- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Gan. ketika kalian sudah membaca. aku mau nanya Apa itu Hal Terindah ?


TS
ilyasreader
Gan. ketika kalian sudah membaca. aku mau nanya Apa itu Hal Terindah ?
Punten agan dan agan wati sekalian, saya cuman mau shared aja nih, karna baru aja buat cerita/Novel.
yah Bagus atau tidaknya agan dan agan watilah yang menilai.
Tapi kalau bisa sih jangan ada
sakit kali rasanya, sampai sampai, yang hijau jadi merah Noh.
kalau bisa sih,
biar bisa

ok, lansung aja ya gan, tapi jangan
apa lagi
kalo baca ceritanya,,
Ketika aku bertanya kepada ibuku apa itu Hal yang paling indah ?
Ibuku berkata, “hal yang indah adalah, ketika Kita melakukan apa yang sangat ingin kita lakukan, dan semua berjalan lancar/kesampaian”
Aku bingung, apa yang sebenarnya yang sangat aku inginkan dalam hidupku.
Sampai sampai,,,
Senin.
Hari ini hari pertamaku masuk sekolah menengah kejuruan (SMK)
Hari ini masa masa yang akan aku mulai untuk menjalani hidup.
Semua berjalan lancar sampai aku menemukan seorang pria yang sangan Jahil dan kekanak kanakan.
Namanya Ilyas.
Dia seorang murid kelas sebelah, dia murid RPL (Rekayasa Perangkat Lunak)
Orangnya lumayan tampan, namun sayangnya Bandal dan kekanak kanakan,
Pukul 11:05.
Kami keluar kelas untuk menikmati jam istirahat,
Yaps,, saatnya untuk ke kantin mengisi perut yang sudah sedikit kosong,
Namun terdengar suara berisik dari belakang yang menyenggolku dan menumpahkan Jus yang aku beli di kantin,
Anak itu bernama Ilyas.
Dengan santai ia berjalan bersama teman temannya tanpa menoleh untuk melihat apa yang ia lakukan,
GERAM ? sudah pasti, namun untuk marah rasaya tak berani,
Karna masih murid baru, aku hanya bisa diam saja, sampai, temanku yang bernama Vivi membantuku untuk memberesi minumanku dan membuangnya ketempat sampah,
Dia berkata “ uda jngn hiraukan, dia memang gitu”
Aku lansung bertanya padanya, “ memangnya kamu kenal dia ?”
Dengan wajah lesu dia berkata “kenal, kenal banget mala, dia itu kakakku, kami lahir bersamaan, hanya beda beberapa menit saja. Tapi kami berbeda sifat dan kelamin.”
Karena penasaran, aku pun lansung melanjutkan pertanyaanku sambil berada di perpus takaan di sekolah.
Aku bertanya kepadanya.
“Kenapa kalian berbeda ? Padahal dia kan saudara kembarmu.” Dengan wajah murung kembali dia menjawab;
“dia gitu karena sejak kecil hanya aku yang di perhatikan lebih, karena ayahku dulu hanya mengingijnkan anak seorang wanita, dia tidak menyukai anak pria karna dia dulu BURUk ketika masih Muda.”
“lalu ? ibumu ?”
“ibukupun juga begitu, namun tak seburuk ayahku, dia lebih menyukai aku karena kau wanita.”
“owh,,, begitu ya..”
“iya, terkadang aku merasa bersalah, karena apa yang ingin kuminta pasti akan di kabulkan. Sedangkan kakakku, ayahku akan pura pura lupa untuk memenuhi permintaannya. Bahkan, uang jajan kami saja berbeda, aku mendapatkan 50, sedangkan dia 20 ribu.
Tapi dia selalu menyayangiku, karena kalau disaat dia sedih, ghanya aku yang bisa membuat dia tenang.
Pernah kejadian sekali dirumah. Waktu itu dia masih SMP. Dia ingin sekali menggunakan Sepeda untuk sekolah, sedangkan aku, sudah memiliki sebuah speda motor metik,
Baru pertama kali itu aku melihat dia sungguh sakit hati dan meluapkannya.
Saat itu ibuku sedang memasak di dapur, ayahku baru pulang kerja.
Dan dia datang ke teras menemui ayahku, dia berkata kepada ayahku seperti ini ‘yah, aku boleh minta sepeda tidak ?’ ayahku lansung membantahnya ‘TIDAK’
Lalu dia terus membujuk dan ayahku lansung memarahi dia ‘Apa sih maumu ? kau mau sepeda ? sekolah dulu yang benar, tiru adikmu, jangan hanya meminta dan meminta saja kerjamu’
Aku terkejut mendengar itu, karena setauku dia tidak pernah di beri apa apa,
Dengan menangis dia berkata kepada ayahku,OHON ayah, 1 kali ini saja aku meminta’
Tetapi ayahku mala menamparnya dan memarahinya seperti kata kata diatas tadi.
Lalu kakakku berdiri dan berkata dengan keras ‘Aku tak pernah meminta sama ayah, apa yang ayah berikan aku selalu teriuma, dari mainan, baju semuanya, bahkan ketika vivi diberikan tilam baru dan aku menggunakan bekasnya aku tidak marah, aku tetap terima dan tidak meminta lebih, apakah ayah ingat ? ketika hari raya itu ayah hanya mengajak vivi jalan jalan dan aku ayah suruh menjaga rumah ?
Apakah ayah ingat ? saat ayah memberikan si vivi sepeda motor baru dan aku hanya ayah beri tas baru yang sudah kuminta setahun lewat ? apa ayah ingat saat aku meminta baju sekeloh baru....’ saat itu ibuku lansung menampar kakakku,
Kakakku lansu8ng kabur kekamarnya,
Karna saat itu kamar kami satu ruangan namun bejarak.
Aku membujuk ayahku, dia memelukku dan berkata ‘ dik, kenapa ayah dan ibu sangata membenci abag ? padahal kitakan kembar.’
Sambil menangis aku berkata. ‘ mungkin ayah sedang capek pulang kerja makannya ayah begitu’
Dan dia mendorongku dan berkata dengan KASAR ‘apa selama ini dia sellalu capek ? sudah puluhan tahun apa permintaanku selalu tidak pernah diberi dan kita selalu dibedakan, kau yang lelalu di manja sedangkan aku jadi anak pungut’ lalu dia berlari kekamar mandi.
1 hari 1 malam kakakku berada di kamar mandi, ibu dan ayahku tidak memperdulukannya. Hari kedua ketika aku mau sekolah aku mengetuk dan pintu kamar mandi terbuka.
Kakakku pucat, matanya membiram dan dia menggigil memegang handuk untuk menutupi badannya. Mulai hari itu, aku tak pernah meinta lagi kepada ayahku, aku hanya meminta ketika kakakku mengiunginkan sesuatu dan aku yang akan meminta bukan kakakku,
Dan sekarang, aku selalu berbagi apapun itu kepada kakakku, dari kreta, laptop komputer, apa sajalah,
Kami selalu berbagi, agar aku tak melihat apa yang dilakukan kakakku seperti dulu.
Dan sekarang dia, dia hanya mencari apa saja yang ia suka, namun dia tidak pernah berani membuatku menangins, kara dia pernah berjanji untuk menjagau.”
Akupun tercengang mendengar cerita si vie vie,,,
Minggu.
Aku kembali chatting dengan si vie vie,
Aku bertanya, segala hal tentang abangnya,
Dan dia menceritkannya.
Kalau abangnyaadalah ; seorang murid yang pintar, namun dia selalu mendahulukanku, ketika SD sampai SMP, sebenarnya abangku selalu mendapat juara satu, namun, abangku selalu merubah nama kertas ujian dan mengganti namaku, dan aku mengisini nama kertas ujianku sebagai namanya.
Jadi, aku selalu juara satu tanpa usaha keras, dan kakaku hanya menjadi 15 besar.
Abangku selalu keluar jam 3 pagi dan pergi kejakak menggunakan boxer dan switer, pernah sekali aku membututi dia, aku pikir kakaku akan melakukan hal hal yang sangat keji.
Ternyata dia keluar di jam segitu untuk menjadi tukang pikul di pasar, dia selalu mendapaatkan 20-50 ribu, lalu dia pulang.
Uang itu swelalu dia kumpulkan di setiap saku bajuyang da di lemarinya.
Dan sat tamat SMP, kami disuruh mengumpulkan dana uang perpisahan untuk jalan jalan,
Uangny itu 600 ribu, lalu kakaku mencoba untuk meminta kepada ibu dan ayah kami,
Namun ayah dan ibu kami hanya memilioh untuk mendanaiku tanpa mendanai kakaku,
Tapi, kakakku tak putus asa,
1 minggu sebelum hari perpisahan untuk jalan jalan, dia lebih cepat bangun dan bahklan tidak tidur agar bisa mencari uang untuk kepajak. 1 kali aku menegur dia, dan dia mengatakan kepadaku.
“jangan bilang bilang ya dik, abang gini hanya untuk jalan jalan perpisahan abang, uda adik tidurlah. Abg pigi dulu”
Saat itu aku sangat sedih, dan aku lansung kekamar orang tuaku, dan mengambil uang orang tuaku 600 ribu dan meninggalkan secarik kertas yang bertulisan “ yah, aku ambil uang ayah untuk kakak”
Dua hari berselang, tiba tiba ketika kami pulang sekolah ayahku lansung memukul kakakku dengan sapu lidi yang sudah di cocang,
Ayahku berkata “DASAR MALING, kau mengambil uang dan mengatakan kalau adikmu yang mengambil”
Dengan terdesah desah kakaku berkata tidak dan aku lihat Betis kakakku sudah merah darah dan hampir koyask.
Dengan lekas aku memeluk akkakku dan aku terkerna 1 pecutan yang rasanya amang sangat menyakitkan.
Sambil menangis aku berkata. Uangnya aku yang ambil, kalau tidak percaya lihat ini.
Aku pun mengambil uangnya di kuletakkan di balik buku gambarku.
Dan aku berkata pada ayahku, “aku mengambil uang ayah karena ayah tidak adil sama kakak, jangan pukuli kakakku,”
Dengan tenang ayahku berkata, sini vi, dia pun merangkulku dan menahanku,
Lalu dia kembali meukul kakakku dengan keras, dan berkata, kau kan yang mengajarkan adikmu seperti ini,, ya kan,,
Tengan terisak sambil jongkok dan menekukkan kepalanya ke sepatunya dan tangan yag meng genggam di atas kepala kakku berkata, tidak yah,, tidak,, aku tidak pernah menyuruhnya,,
Malamnya, ketika kakaku sedang tidur dan merasa kesakita kaarena betisnya di pecut tadi siang, aku tidak tahan dan sambil menangis aku membangunkan kakakku, dan aku emngambil kotak p3k dan mengobatinya,
Lalu dia berkata. “ dik, jangan pernah lakukan hal seperti tadi yah, jangan pernah mengambil hak yang bukan milik adik. Meskipun itu untuk menolong. Karena itu dosa dik”
Aku menangis dan berkata pada kakakku. “kak, aku begitu karna kau mau kakak juga ikut perpisahan denganku,m karena nanti tidak ada yang menjagaku”
Dia tersenyum dan berkata, uang kakak sudah ada 1 juta lebih dik,
Kakak cari tambahan untuk beli kenangan kenangan untuk adik,
Tak tahan aku mendengarnya air matapun uda seperti air terjun, tak ada hentinya.
Jam 3 pagi.
Aku pergi menemani kakaku ke pajak, meskipuin dia sudah menolak namun karena aku memaksa akhirnya dia mengalah juga,
Bukan main, mungkin langganan kakaku melihat aku dan kakaku mengangkat menjadi iba, sekali emngangkat kami di beri 30.000, yg biasanya kakaku hanya mendapat 15, kini menjadi doble,
Keesokan paginya harui terakhir kami memberi uang setoran uang perpisahan, aku melihat, uang kakakku kumuh dan kusut sebagian, dan sebagia rapi karna tertimpa baju,
Di saat kami perpisahan, kakakku memberikanku 1 buah boneka yang besar,
Karnea selama ini aku menginginkan 1 boneka hello kitty dan aku tak berani meinta krena aku takut kakakku nanti iri. Ternyata dia tau dan dia membelikanku 1 yang sangat besar,
Sepulang dari perpisahan aku di goda anak kelas sebelah, dan Pantat dan payu daraku di pegang, aku tak tau harus apa, aku hanya menangis, namaun kakaku lansung lari menujuku dan lansung menghajar 5 orang yang menggodaku.
Aku tak tau, kenapa kakaku menjadi sangar seperti itu,
Dengan sadis dia memukul satu orang dan lansung tekapar, yang 4 lagi lansung memukuli kakakku, namun kakakku tetap berdiri dan menendangi satu demi satu, sampai yang 1 lagi yang memegang payudaraku diangkat kakakku dan menjatuhkannya ke skitboard yang ada di depanku dan tulang tangannya patah atau tergeser,
Yang 2 lagi lansung kabur,
Aku melihat kakaku yang biasanya polos kalem tiba tiba sangat sangar dan keji. Dan sangat marah.
Dia mendekatiku dan menggendongku sambil berkata “ uda jangan nangis, nanti adekku jadi jelek loh,,”
Aku tersenyum namun tetap meneteskan air mata, dan aku melihat pelipis , bibir, dan hidung kakakku biram dan mengeluarkan darah.
Sesampainya kerumah aku bersyukur orang tuaku belum pulang,
Dan kakaku berada dikamar selama 3 hari,
Sampai saat ini,
Ayah danj ibuku tidak mengetahui apa yang telah diberikan kakakku itu yang amat lebih bearti dibanding semua yang telah diberikan ibu dan ayahku.
Sekarang, kakakku selalu belajar beradap tasi dengan lingkungannya, mencari kawan untuk melindungiku,
Karena dia pernah berkata kepadaku. “ vie,, nanti kalau abang lagi cari teman, jangan takut yah kalau teman abang berandalan, karna abg baru tau, kalau berantam itu menyakitkan kalau sendirian.”
Mulai dari siru aku tidak pernah lagi membantak kakakku, karena dia selalu mencaari cara untuk tetap melindungiku,
Dia mencari kwaan berandalan agr nanti ketika aku di garain sma orang lain, dia punya kawan untuk melindungiku.,
Dan meskipun teman kakakku berandalan, dia tetap baik dan ingat sholat.
Dia hanya ikut berandalan kalau di dekat dia beran dalan, dan hanya untuk menjaga imejts nya saja.
Dan hal sayangat aku suda itu, kalau aku sedang ingin putus sama cowokku, karna cowokku meminta yang nggk nggk, aku menyuruh kakaku untuk menjadi pacar bohongan, dan dia selalu mau melakukannya.
Pernah sekali waktu itu sangat lucu bagiku.
Pacarku pernah memintaku untuk menciumnya, dan aku tidak mau, dan selang beberapa hari aku mau memutuskannya dan mantanku itu berkata. Lah palingan kau ada selingkuhan kan.
Lalu aku lansung menjawab iya, dan aku bilang kalau selingkuhanku itu lebih dari dia dari segi apapun,
Karena mantanku itu meras di jelekkan dia menyuruhn dan memaksaku jumpaan sambil membawa pacar/selingkuhanku.
Lalu ku ajak kakakku . dan aku ceritakan semuanya.
Dengan semangat kakakku lansung berkata “OK. Ayok kitw jumpai dia malam minggu”
Malam minggunya, kakakku sudah sangat keren dan Tampan, karena kreta kami Metik dan mobil 1 (sudah pasti tidak dikasih ayah)
Dia meminjam byson tetangga kami, dan kami lansung menuju tempat jumpaan itu.
Dan aku sengaja menyuruh kakaku untuk menutupi wajahnya dulu pakai helm,
Dan ketuika jumpa.
Dia lansung terkejut (mantanku) terjadilah dialog.
M ; i,, itu pacarmu ?
A : iya, keren kan,
M : alah, palingan kau sukak sama dia karena orang kaya dan kretanya keren. Padahal mukaknya lebih jelk dari aku.
A ; hahah Ngaca donmg,, ini ada Spion,
*lalau aku menyuruh kakakku membuka helmnya* sayang, Buka helm gih, jngn di tutup tutupi.
*lalu kakakku membuka helmnya dan mantaku melihatnya dan berkata.
M ; o’ooh,,, ini nya,, pantaslah,,
K: sayang, ini yah yang katanya mantanmu yang Jelek kali dan super anak mami ? yg kerjanya mintak duit emaknya ja ?
A ; iya sayang.
M ; oh ya udalah, aku pergi dulu,
Dan di saat itu, aku selalu menggunbakan kakakku kalau aku sedang ingin memutuskan kakakku.
Dan dia selalu menerima apa permintaanku.

yah Bagus atau tidaknya agan dan agan watilah yang menilai.
Tapi kalau bisa sih jangan ada

kalau bisa sih,



ok, lansung aja ya gan, tapi jangan


Spoiler for :
Ketika aku bertanya kepada ibuku apa itu Hal yang paling indah ?
Ibuku berkata, “hal yang indah adalah, ketika Kita melakukan apa yang sangat ingin kita lakukan, dan semua berjalan lancar/kesampaian”
Aku bingung, apa yang sebenarnya yang sangat aku inginkan dalam hidupku.
Sampai sampai,,,
Senin.
Hari ini hari pertamaku masuk sekolah menengah kejuruan (SMK)
Hari ini masa masa yang akan aku mulai untuk menjalani hidup.
Semua berjalan lancar sampai aku menemukan seorang pria yang sangan Jahil dan kekanak kanakan.
Namanya Ilyas.
Dia seorang murid kelas sebelah, dia murid RPL (Rekayasa Perangkat Lunak)
Orangnya lumayan tampan, namun sayangnya Bandal dan kekanak kanakan,
Pukul 11:05.
Kami keluar kelas untuk menikmati jam istirahat,
Yaps,, saatnya untuk ke kantin mengisi perut yang sudah sedikit kosong,
Namun terdengar suara berisik dari belakang yang menyenggolku dan menumpahkan Jus yang aku beli di kantin,
Anak itu bernama Ilyas.
Dengan santai ia berjalan bersama teman temannya tanpa menoleh untuk melihat apa yang ia lakukan,
GERAM ? sudah pasti, namun untuk marah rasaya tak berani,
Karna masih murid baru, aku hanya bisa diam saja, sampai, temanku yang bernama Vivi membantuku untuk memberesi minumanku dan membuangnya ketempat sampah,
Dia berkata “ uda jngn hiraukan, dia memang gitu”
Aku lansung bertanya padanya, “ memangnya kamu kenal dia ?”
Dengan wajah lesu dia berkata “kenal, kenal banget mala, dia itu kakakku, kami lahir bersamaan, hanya beda beberapa menit saja. Tapi kami berbeda sifat dan kelamin.”
Karena penasaran, aku pun lansung melanjutkan pertanyaanku sambil berada di perpus takaan di sekolah.
Aku bertanya kepadanya.
“Kenapa kalian berbeda ? Padahal dia kan saudara kembarmu.” Dengan wajah murung kembali dia menjawab;
“dia gitu karena sejak kecil hanya aku yang di perhatikan lebih, karena ayahku dulu hanya mengingijnkan anak seorang wanita, dia tidak menyukai anak pria karna dia dulu BURUk ketika masih Muda.”
“lalu ? ibumu ?”
“ibukupun juga begitu, namun tak seburuk ayahku, dia lebih menyukai aku karena kau wanita.”
“owh,,, begitu ya..”
“iya, terkadang aku merasa bersalah, karena apa yang ingin kuminta pasti akan di kabulkan. Sedangkan kakakku, ayahku akan pura pura lupa untuk memenuhi permintaannya. Bahkan, uang jajan kami saja berbeda, aku mendapatkan 50, sedangkan dia 20 ribu.
Tapi dia selalu menyayangiku, karena kalau disaat dia sedih, ghanya aku yang bisa membuat dia tenang.
Pernah kejadian sekali dirumah. Waktu itu dia masih SMP. Dia ingin sekali menggunakan Sepeda untuk sekolah, sedangkan aku, sudah memiliki sebuah speda motor metik,
Baru pertama kali itu aku melihat dia sungguh sakit hati dan meluapkannya.
Saat itu ibuku sedang memasak di dapur, ayahku baru pulang kerja.
Dan dia datang ke teras menemui ayahku, dia berkata kepada ayahku seperti ini ‘yah, aku boleh minta sepeda tidak ?’ ayahku lansung membantahnya ‘TIDAK’
Lalu dia terus membujuk dan ayahku lansung memarahi dia ‘Apa sih maumu ? kau mau sepeda ? sekolah dulu yang benar, tiru adikmu, jangan hanya meminta dan meminta saja kerjamu’
Aku terkejut mendengar itu, karena setauku dia tidak pernah di beri apa apa,
Dengan menangis dia berkata kepada ayahku,OHON ayah, 1 kali ini saja aku meminta’
Tetapi ayahku mala menamparnya dan memarahinya seperti kata kata diatas tadi.
Lalu kakakku berdiri dan berkata dengan keras ‘Aku tak pernah meminta sama ayah, apa yang ayah berikan aku selalu teriuma, dari mainan, baju semuanya, bahkan ketika vivi diberikan tilam baru dan aku menggunakan bekasnya aku tidak marah, aku tetap terima dan tidak meminta lebih, apakah ayah ingat ? ketika hari raya itu ayah hanya mengajak vivi jalan jalan dan aku ayah suruh menjaga rumah ?
Apakah ayah ingat ? saat ayah memberikan si vivi sepeda motor baru dan aku hanya ayah beri tas baru yang sudah kuminta setahun lewat ? apa ayah ingat saat aku meminta baju sekeloh baru....’ saat itu ibuku lansung menampar kakakku,
Kakakku lansu8ng kabur kekamarnya,
Karna saat itu kamar kami satu ruangan namun bejarak.
Aku membujuk ayahku, dia memelukku dan berkata ‘ dik, kenapa ayah dan ibu sangata membenci abag ? padahal kitakan kembar.’
Sambil menangis aku berkata. ‘ mungkin ayah sedang capek pulang kerja makannya ayah begitu’
Dan dia mendorongku dan berkata dengan KASAR ‘apa selama ini dia sellalu capek ? sudah puluhan tahun apa permintaanku selalu tidak pernah diberi dan kita selalu dibedakan, kau yang lelalu di manja sedangkan aku jadi anak pungut’ lalu dia berlari kekamar mandi.
1 hari 1 malam kakakku berada di kamar mandi, ibu dan ayahku tidak memperdulukannya. Hari kedua ketika aku mau sekolah aku mengetuk dan pintu kamar mandi terbuka.
Kakakku pucat, matanya membiram dan dia menggigil memegang handuk untuk menutupi badannya. Mulai hari itu, aku tak pernah meinta lagi kepada ayahku, aku hanya meminta ketika kakakku mengiunginkan sesuatu dan aku yang akan meminta bukan kakakku,
Dan sekarang, aku selalu berbagi apapun itu kepada kakakku, dari kreta, laptop komputer, apa sajalah,
Kami selalu berbagi, agar aku tak melihat apa yang dilakukan kakakku seperti dulu.
Dan sekarang dia, dia hanya mencari apa saja yang ia suka, namun dia tidak pernah berani membuatku menangins, kara dia pernah berjanji untuk menjagau.”
Akupun tercengang mendengar cerita si vie vie,,,
Minggu.
Aku kembali chatting dengan si vie vie,
Aku bertanya, segala hal tentang abangnya,
Dan dia menceritkannya.
Kalau abangnyaadalah ; seorang murid yang pintar, namun dia selalu mendahulukanku, ketika SD sampai SMP, sebenarnya abangku selalu mendapat juara satu, namun, abangku selalu merubah nama kertas ujian dan mengganti namaku, dan aku mengisini nama kertas ujianku sebagai namanya.
Jadi, aku selalu juara satu tanpa usaha keras, dan kakaku hanya menjadi 15 besar.
Abangku selalu keluar jam 3 pagi dan pergi kejakak menggunakan boxer dan switer, pernah sekali aku membututi dia, aku pikir kakaku akan melakukan hal hal yang sangat keji.
Ternyata dia keluar di jam segitu untuk menjadi tukang pikul di pasar, dia selalu mendapaatkan 20-50 ribu, lalu dia pulang.
Uang itu swelalu dia kumpulkan di setiap saku bajuyang da di lemarinya.
Dan sat tamat SMP, kami disuruh mengumpulkan dana uang perpisahan untuk jalan jalan,
Uangny itu 600 ribu, lalu kakaku mencoba untuk meminta kepada ibu dan ayah kami,
Namun ayah dan ibu kami hanya memilioh untuk mendanaiku tanpa mendanai kakaku,
Tapi, kakakku tak putus asa,
1 minggu sebelum hari perpisahan untuk jalan jalan, dia lebih cepat bangun dan bahklan tidak tidur agar bisa mencari uang untuk kepajak. 1 kali aku menegur dia, dan dia mengatakan kepadaku.
“jangan bilang bilang ya dik, abang gini hanya untuk jalan jalan perpisahan abang, uda adik tidurlah. Abg pigi dulu”
Saat itu aku sangat sedih, dan aku lansung kekamar orang tuaku, dan mengambil uang orang tuaku 600 ribu dan meninggalkan secarik kertas yang bertulisan “ yah, aku ambil uang ayah untuk kakak”
Dua hari berselang, tiba tiba ketika kami pulang sekolah ayahku lansung memukul kakakku dengan sapu lidi yang sudah di cocang,
Ayahku berkata “DASAR MALING, kau mengambil uang dan mengatakan kalau adikmu yang mengambil”
Dengan terdesah desah kakaku berkata tidak dan aku lihat Betis kakakku sudah merah darah dan hampir koyask.
Dengan lekas aku memeluk akkakku dan aku terkerna 1 pecutan yang rasanya amang sangat menyakitkan.
Sambil menangis aku berkata. Uangnya aku yang ambil, kalau tidak percaya lihat ini.
Aku pun mengambil uangnya di kuletakkan di balik buku gambarku.
Dan aku berkata pada ayahku, “aku mengambil uang ayah karena ayah tidak adil sama kakak, jangan pukuli kakakku,”
Dengan tenang ayahku berkata, sini vi, dia pun merangkulku dan menahanku,
Lalu dia kembali meukul kakakku dengan keras, dan berkata, kau kan yang mengajarkan adikmu seperti ini,, ya kan,,
Tengan terisak sambil jongkok dan menekukkan kepalanya ke sepatunya dan tangan yag meng genggam di atas kepala kakku berkata, tidak yah,, tidak,, aku tidak pernah menyuruhnya,,
Malamnya, ketika kakaku sedang tidur dan merasa kesakita kaarena betisnya di pecut tadi siang, aku tidak tahan dan sambil menangis aku membangunkan kakakku, dan aku emngambil kotak p3k dan mengobatinya,
Lalu dia berkata. “ dik, jangan pernah lakukan hal seperti tadi yah, jangan pernah mengambil hak yang bukan milik adik. Meskipun itu untuk menolong. Karena itu dosa dik”
Aku menangis dan berkata pada kakakku. “kak, aku begitu karna kau mau kakak juga ikut perpisahan denganku,m karena nanti tidak ada yang menjagaku”
Dia tersenyum dan berkata, uang kakak sudah ada 1 juta lebih dik,
Kakak cari tambahan untuk beli kenangan kenangan untuk adik,
Tak tahan aku mendengarnya air matapun uda seperti air terjun, tak ada hentinya.
Jam 3 pagi.
Aku pergi menemani kakaku ke pajak, meskipuin dia sudah menolak namun karena aku memaksa akhirnya dia mengalah juga,
Bukan main, mungkin langganan kakaku melihat aku dan kakaku mengangkat menjadi iba, sekali emngangkat kami di beri 30.000, yg biasanya kakaku hanya mendapat 15, kini menjadi doble,
Keesokan paginya harui terakhir kami memberi uang setoran uang perpisahan, aku melihat, uang kakakku kumuh dan kusut sebagian, dan sebagia rapi karna tertimpa baju,
Di saat kami perpisahan, kakakku memberikanku 1 buah boneka yang besar,
Karnea selama ini aku menginginkan 1 boneka hello kitty dan aku tak berani meinta krena aku takut kakakku nanti iri. Ternyata dia tau dan dia membelikanku 1 yang sangat besar,
Sepulang dari perpisahan aku di goda anak kelas sebelah, dan Pantat dan payu daraku di pegang, aku tak tau harus apa, aku hanya menangis, namaun kakaku lansung lari menujuku dan lansung menghajar 5 orang yang menggodaku.
Aku tak tau, kenapa kakaku menjadi sangar seperti itu,
Dengan sadis dia memukul satu orang dan lansung tekapar, yang 4 lagi lansung memukuli kakakku, namun kakakku tetap berdiri dan menendangi satu demi satu, sampai yang 1 lagi yang memegang payudaraku diangkat kakakku dan menjatuhkannya ke skitboard yang ada di depanku dan tulang tangannya patah atau tergeser,
Yang 2 lagi lansung kabur,
Aku melihat kakaku yang biasanya polos kalem tiba tiba sangat sangar dan keji. Dan sangat marah.
Dia mendekatiku dan menggendongku sambil berkata “ uda jangan nangis, nanti adekku jadi jelek loh,,”
Aku tersenyum namun tetap meneteskan air mata, dan aku melihat pelipis , bibir, dan hidung kakakku biram dan mengeluarkan darah.
Sesampainya kerumah aku bersyukur orang tuaku belum pulang,
Dan kakaku berada dikamar selama 3 hari,
Sampai saat ini,
Ayah danj ibuku tidak mengetahui apa yang telah diberikan kakakku itu yang amat lebih bearti dibanding semua yang telah diberikan ibu dan ayahku.
Sekarang, kakakku selalu belajar beradap tasi dengan lingkungannya, mencari kawan untuk melindungiku,
Karena dia pernah berkata kepadaku. “ vie,, nanti kalau abang lagi cari teman, jangan takut yah kalau teman abang berandalan, karna abg baru tau, kalau berantam itu menyakitkan kalau sendirian.”
Mulai dari siru aku tidak pernah lagi membantak kakakku, karena dia selalu mencaari cara untuk tetap melindungiku,
Dia mencari kwaan berandalan agr nanti ketika aku di garain sma orang lain, dia punya kawan untuk melindungiku.,
Dan meskipun teman kakakku berandalan, dia tetap baik dan ingat sholat.
Dia hanya ikut berandalan kalau di dekat dia beran dalan, dan hanya untuk menjaga imejts nya saja.
Dan hal sayangat aku suda itu, kalau aku sedang ingin putus sama cowokku, karna cowokku meminta yang nggk nggk, aku menyuruh kakaku untuk menjadi pacar bohongan, dan dia selalu mau melakukannya.
Pernah sekali waktu itu sangat lucu bagiku.
Pacarku pernah memintaku untuk menciumnya, dan aku tidak mau, dan selang beberapa hari aku mau memutuskannya dan mantanku itu berkata. Lah palingan kau ada selingkuhan kan.
Lalu aku lansung menjawab iya, dan aku bilang kalau selingkuhanku itu lebih dari dia dari segi apapun,
Karena mantanku itu meras di jelekkan dia menyuruhn dan memaksaku jumpaan sambil membawa pacar/selingkuhanku.
Lalu ku ajak kakakku . dan aku ceritakan semuanya.
Dengan semangat kakakku lansung berkata “OK. Ayok kitw jumpai dia malam minggu”
Malam minggunya, kakakku sudah sangat keren dan Tampan, karena kreta kami Metik dan mobil 1 (sudah pasti tidak dikasih ayah)
Dia meminjam byson tetangga kami, dan kami lansung menuju tempat jumpaan itu.
Dan aku sengaja menyuruh kakaku untuk menutupi wajahnya dulu pakai helm,
Dan ketuika jumpa.
Dia lansung terkejut (mantanku) terjadilah dialog.
M ; i,, itu pacarmu ?
A : iya, keren kan,
M : alah, palingan kau sukak sama dia karena orang kaya dan kretanya keren. Padahal mukaknya lebih jelk dari aku.
A ; hahah Ngaca donmg,, ini ada Spion,
*lalau aku menyuruh kakakku membuka helmnya* sayang, Buka helm gih, jngn di tutup tutupi.
*lalu kakakku membuka helmnya dan mantaku melihatnya dan berkata.
M ; o’ooh,,, ini nya,, pantaslah,,
K: sayang, ini yah yang katanya mantanmu yang Jelek kali dan super anak mami ? yg kerjanya mintak duit emaknya ja ?
A ; iya sayang.
M ; oh ya udalah, aku pergi dulu,
Dan di saat itu, aku selalu menggunbakan kakakku kalau aku sedang ingin memutuskan kakakku.
Dan dia selalu menerima apa permintaanku.
sekian dari saya, semoga Agan dan Agan Wati Terhibur...

1
1.9K
Kutip
11
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan