Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mmmeeennngggaaaAvatar border
TS
mmmeeennngggaaa
Tata Cara Mandi Wajib
Assalamualaikum Wr. Wb

Mandi Junub atau mandi wajib adalah mandi untuk membersihkan seseorang muslim dari hadas besar.

Penyebab mandi wajib itu sendiri antara lain :
1. Jimak atau persetubuhan antara suami dan istri meskipun tidak keluar sperma.
2. Keluarnya air mani/sperma meski tidak dalam keadaan bersenggama atau dikenal dengan istilah onani.
3. Haid (bagi wanita), Nifas, Wiladah, Mati, Seorang kafir yang masuk Islam.

Mandi wajib itu sendiri tidaklah boleh ditunda sehingga waktu mencapai waktu siang hari, oleh karenanya mandi wajib dikerjakan sebelum mengerjakan sholat subuh. Seseorang boleh melewatkan mandi wajibnya saat berpuasa jika terjadi (mimpi basah) sampai masuk waktu shalat berikutnya, dan wajib untuk mandi junub ketika sebelum dan akan menunaikan sholat.

TATA CARA MANDI WAJIB

Mandi junub/mandi wajib memiliki dua cara:
1. Cara yang sederhana.
2. Cara yang sempurna.

Pertama : Cara yang sederhana.
Cara mandi wajib yang sederhana namun mencukupi/sah adalah cukup dengan berniat dalam hati, kemudian mengguyurkan air ke seluruh tubuh secara merata hingga mengenai seluruh rambut dan kulitnya. (Lihat Al-Minhaj, 3/228).

Kedua : Untuk melakukan mandi wajib secara sempurna, maka ada tiga hal yang harus dikerjakan karena merupakan rukun/pokok :

1. Niat dalam hati dan tidak perlu dilafadzkan. Sabda Nabi SAW : “Semua perbuatan itu tergantung dari niatnya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Akan tetapi jika mau menggunakan niat, sebagai berikut :
a. Mandi Dikarenakan Keluar Mani Dengan Sengaja, Mimpi basah, dan senggama maka niat mandi besarnya adalah

BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAL JANABATI FARDLON LILLAHI TA’ALA.

Artiya Dengan menyebut nama Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta’ala.

b. Jika mandi besarnya disebabkan karena haid maka niat mandi besarnya adalah

BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAL HAIDI FARDLON LILLAHI TA’ALA.

Artinya Dengan menyebut nama Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari haidl, fardlu karena Allah Ta’ala.

c. Jika mandi besarnya disebabkan karena nifas, maka niat mandi besarnya adalah

BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITU GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAN NIFASI FARDHAN LILLAHI TA’ALA.

Artinya Dengan menyebut nama Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari nifas, fardlu karena Allah Ta’ala.

2. Mengucapkan Bismillah. Hukumnya sebagaimana membaca basmalah ketika akan berwudhu.

3. Meratakan air ke seluruh tubuh (termasuk rambut), Sabda Nabi SAW : “Setiap bagian di bawah rambut adalah janabah, maka basahkanlah rambutmu dan bersihkanlah kulit."

Adapun urutan-urutan tata cara mandi wajib, adalah sebagai berikut :

Mencuci kedua tangan dengan tanah atau sabun lalu mencucinya sebelum dimasukan ke wajan tempat air.
Menumpahkan air dari tangan kanan ke tangan kiri.
Membersihkan kemaluan dengan tangan kiri.
Berwudhu sebagaimana untuk sholat, dan menurut jumhur disunnahkan untuk mengakhirkan mencuci kedua kaki.
Memasukan jari-jari tangan yang basah dengan air ke sela-sela rambut, sampai ia yakin bahwa kulit kepalanya telah menjadi basah.
Menyiram kepala dengan 3 kali siraman.
Membersihkan seluruh anggota badan.

Mencuci kaki Dalil : Aisyah RA berkata ”Ketika mandi wajib, Nabi SAW memulainya dengan mencuci kedua tangannya, kemudian ia menumpahkan air dari tangan kanannya ke tangan kiri lalu ia mencuci kemaluannya kemudian berwudu seperti wudhu‘ orang shalat. Kemudian beliau mengambil air lalu memasukan jari-jari tangannya ke sela-sela rambutnya, dan apabila ia yakin semua kulit kepalanya telah basah beliau menyirami kepalnya 3 kali, kemudian beliau membersihkan seluruh tubuhnya dengan air kemudian diakhir beliau mencuci kakinya", (HR Bukhari/248 dan Muslim/316).

Yang perlu diperhatikan ketika mandi wajib, antara lain:

A. Mendahulukan anggota kanan dari anggota kiri seperti dalam berwudhu‘. Hal tersebut sebagaimana ditegaskan oleh hadits dari Aisyah, ia berkata : “Rasulullah SAW menyenangi untuk mendahulukan tangan kanannya dalam segala urusannya; memakai sandal, menyisir dan bersuci” (HR Bukhori/5854 dan Muslim/268).

B. Tidak perlu berwudhu lagi setelah mandi. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits dari Aisyah RA, ia berkata: Rasulullah SAW mandi kemudian sholat dua rakaat dan sholat shubuh, dan saya tidak melihat beliau berwudhu setelah mandi, (HR Abu Daud, at-Tirmidzy dan Ibnu Majah).

Demikian tata cara melakukan mandi wajib, semoga bisa menjadikan pencerahan untuk agan2 skalian...

emoticon-Shakehand2

Terimakasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb
Diubah oleh mmmeeennngggaaa 07-10-2014 02:43
0
13.1K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan