Kaskus

News

metromininews1Avatar border
TS
metromininews1
Kejaksaan Agung Mainkan Jurus Mencurigakan
Kejaksaan Agung Mainkan Jurus Mencurigakan


Belum lagi hilang kecurigaan masyarakat terkait munculnya aroma tak sedap dalam kasus dugaan kasus korupsi yang menyeret nama Direktur Utama PT Telkom Arief Yahya, Kejaksaan Agung memunculkan “jurus mencurigakan”. Kali ini kecurigaan publik kembali muncul sehubungan dengan “cara” Kejaksaan Agung menangani kasus dugaan korupsi pembelian bus abal-abal dari Cina untuk TransJakarta Tahun Anggaran 2013.

Pasalnya, sejumlah media memberitakan, dengan mengutip keterangan dari Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Tony T Spontana, bahwa penyidik Kejaksaan Agung telah memeriksa Michael Bimo Putranto, orang dekat Jokowi yang disebut-sebut menjadi calo dalam pembelian bus itu, pada Rabu lalu (8/10).

"Saksi memenuhi panggilan penyidik sekitar pukul 11.00," kata Tony, seperti dikutip sejumlah media. Padahal, seperti terpampang pada layar monitor ruang tunggu Gedung Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Agung, Bimo dijadwalkan diperiksa sebagai saksi bukan hari Rabu, tapi hari Kamiskemarin (9/10).

Pemeriksaan pada Rabu itu, kata Tony lagi, mengenai ada atau tidaknya keberadaan dan keterkaitan Bimo dalam dugaan kasus tersebut.

Menurut Tony, selain Bimo, yang diperiksa pada hari Rabu itu juga Kepala Bidang Teknologi Sarana Transportasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Setyo Margono Utomo. Setyo diperiksa sebagai saksi terkait keberadaan dan tugasnya sebagai bagian dari tim konsultan perencana dan konsultan pengawas dari BPPT untuk kegiatan pengadaan proyek itu.

Rencananya, tambah Tony, penyidik Kejaksaan Agung juga akan memeriksa mantan Kepala BPPT Marzan Aziz Iskandar dan Iwan Kusnadi dari bagian pemasaran PT Citra Murni Semesta.Namun, keduanya tidak hadir.

Anehnya, keterangan berbeda disampaikan kuasa hukum Bimo, Boyamin Saiman. Menurut Boyamin, seperti diberitakan gresnews.com, tidak ada panggilan pemeriksaan kepada Bimo. Boyamin selaku kuasa hukum mengaku tidak mendapat surat panggilan pemeriksaan. Bahkan, ia membantah Bimo telah diperiksa sebagai saksi pada hari Rabu itu.

"Tidak ada surat panggilan kepada Michael Bimo. Coba dikonfirmasi lagi ke Kejagung," kata Boyamin, Kamis kemarin (9/10). Menurut dia, Bimo diperiksa terakhir pada Mei lalu.

Malah, Boyamin yakin Bimo tidak akan dipanggil sebagai saksi karena Bimo katanya tak ada kaitannya dengan pengadaan bus TransJakarta tersebut. Pada pemriksaan Mei lalu pun, ungkap Boyamin, Bimo hanya diperiksa penyidik tak lebih dari 30 menit.

"Ia hanya ditanya seputar hubungannya dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo," ungkao Boyamin.

Mengenai dugaan Bimo dan Jokowi terlibat pengadaan kasus ini pernah disampaikan Koordinator Jakarta Corruption Wacth, Joko Sungkono. Menurut Joko, melalui keterangan pers-nya, Jokowi diduga memengaruhi penentuan pemenang tender pengadaan bus Transjakarta yaitu PT Saptaguna Dayaprima, yang sebenarnya bukanlah perusahaan berpengalaman dalam pengadaan bus ataupun pabrikan kendaraan.

PT Saptaguna Dayaprima adalah kontraktor dalam bidang infrakstruktur yang sering mengikuti tender di berbagai pemerintahan daerah. Akibat dugaan adanya intervensi Jokowi itu, PT Saptaguna Daya Prima yang tidak punya pengalaman dan klasifikasi dalam pabrikasi bus dan kendaraan bermotor bisa memenangkan tender pengadaan bus abal-abal dari Cina. PT Saptaguna Daya Prima diduga dibawa oleh Michael Bimo kepada Jokowi.

Karena memang tak punya pengalaman dalam pengadaan bus, PT Saptaguna menunjuk PT San Abadi untuk mendatangkan bus-bus abal-abal dari Cina itu.

Namun, dugaan adanya hubungan khusus antara Bimo dan pihak PT Saptaguna Daya Prima itu dibantah Boyamin. "Seratus persen tidak benar itu. Cek, tercantum tidak namanya di perusahaan tersebut," ujar Boyamin, yang juga Ketua Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI).

Boyamin yakin Bimo tidak terlibat dalam kasus ini atau sebagai calo proyek. Karena, katanya, dirinya telah berkawan lama dan mengetahui betul siapa Bimo.

Persoalan kali ini memang bukan yakin atau tidak yakin, tapi kenapa ada perbedaan keterangan antara Tony dan Boyamin soal diperiksa atau tidaknya Bimo? Ada apa sebenarnya ini? Apakah karena Bimo punya kedekatan dengan Jokowi?

Sumber

----------------------------------------------

Kejaksaan Agung Mainkan Jurus Mencurigakan


http://www.kejaksaan.go.id/siaranper...idsu=0&id=1515

----------------------------------------------
emoticon-Matabelo
Jokowi effect memang luar biasa
never do wrong
Hidup Pak Jokowi!
emoticon-Angkat Beer
0
2.1K
17
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan