- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bener-bener tidak berperikehewanan!


TS
anicinta
Bener-bener tidak berperikehewanan!
Jakarta - Satu demi satu binatang gemuk
berwarna merah muda itu masuk ke dalam
sebuah ruangan berukuran 6x7 meter. Di ruangan
itu telah menunggu seorang pria berseragam biru
muda yang memegang besi penjepit ukuran
besar. Listrik 180 volt mengalir di ujung besi
penjepit itu.
Dengan sigap, pria itu menjepit besi ke kepala
babi. Zzzztt! Setrum mengalir. Si babi menguik
sebentar lalu jatuh terkulai. Dua petugas lain
langsung menggantung babi secara terbalik lalu
dicantolkan di besi pengait yang terkait di rel.
"Penyetruman itu untuk melumpuhkan babi yang
hendak dipotong. Babi sulit diikat lehernya, tidak
seperti sapi atau kambing. Jadi cara yang efektif
adalah disetrum," jelas Putu Seneng, petugas
Rumah Potong Hewan (RPH) Darma Jaya Kapuk,
Jakarta Barat, Senin (8/2/2010).
Babi yang sudah digantung terbalik dibawa ke
bagian jagal. Darah babi tidak dialirkan lewat
menyembelih urat nadi di leher. Namun, tukang
jagal menusuk pisau vertikal dari arah dada ke
jantung. Darah segar pun mengalir. Setelah babi
mati dan darah berhenti mengalir, barulah babi
direndam di air panas atau scalding.
Babi direndam di air panas 70 derajat Celcius
selama 10 menit untuk merontokan bulu di
kulitnya. Setelah itu, babi dimasukkan lagi ke
mesin penggiling agar bulunya rontok. Biar lebih
licin lagi, usai dari mesin penggiling, petugas
menggunakan pisau kecil untuk membersihkan
bulu halus babi itu. Setelah itu barulah kepala
babi dipotong.
"Setelah direndam dan digiling, kepala babi
langsung dipotong. Badan lalu dibelah dua
dengan kampak yang tajam sepanjang tulang
belakang untuk lalu diambil jeroannya," jelas
Putu.
Sebelum dilempar ke pasar, daging babi dicap
atas nama bandar. Daging lalu didinginkan di
ruang pendingin bersuhu 15 derajat Celcius
selama 8 jam. Tujuannya agar daging babi bisa
lebih awet dan tetap segar saat dijual di pasar.
Jika daging masuk ruang pendingin pukul 18.00
WIB, maka daging dikeluarkan pukul 02.00 WIB
dini hari. Setelah itu daging dikemas dan
diangkut ke sejumlah pasar di Jakarta.
http://m.detik.com/news/read/2010/02/09/112733/1295765/159/karena-leher-babi-sulit-diikat
berwarna merah muda itu masuk ke dalam
sebuah ruangan berukuran 6x7 meter. Di ruangan
itu telah menunggu seorang pria berseragam biru
muda yang memegang besi penjepit ukuran
besar. Listrik 180 volt mengalir di ujung besi
penjepit itu.
Dengan sigap, pria itu menjepit besi ke kepala
babi. Zzzztt! Setrum mengalir. Si babi menguik
sebentar lalu jatuh terkulai. Dua petugas lain
langsung menggantung babi secara terbalik lalu
dicantolkan di besi pengait yang terkait di rel.
"Penyetruman itu untuk melumpuhkan babi yang
hendak dipotong. Babi sulit diikat lehernya, tidak
seperti sapi atau kambing. Jadi cara yang efektif
adalah disetrum," jelas Putu Seneng, petugas
Rumah Potong Hewan (RPH) Darma Jaya Kapuk,
Jakarta Barat, Senin (8/2/2010).
Babi yang sudah digantung terbalik dibawa ke
bagian jagal. Darah babi tidak dialirkan lewat
menyembelih urat nadi di leher. Namun, tukang
jagal menusuk pisau vertikal dari arah dada ke
jantung. Darah segar pun mengalir. Setelah babi
mati dan darah berhenti mengalir, barulah babi
direndam di air panas atau scalding.
Babi direndam di air panas 70 derajat Celcius
selama 10 menit untuk merontokan bulu di
kulitnya. Setelah itu, babi dimasukkan lagi ke
mesin penggiling agar bulunya rontok. Biar lebih
licin lagi, usai dari mesin penggiling, petugas
menggunakan pisau kecil untuk membersihkan
bulu halus babi itu. Setelah itu barulah kepala
babi dipotong.
"Setelah direndam dan digiling, kepala babi
langsung dipotong. Badan lalu dibelah dua
dengan kampak yang tajam sepanjang tulang
belakang untuk lalu diambil jeroannya," jelas
Putu.
Sebelum dilempar ke pasar, daging babi dicap
atas nama bandar. Daging lalu didinginkan di
ruang pendingin bersuhu 15 derajat Celcius
selama 8 jam. Tujuannya agar daging babi bisa
lebih awet dan tetap segar saat dijual di pasar.
Jika daging masuk ruang pendingin pukul 18.00
WIB, maka daging dikeluarkan pukul 02.00 WIB
dini hari. Setelah itu daging dikemas dan
diangkut ke sejumlah pasar di Jakarta.
http://m.detik.com/news/read/2010/02/09/112733/1295765/159/karena-leher-babi-sulit-diikat
0
1.8K
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan