Plisssss dehhh..... Indonesia udah ga butuh lagi orang PINTAR
TS
aldwin160
Plisssss dehhh..... Indonesia udah ga butuh lagi orang PINTAR
Hai bro/sis/mimin/agan, dll. Ketemu lagi sama ane di kaskus tercinta ini hehehe. Disini ane mau menegaskan kembali kalau pintar itu tidak menjamin kebahagiaan. Mungkin udah basi banget yah topik begini. Gw juga sebenarnya udah males buat bahas2 ini lagi, tapi keadaan lingkungan kampus gw lah yang mendorong gw untuk membuat thread ini LAGI.
Perilaku mahasiswa jaman sekarang : Belajar dibawa stres. Takut IPK jelek terus ga dapet kerja.
Inilah pola pikir mahasiswa yang gw nggak demen. Belajar harusnya nggak dibawa stres, tetapi dinikmati. Soal IPK ga usah lu pikirin. Kalo lu nikmatin pelajarannya, IPK lu otomatis bakalan bagus atau seenggaknya memuaskan lah. Kalau gw nggak nikmatin gimana gan? Nah, berarti lu salah jurusan. Kalo udah gitu, mending lu pindah jurusan atau belajar buat suka jurusan lo yang sekarang. Soal kerjaan juga ga perlu lu pikirin. Jadilah orang cerdas dahulu, niscaya lu yang bakalan dicari oleh pekerjaan atau bahkan lu yang membuat pekerjaan. Gw pribadi recommend lu pada buat bikin lapangan pekerjaan. Indonesia udah kebanyakan para pencari kerja yang nganggur. Daripada lu nambah-nambahin pengangguran, mending lu kurangi pengangguran dengan berwirausaha. Apa yang Indonesia butuhkan sekarang adalah orang-orang cerdas yang bisa me-manage orang-orang pintar yang sudah menumpuk, bukannya tambahan pencari pekerjaan!![/QUOTE]
selanjutnya ada artikel yang gw kutip dari blog orang lain. Menurut gw kontennya logis dan perlu banget dibaca sama lo lo yang masih desperate ngejar IPK.
Quote:
Quote:
"Menjadi orang yang sukses dan kaya itu sangat sulit jika kita hanya punya kepintaran tetapi tak punya kecerdasan. Mungkin inilah salah satu kalimat yang masih saya ingat dari seorang yang sulit untuk diketahui identitasnya, ialah @webmasterID seorang yang sederhana namun punya tekad yang mulia. Menulis tweet di akun twitter pribadinya adalah salah satu kegiatan yang rutin ia lakukan.
"Tweet-tweet yang ia tulis pun bukanlah hanya sebagai sebuah 'kicauan' kosong belaka, melainkan hanya dengan beberapa tweet yang ia tulis maka kita akan bisa mendapatkan suatu pelajaran dan dari tweet-tweetnya lah banyak orang kini sudah termotivasi untuk menjadi orang yang cerdas bukan orang pintar "doang".
Beberapa hari yang lalu, ada sebuah kiriman broadcast BlackBerry yang isinya mengenai "Orang Bodoh vs Orang Pintar" yang hampir sama maksudnya dengan tweet-tweetnya @webmasterID tadi. Setuju atau tidak, Anda lah yang memutuskan.
Quote:
Orang Bodoh vs Orang Pintar
Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya berbisnis
Agar bisnis berhasil, ia merekrut orang pintar
Alhasil, boss orang pintar adalah orang bodoh
Orang bodoh sering melakukan kesalahan
Maka dia merekrut orang pintar untuk memperbaiki yang salah
Alhasil, orang bodoh memerintah orang pintar untuk keperluannya.
Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah dan mencari kerja.
Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk membayar orang pintar
Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu yang dipikirkan panjang-panjang oleh orang pintar.
Alhasil orang pintar menjadi staf orang bodoh
Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan, dia PHK orang pintar yang bekerja
Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pintar akan menghabiskan waktu untuk bekerja keras dengan hati senang.
Sementara orang bodoh menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.
Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa dijadikan duit
Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan pekerjaan
Bill Gates, Dell, Henry Ford, Liem Swie Liong tidak pernah dapat S1, tapi menjadi kaya.
Ribuan orang pintar bekerja untuk mereka
dan ribuan jiwa keluarga bergantung pada mereka.
Jadi?"
Quote:
PERTANYAAN:
- Lebih baik jadi orang pintar atau orang bodoh?
- Lebih pintar mana, orang pintar atau orang bodoh?
- Mana yang lebih susah, orang pintar atau orang bodoh?
KESIMPULAN:
Jangan lama-lama jadi orang pintar
Jadilah orang bodoh yang pintar, daripada jadi orang pintar yang bodoh
Kata kuncinya adalah 'risiko' dan 'berusaha'.
Karena orang bodoh berpikir pendek, maka dia bilang risikonya kecil, selanjutnya dia berusaha agar risiko betul-betul kecil.
Orang pintar berpikir panjang, maka dia bilang risikonya besar, selanjutnya dia tidak berusaha mengambil risiko tersebut, dan mengabdi pada orang bodoh.
Di manakah posisi kita saat ini?
Berhentilah meratapi keadaan kita yang sekarang.
Ini hanya sebuah refleksi dari semua retorika dan dinamika kehidupan.
Semua pilihan dan keputusan ada di tangan kita untuk mengubahnya.
Sebelumnya ane mau menambahkan. Dari comment2 para kaskuser, ane merasa kata-kata yang terpampang di thread ini mengandung makna ambigu. Jadi harap dilihat dari sisi positifnya, bukan dari sisi negatif. Anggap tulisan ini sebagai refleksi, bukannya sebagai statement.
gimana? merasa tersindir? gapapa gan. Gw juga pernah ngalamin fase menjadi orang pintar huahua. waktu SMA gw peringkat 2. Begitu kuliah boro-boro. udah muak gw sama sistem akademik Indonesia yang monoton. alhasil gw males-malesan dan nilai gw jeblok tapi masih oke lah hehehe.
Spoiler for FILOSOFI HIDUP TS:
Disini gw mau sekalian sharing filosofi hidup TS buat ngasih gambaran ke kalian bagaimana otak seseorang kaya TS. Ini agak OOT jadi kalau ga mau baca langsung close tabaja.
TS adalah seorang pembangkang yang sering mengkritik sistem. Buat TS, banyak sistem yang berlaku di Indonesia adalah salah sehingga TS seringkali membuat sistem sendiri. Tetapi TS tidak asal men-judge kalau suatu sistem itu salah. TS mikir-mikir dlu sisi positif dari negatif sistem tersebut. Sejauh ini sistem yang udah TS fix bangkang adalah sistem dosen mengajar, OSPEK, MOS, budaya nyontek, dan berbagai sistem kehidupan lain yang membuat hidup ini boring. Motto utama TS ada 2 yaitu : "Kebahagiaan adalah segalanya" dan "Terobos semuanya!!". Motto pertama memiliki makna bahwa segala sesuatu yang TS lakukan harus membuat semuanya bahagia tanpa mengorbankan siapapun. Motto kedua TS bermakna kalau TS akan mewujudkan impian TS dan mendobrak semua rintangan. Sebenarnya motto TS banyak banget. Mungkin sampe ribuan sehingga TS ga bisa tulis disini. Makanya TS tulis motto-motto utama saja. Menurut TS, yang istimewa dari TS sendiri adalah orang yang paling nggak suka meniru mentah-mentah orang lain. Mungkin hal inilah yang membuat TS kreatif atau istilah yang orang lain kenal adalah think out of the box. Tapi TS merasa pikiran TS udah nggak ada box lagi heheheh. Tujuan hidup TS adalah untuk membuat semua orang tersenyum tanpa terkecuali. Agak mustahil memang. Mungkin inilah yang namanya impian setinggi langit. TS merasa sangat beruntung untuk bisa memiliki tujuan hidup di umur TS yang masih 18 tahun. Perlu diketahui, TS masih maba di suatu universitas favorit di Depok.
Jangan ditiru mentah-mentah ya gan. Inget, umur TS masih sangat muda dan belum berpengalaman sehingga filosofi TS mungkin agak subjektif. Jika memang banyak dari agan yang setuju, TS akan sangat merasa bangga. Namun, jika banyak dari kalian yang nggak setuju, TS tetap merasa bangga karena dengan kesalahan yang akan membuat TS menjadi semakin baik di kemudian hari.
Sekarang TS masih mahasiswa biasa, no academic achievement, no sports achievement, no title or high position in organization & benar-benar mahasiswa biasa. Katanya kalau kita udah bersuara dan didengar banyak orang, maka kita akan berusaha sekuat tenaga buat mewujudkannya supaya nggak malu hehehe. Oleh karena itu, kita buktikan prestasi TS nanti huahaua. TS akan menorehkan nama di daftar kontestan OSN Pertamina Kimia tahun 2015 dan mendapatkan medali minimal perunggu nanti. Akhir kata TS berharap semoga thread TS ini dapat menjadi sebagian pilar yang membangun mental pemimpin dan mental juara kaskuser. Dan juga, TS menantang kalian yang berani menyatakan mimpinya 1-2 tahun kedepan disini!! Ayo gans, TS aja berani, masa kalian tidak
Sekali lagi gw menegaskan. milikilah KECERDASAN daripada KEPINTARAN. Jangan lupa, tujuan negara kita yang dipelajari disekolah. "menCERDASkan kehidupan bangsa", bukan "Memintarkan kehidupan bangsa". Satu hal lagi, jangan cuma cerdas pikiran, tetapi milikilah kecerdasan moral pula agar kecerdasan kita dapat bermanfaat bagi orang banyak So, let's walk together to better Indonesian.