- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kejagung bidik Airin jadi tersangka kasus korupsi Puskesmas
TS
corocodile
Kejagung bidik Airin jadi tersangka kasus korupsi Puskesmas
MERDEKA.COM. Usai resmi menahan kepala dinas kesehatan Tangsel, Dadang M Epid atas kasus dugaan korupsi pengadaan pembangunan Puskesmas tahun anggaran 2011-2012 oleh Kejaksaan Agung (Kejagung), Wali Kota Tanggerang Selatan, Airin Rachmidiyanti disebut-sebut memiliki peran pada kasus tersebut.
"Saya kira tidak menutup kemungkinan Dadang melibatkan Airin. Mengingat Airin sebagai wali kota Tangsel," kata akademisi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Dahnil Azhar saat dikonfirmasi, Senin (6/10).
Sepaham dengan Dahnil, koordinator Indonesian Corruption Watch (ICW), Ade Irawan pun menilai kasus ini tidak melibatkan seseorang saja. Sebab, tambah dia, dalam birokrasi tidaklah berdiri sendiri melainkan ada pihak lain ikut berperan.
"Karena itu penting bagi aparat seperti Kejaksaan Agung dan KPK untuk mengembangkan kasus itu ke aktor politik dan pemerintah legislatif," tegas Ade.
Menanggapi hal itu, Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Tony Spontana mengungkapkan pihaknya tengah melakukan penyidikan. Namun, tidak menutup kemungkinan pihaknya bisa menjerat tersangka baru jika memang terbukti.
"Kita masih melakukan upaya penyidikan," ucap Tony.
Tak hanya Tony, Direktur Penyidikan pada Jampidsus Suyadi angkat bicara. Ia menuturkan pihaknya masih terus berupaya penyidikan terhadap Wawan dan tersangka lainnya. Suyadi tak mau berkomentar lebih jauh terkait keterlibatan pihak lain.
"Sekarang masih tahap penyidikan, nanti kalau berkasnya sudah sampai tahap penuntutan, akan dipadukan dengan KPK," ujar Suyadi.
Dalam kasus ini Kejagung telah menetapkan tujuh orang tersangka. Di antaranya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Dadang M Epid, Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) dan Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Mamak Jamaksari, Komisaris PT Trias Jaya Perkasa Suprijatna Tamara, Direktur PT Bangga Usaha Mandiri Desy Yusandi, dan Tubagus Chaeri Wardana (Wawan).
Dadang pun disangkakan dengan pasal 2 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, subsider pasal 3 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Quote:
Spoiler for pic. :
"Saya kira tidak menutup kemungkinan Dadang melibatkan Airin. Mengingat Airin sebagai wali kota Tangsel," kata akademisi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Dahnil Azhar saat dikonfirmasi, Senin (6/10).
Sepaham dengan Dahnil, koordinator Indonesian Corruption Watch (ICW), Ade Irawan pun menilai kasus ini tidak melibatkan seseorang saja. Sebab, tambah dia, dalam birokrasi tidaklah berdiri sendiri melainkan ada pihak lain ikut berperan.
"Karena itu penting bagi aparat seperti Kejaksaan Agung dan KPK untuk mengembangkan kasus itu ke aktor politik dan pemerintah legislatif," tegas Ade.
Menanggapi hal itu, Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Tony Spontana mengungkapkan pihaknya tengah melakukan penyidikan. Namun, tidak menutup kemungkinan pihaknya bisa menjerat tersangka baru jika memang terbukti.
"Kita masih melakukan upaya penyidikan," ucap Tony.
Tak hanya Tony, Direktur Penyidikan pada Jampidsus Suyadi angkat bicara. Ia menuturkan pihaknya masih terus berupaya penyidikan terhadap Wawan dan tersangka lainnya. Suyadi tak mau berkomentar lebih jauh terkait keterlibatan pihak lain.
"Sekarang masih tahap penyidikan, nanti kalau berkasnya sudah sampai tahap penuntutan, akan dipadukan dengan KPK," ujar Suyadi.
Dalam kasus ini Kejagung telah menetapkan tujuh orang tersangka. Di antaranya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Dadang M Epid, Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) dan Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Mamak Jamaksari, Komisaris PT Trias Jaya Perkasa Suprijatna Tamara, Direktur PT Bangga Usaha Mandiri Desy Yusandi, dan Tubagus Chaeri Wardana (Wawan).
Dadang pun disangkakan dengan pasal 2 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, subsider pasal 3 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
"Akhirnya utusan tercantik pun dibidik!"
Diubah oleh corocodile 07-10-2014 06:44
0
1.2K
7
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan