Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sabil.haqAvatar border
TS
sabil.haq
[Sadis..] Janji Relokasi dan Uang Kompensasi, Pedagang: Mereka Pembual dan Penipu
sumber

JAKARTA - Para pedagang di Terminal Depok yang kios dan lapaknya dibongkar paksa petugas Satpol PP kota Depok, Rabu (8/10/2014) mengaku sudah tak percaya lagi dengan janji Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, termasuk rencana Pemkot Depok untuk memberikan uang kompensasi atau ganti rugi serta merelokasi para pedagang ke pasar tradisional yang disiapkan.
"Kami sudah tak percaya lagi dengan janji mereka semua. Sebab Pemkot Depok sudah mengingkari janjinya sendiri. Sebelumnya mereka juga berjanji akan undang kami dulu sebelum menertibkan. Ternyata mereka langsung main bongkar. Jadi apa yang bisa kami percayai dari mereka," kata Radia Sirait, Ketua Paguyuban Pedagang Terminal Depok (PPTD) Kamis (9/10/2014).
Radia menjelaskan sebagai petugas pemerintah seharusnya aparat Pemkot Depok, teguh pada janji mereka dan menganggap para pedagang adalah warga mereka.
"Tapi mereka menganggap kami bukan manusia hanya karena kami rakyat kecil," katanya.
Menurut Radia, pertemuan atau rapat terakhir antara para pedagang Terminal Depok dengan Pemkot Depok dilakukan pada 1 Oktober 2014 lalu.
Saat itu, katanya, beberapa perwakilan pedagang termasuk dirinya, bertemu dengan para pejabat Pemkot Depok serta pimpinan dari beberapa dinas terkait dengan didampingi kepolisian.
"Yang saya tahu saat itu ada dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset atau DPPKA, lalu dari Dinas Pasar, dari Satpol PP serta dari Sekertariat Pemkot Depok. Pertemuan ini juga disaksikan oleh Polisi," kata Radia.
Dalam rapat itu, kata Radia, dibahas mengenai nilai atau besaran ganti rugi atau kompensasi bagi pedagang.
"Saya serahkan satu bundel jumlah pedagang yang menempati kios dan lapak di terminal. Semuanya kami harapkan mendapat ganti rugi," kata Radia.
Menurutnya dalam pertemuan belum menyepakati prosedur dan besaran nilai ganti rugi. Namun, kata Radia, di pertemuan itu disepakati bahwa Pemkot Depok memastikan akan mengundang para pedagang untuk bertemu kembali guna menemukan solusi ganti rugi dan relokasi.
Dalam pertemuan itu juga, kata Radia, Pemkot Depok berjanji tidak akan menertibkan serta mengutak-utik kios dan lapak pedagang. "Karena mereka akan mengundang kami semua dahulu untuk membahas solusinya. Kami semua berpegang teguh dengan janji mereka di pertemuan terakhir itu. Sebab yang kami tahu mereka adalah orang berintelektual tinggi," papar Radia.
Karenanya kata Radia saat para pedagang menerima surat pemberitahuan untuk pengosongan kios dan lapak, mereka tidak menggubrisnya. "Sebab kami berpegang pada janji mereka dalam pertemuan terakhir," kata Radia.
Namun nyatanya tambah Radia, pada Rabu (8/10/2014) subuh, saat sebagian besar pedagang masih tertidur lelap, sekitar 1400 petugas gabungan diam-diam mendatangi kios dan lapak mereka untuk melakukan pembongkaran secara paksa.
"Kami kaget dan terkejut sekali. Ternyata orang pintar dan berintelektual tinggi seperti mereka cuma pembohong. Yang dibohongi pun rakyat kecil seperti kami. Kami dianggap bukan manusia saja," sesal Radia.
Karena Pemkot Depok, tidak dapat memegang janjinya sendiri, kata Radia, maka pihaknya tidak akan pernah percaya lagi dengan janji Pemkot Depok. "Semua pedagang sudah tak percaya lagi dengan Pemkot Depok. Kami tahu mereka hanya pembual dan penipu," katanya.

Yang tidak menepati janji sadis... yang nuduh penipu dan pembual juga sadis...
0
965
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan