- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
4 Fakta Lucu Sejarah Umpatan Di Indonesia


TS
beeinspired
4 Fakta Lucu Sejarah Umpatan Di Indonesia
Quote:
Umpatan. Yah kita mungkin terbiasa mendengar orang-orang disekitar kita, atau mungkin juga diri kita sendiri, mengatakannya setiap hari. Berbagai macam kata umpatan, yang terpengaruh oleh beraneka ragamnya kebudayaan di Indonesia, digunakan untuk mengungkapkan kondisi hati yang tengah marah atau jengkel. Meski awalnya terkesan kasar, umpatan kini seolah telah menjadi bumbu tersendiri dalam percakapan rakyat Indonesia. Dan ternyata, beberapa kata umpatan di Indonesia memiliki sejarah yang cukup lucu.
Spoiler for Bajingan:
Umpatan ini memang belum masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), namun bisa jadi ini adalah kata umpatan yang paling terkenal di Indonesia. Kata ini sering digunakan untuk merujuk pada seseorang yang memiliki sifat yang buruk atau jahat. Tapi pernahkah Anda menyangka bahwa kata bajingan sebenarnya merujuk pada sebuah kata dalam bahasa Jawa, yang berarti pengendara gerobak sapi?
Diperkirakan istilah ini pertama kali muncul di Banyumas pada sekitar tahun 1940-an. Di daerah tersebut pada saat itu belum banya sarana transportasi yang tersedia. Hal ini menyebabkan masyarakat kemudian menjadikan gerobak sapi sebagai sarana transportasi utama untuk berpergian, mengangkut barang dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.
Sayangnya, kedatangan gerobak sapi yang dikendarai oleh bajingan ini tidak bisa diprediksi. Terkadang pagi, siang, sore, bahkan hingga malam hari. Karena sulitnya menemukan gerobak sapi ini, kemudian banyak masyarakat yang mengeluh kepada sang pengendaranya. "Bajingan suwe temen tekane, nandi wae (Bajingan lama sekali datangnya, kemana saja..!!". Dari situ kemudian istilah bajingan yang awalnya berarti pengendara gerobak sapi mengalami pergeseran makna sebagai umpatan.
Spoiler for Sontoloyo:
Sontoloyo dalam KBBI diartikan sebagai konyol, tidak beres dan bodoh. Namun sebenarnya sontoloyo adalah sebuah ungkapan dalam bahasa Jawa yang berarti seseorang yang berprofesi sebagai pengembala bebek. Para pengembala bebek ini biasanya memakai caping (topi khas petani) dan berdiri di belakang barisan bebek sambil membawa sebuah tongkat panjang. Diujung tongkat tersebut biasanya diberi rumbai untuk membantu mereka mengatur bebek yang digembalanya.
Setiap harinya seorang sontoloyo harus menggembalakan bebek-bebek tersebut untuk mencari makan hingga ketempat-tempat yang cukup jauh. Saat menggiring bebek tersebut, tidak jarang seorang sontoloyo melakukan keteledoran sehingga bebek yang mereka giring merusak tanaman milik warga atau masuk keperkarangan warga. Akibatnya sontoloyo yang teledor ini sering dimarahi oleh warga dan dari sinilah diperkirakan kata sontoloyo mengalami pergeseran makna menjadi umpatan.
Spoiler for Bang..sat:
Kata bang..sat sendiri dalam KBBI diartikan sebagai kutu busuk, kepinding, atau dalam bahasa Jawa disebut tinggi. Hewan ini umumnya senang tinggal dirumah-rumah, terutama disekitar tempat tidur. Mereka akan tinggal dan bertelur di lipatan-lipatan tempat tidur, bantal serta tempat-tempat lain yang tersembunyi. Hewan ini terkenal suka meminum darah dari manusia dan hewan-hewan berdarah panas.
Kutu busuk biasanya akan menggigit korbannya tanpa disadari di malam hari. Serangga yang beraroma tidak sedap dan sangat menyengat di hidung ini akan meninggalkan bekas gigitan berupa bentol-bentol yang terasa gatal pada kulit korbannya. Selain itu gigitan hewan ini juga mungkin mengakibatkan ruam-ruam, efek psikologis dan gejala alergi. Karena berbagai sifat menjengkelkannya tersebutlah kemudian kata bang..sat digunakan untuk menggambarkan orang atau perbuatan yang menjengkelkan.
Spoiler for Bajigur:
Bajigur sebenarnya merupakan salah satu minumann khas yang berasal dari daerah Jawa Barat. Namun kata bajigur ini juga akan memiliki makna yang lain di Yogyakarta. Di Yogyakarta kata bajigur banyak digunakan oleh masyarakat sebagai kata umpatan. Lantas mengapa kata ini menjadi umpatan di Yogyakarta?
Sejauh ini memang tidak ada catatan resminya. Namu diperkirakan hal ini terjadi karena kebiasaan orang-orang Yogyakarta yang senang mengubah penyebutan sebuah kata umpatan sehingga terdengar lebih halus. Kata bajigur ini diperkirakan merupakan plesetan dari kata bajingan. Selain kata bajigur, masyarakat Yogyakarta juga sering menggunakan kata bajindal dan bajirut untuk menggantikan kata bajingan.
Tambahan
Spoiler for Jan...cuk:
Kata ini merupakan umpatan khas dari darah Jawa Timur, terutama dari sekitaran Surabaya, Malang, Gresik. Meski punya arti yang jelek, kata ini kini telah menjadi semacam kata sapaan yang menjadi ciri khas dan kebanggan di Jawa Timur. Ada beberapa versi awal kata ini.
Versi Serapan Bahasa Arab
Salah satu versi asal-mula kata “Jancuk” berasal dari kata Da’Suk. Da’ artinya “meninggalkanlah kamu”, dan assyu’a artinya “kejelekan”, digabung menjadi Da’Suk yang artinya “tinggalkanlah keburukan”. Kata tersebut diucapkan dalam logat Surabaya menjadi “janc*k”.
Versi Serapan Bahasa Belanda
Menurut Edi Samson, seorang anggota Cagar Budaya di Surabaya, istilah janc*k atau Dancok berasal dari bahasa Belanda “yantye ook” yang memiliki arti “kamu juga”. Istilah tersebut popular di kalangan Indo-Belanda sekitar tahun 1930-an. Istilah tersebut diplesetkan oleh para remaja Surabaya untuk mencemooh warga Belanda atau keturunan Belanda dan mengejanya menjadi “yanty ok” dan terdengar seperti “yantcook”. Sekarang, kata tersebut berubah menjadi “janc*k” atau “Dancok”.
Versi Serapan Bahasa Jepang
Kata "janc*k" berasal dari kata Sudanco berasal dari zaman romusha yang artinya “Ayo Cepat”. Karena kekesalan pemuda Surabaya pada saat itu, kata perintah tersebut diplesetkan menjadi “Dancok”.
Versi Serapan Bahasa Jawa
Warga Kampung Palemahan di Surabaya memiliki sejarah oral bahwa kata “janc*k” merupakan akronim dari “Marijan ngencuk” (“Marijan berhubungan badan”). Kata encuk merupakan bahasa Jawa yang memiliki arti “berhubungan badan”terutama yang dilakukan di luar nikah. Versi lain menyebutkan bahwa kata “Jancuk” berasal dari kata kerja “diencuk”. Kata tersebut akhirnya berubah menjadi “Dancuk” dan terakhir berubah menjadi “Jancuk” atau “janc*k”.
Sumber
Diubah oleh beeinspired 07-10-2014 18:53
0
2.6K
Kutip
15
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan