Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon mengatakan, usulan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) bahwa paket ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) harus dibagi rata antara fraksi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) dengan KIH serta unsur Dewan Pimpinan Daerah (DPD) adalah upaya untuk mengejar jabatan.

"Ya mengejar jabatan dong. Pasti!" kata politisi Fraksi Gerindra singkat di Kompleks Parlemen di Senayan, Jakarta Selatan, Senin (6/10).

Menurut dia, mengutip kata-kata Ketum Gerindra Prabowo Subianto, paket ketua MPR ini bukan berbicara bagi-bagi jabatan, namun berbicara mengenai Indonesia dan kedaulatan bangsa ke depan. "Kalau menurut Undang-undang (UU) yang lalu saja Gerindra harus sadar, tapi kita demi kebersamaan. Bagi Gerindra, kita tidak perlu mementingkan jabatan," ujar Fadli.

Dia mengatakan, alasan Gerindra tidak mengajukan ketua MPR disebabkan partai besutan Prabowo itu tidak haus jabatan seperti yang dituduhkan kepada KIH.

"Ya karena kita tidak haus jabatan. Tetapi kita berkompetisi untuk pemilu, merebut kekuasaan secara konstitusional, namun untuk apa kita gunakan itu," katanya.

Seperti diketahui, KIH menyatakan paket pimpinan MPR diberikan kepada DPD, sedangkan empat wakil ketua dibagi sama rata untuk KMP dan KIH.

KIH menilai paket ini adalah yang paling ideal dibanding paket yang diajukan KMP, di mana seluruh posisi pemimpin MPR berasal dari fraksi pendukung KMP dan satu dari DPD.
http://www.beritasatu.com/nasional/2...r-jabatan.html

nah loh