Sebagai mahasiswa baru, apalagi berada di tanah perantauan ane pasti harus terbiasa sama orang-orang baru beserta kultur-kultur yang mereka bawa dari daerah asalnya. Di awal biasanya masih terasa asing ya gan, bener gak
Kebetulan ane kuliah di salah satu universitas negeri di Yogyakarta gan, tepatnya UGM. Bukan Universitas Gadjah Mada ya, tapi Universitas Gejayan Menggok (anak sana pasti tau

) gak deng. Ane kuliah di UNY gan hehehe. Nah yang jadi masalah, tiap ane memperkenalkan diri dan ane bilang kalo ane dari Banyumas mereka pasti nahan ketawa dan bilang "Wah, ngapak-ngapak ya?"
Jujur gan, ane sih fine-fine aja sama mereka. Tapi ada sediki perasaan
nelangsaketika ditertawakan begitu. Selalu orang ngapak dianggap sebagai orang-orang ndeso, kampungan, orangnya kasar-kasar dll.
Padahal mau orang itu bicara ngapak, sunda, bandek, dan lain-lain seharusnya dihargai dan dijadikan sebuah keragaman budaya. Bukannya malah ditertawakan dan akhirnya selalu muncul
stereotip yang jelek-jelek kepada orang berbahasa ngapak (Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, Purbalingga, sebagian Kebumen dan Tegal)
Jadi mulai sekarang, hargailah budaya kalian sendiri dan budaya orang lain. Mau tidak mau kita harus menjadikan perbedaan itu sebuah keindahan bukan sebuah
jokes yang layak ditertawakan. Thank you!