci pak," terang Kamto.
Rumah Elang berada di Jalan Rambutan Nomor 17, dekat Masjid Palapa, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, terlihat tertutup.
Sementara ayah Elang malah kabur bersama pembantunya. Ayah Elang enggan merawat istri dan anaknya.
Ya allah,,pantaskah bocah sekecil elang engkau berikan cobaan itu,,

Diubah oleh ahok.btp 13-10-2014 21:45
0
3.2K
Kutip
21
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan