Kaskus

News

AkuCintaNaneaAvatar border
TS
AkuCintaNanea
Apes eloe, Jok! Tanpa DPR, mana bisa Panglima TNI, Kapolri, KPK, BI, MA&MK eloe Pilih
Jokowi Disebut Pengkhianat dan Harus Membayar Mahal
Selasa, 7 Oktober 2014 22:16 WITA

TRIBUNMANADO.CO.ID, SINGAPURA - Wakil Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan Presiden terpilih Joko Widodo harus membayar mahal pengkhianatannya.

"Ada harga yang harus dibayar," tukas Hashim menanggapi keputusan Jokowi yang memutuskan mencapreskan diri dan melawan Prabowo Subianto, sosok yang telah mengangkat karir politiknya dari Solo hingga menembus tingkat nasional di Jakarta.

Hashim menambahkan keputusan Jokowi merupakan pengkhianatan pribadi. "Saya yang mendanai kampanye gubernurnya dan beliau juga berjanji untuk menyelesaikan masa jabatannya di Jakarta, kita sudah menanamkan pemahaman itu" tegas Hashim yang sangat kecewa ini.

Jokowi sendiri tidak dapat dihubungi untuk diminta komentar atas janjinya menjabat 5 tahun sebagai Gubernur DKI. Pengusaha nasional ini menyatakan harga yang akan dibayar Jokowi adalah melalui Koalisi Merah Putih yang akan berperan sebagai oposisi yang aktif dan konstruktif dalam 5 tahun ke depan.

"Kami tidak akan mengambil posisi antagonis, namun yang pasti juga koalisi ini tidak akan ragu menggagalkan atau menghalangi program Jokowi," tambah Hashim.

Adik kandung Prabowo ini mengibaratkan hubungan Jokowi dengan DPR dalam 5 tahun ke depan akan mirip dengan hubungan politik antara Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Kongres yang dikontrol Partai Republik. Hubungan ini ditandai dengan kebuntuan dan upaya Partai Republik menggagalkan agenda Obama.

"Kami menguasai kursi pimpinan dan Ketua Komisi, yang pasti koalisi ini dapat mengendalikan agenda legislatif dan tentunya veto atas lebih dari 100 jabatan penting yang memerlukan persetujuan DPR seperti Kapolri, Panglima TNI, Gubernur BAnk Indonesia, Hakim MA, Hakim MK," lanjut Hashim.
http://manado.tribunnews.com/2014/10...membayar-mahal


Hashim Djojohadikusumo: Saya Sudah Dibohongi Jokowi 1,5 Tahun
Senin, 2 Juni 2014 | 19:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Pembina Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo, yang juga adik calon presiden Prabowo Subianto, mengatakan, dirinya merasa dibohongi Joko Widodo selama 1,5 tahun. Kata Hashim, Jokowi mengaku tidak dapat dukungan biaya selama pemilihan kepala daerah DKI Jakarta.

"Maaf ya, saya buka saja, saya sudah dibohongi Jokowi satu setengah tahun. Saya kenal Jokowi sejak 2008, yang biayai Jokowi kampanye (pilgub) itu saya, sembilan puluh persen. Saya habis Rp 52 miliar," kata Hashim dalam acara bertajuk "Diskusi Publik Gereja Mendengarkan Visi-Misi Capres" di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta (STTJ), Senin (2/6/2014).

Pernyataan Hashim ini merupakan respons atas pernyataan Luhut Panjaitan yang dianggapnya menyerang pribadi Prabowo. Luhut adalah mantan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar.

Ia mengundurkan diri dari kepengurusan Partai Golkar karena mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla, berbeda dengan sikap partainya yang mendukung pasangan Prabowo-Hatta Rajasa. Dalam diskusi, Luhut menyebut Prabowo sebagai sosok yang temperamental.

Hashim mengingatkan bahwa dalam pemaparan visi-misi pasangan Prabowo-Hatta Rajasa, ia mengaku sama sekali tidak mengkritik lawan politiknya. Namun, kata dia, Luhut yang mewakili kubu Jokowi menyinggung soal pribadi Prabowo.

"Acara ini adalah acara visi-misi, bukan kritik karakter orang, bukan kritik partai lawan. Saya tidak pernah kritik seseorang, kritik partai lawan. Sekali sudah dibuka, saya akan bicara," katanya.

Hashim mengakui bahwa Prabowo memang temperamental. Namun, menurut dia, Prabowo adalah seseorang yang cepat minta maaf. Sebagai adik laki-laki mantan Komandan Jenderal Kopassus TNI AD itu, ia mengaku sering dimarahi kakaknya.

Ia juga menyampaikan, Prabowo tidak pernah dipecat dari TNI. Buktinya, kata dia, Prabowo masih menerima uang pensiun.
http://indonesiasatu.kompas.com/read...okowi.15.tahun


Hashim: Saya Sudah Dibohongi Jokowi
03/06/2014

Jakarta – KabarNet: Hashim S.Djojohadikusumo, adik kandung Prabowo Subianto, mengklaim telah menggelontorkan uang senilai Rp52,5 miliar untuk membiayai kampanye Joko Widodo (Jokowi) dalam bursa Pemilihan Gubernur DKI Jakarta beberapa tahun silam. “Yang membiayai kendaraan kampanye Jokowi itu saya 90 persen. Saya hitung 52,5 miliar keluar dari kantong saya,” kata Hashim di sela-sela diskusi bertajuk Gereja Mendengar Visi-Misi Capres 2014 yang diselenggarakan Persatuan Gereja Indonesia (PGI) di Jakarta, Senin.

Hashim menyebut kala itu Jokowi mendatangi dirinya satu-dua kali dalam seminggu selama dua-tiga bulan. Menurut Hashim waktu itu Jokowi mengatakan hanya Hashim lah yang bisa membantu dukungan pendanaan kampanye. “Jadi saya sudah dibohongi Joko Widodo selama satu setengah tahun ini. Ini kenyataan, demi tuhan…., cuma demi tuhan saya mengatakan ini,” tegas Hashim dengan nada tinggi.

Seluruh pernyataan Hashim itu dilontarkannya karena Hashim menilai juru bicara kubu Jokowi-JK yakni Luhut Pandjaitan yang hadir dalam diskusi itu telah menyerang karakter Prabowo Subianto.

Luhut dalam diskusi itu menyatakan Indonesia harus dipimpin oleh presiden yang tidak temperamental. Meskipun Luhut tidak menyebut langsung Prabowo temperamental, tapi Hashim tetap mengatakan Luhut menyerang karakter kakak kandungnya. “Karena sudah ada yang memulai menyerang karakter, jadi saya juga mau mulai berbicara mengenai karakter orang,” kata Hashim.

Hashim lalu menyebut yang membawa Jokowi ke Jakarta (menuju kontestasi Pilgub) adalah Prabowo Subianto. Prabowo, kata Hashim, meyakinkan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk mendukung Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta.

PGI menggelar diskusi bertajuk “Gereja Mendengar Visi-Misi Capres 2014″ untuk mengetahui secara jelas visi dan misi pasangan capres-cawapres yang ada saat ini. Ketua Umum PGI Andreas mengharapkan paparan visi-misi itu dapat memberikan pemahaman bagi umat kristiani untuk selanjutnya menggunakan hak pilihnya secara bebas.

Dalam diskusi itu kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla diwakili juru bicara Luhut Pandjaitan, sedangkan kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa diwakili juru bicaranya Hashim S. Djojohadikusumo
http://kabarnet.in/2014/06/03/hashim...ohongi-jokowi/

---------------------------

Dua Gajah bertarung, semut mati ditengah-tengah ... kasihan rakyat In donesia

Bukan hanya jabatan strategis yang disebut Hashim saja, yang kini bisa dikontrol oleh KMP, tapi dengan berbekal UU MD3 dan UU Pilkada, memberikan kesempatan luas bagi KMP menguasai Pemerintah daerah (31 Gubernur dan sekitar 90% Bupati/Walikota akan mereka kuasai). Jadi, rezim Jokowi kelak hanya berkuasa di pusat Pemerintahan saja (baca Jakarta), sementara di daerah ... dan di Parlemen (DPR, DPRD, DPD, dan MPR), dikuasai koalisi KMP ...



emoticon-Turut Berduka
Diubah oleh AkuCintaNanea 08-10-2014 06:54
0
9K
102
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan