- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Front Pembela ISLAM bakar halte bus, rakyat yg tanggung pajaknya!
TS
pelita.kakidian
Front Pembela ISLAM bakar halte bus, rakyat yg tanggung pajaknya!
Spoiler for Cara Rahasia Membinasakan FPI:
Bukannya suudzon, tapi ane ga yakin orang-orang ini punya pendidikan dan pekerjaan yg baik apalagi penghasilan yang tetap dan layak.
Bukannya suudzon, tapi ane ga yakin orang-orang ini punya NPWP dan bayar pajak penghasilan sedangkan hidupnya aja luntang-lantung mengharap sedekah dari para petingginya yg terima job dari politikus keji yg menghalalkan segala cara.
Orang-orang ini cuma "tentara bayaran" yang siap mati membela "yang memberi mereka makan".
Ane ga benci sama mereka, justru ane kasihan sama mereka ini, tapi ane benci sama kelakuan oknum yg berada di belakang mereka.
Akankah kita biarkan orang-orang ini menjadi beban masyarakat? Bukan hanya tidak memberikan kontribusi positif malah mereka menjadi benalu.
Akankah kita biarkan oknum-oknum di belakang mereka menjadi kanker yang merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara kita yang "Ber-bhineka tunggal ika"?
Jadi apa solusinya? Apa yang harus kita lakukan sebagai rakyat? Menurut ane ini yang harus kita lakukan:
1. Rakyat harus menekan pemerintah agar organisasi semacam ini harus dibubarkan. Walaupun dampaknya hanya jangka pendek (mereka bisa membuat organisasi lain dengan nama berbeda) tapi paling tidak bisa memberi waktu yg kondusif bagi pemerintah untuk mengusahakan solusi jangka panjang.
2. Rakyat harus membela & mendukung pemerintah yang memiliki integritas dan kinerja yang baik. Pemerintah yg bersih dgn program kerja yg baik akan memberikan solusi jangka panjang, yaitu pemberian lapangan kerja yg memadai dan kesejahteraan yang layak bagi rakyatnya termasuk bagi orang-orang ini.
Jika mereka punya pekerjaan (kesibukan) yang baik dan kehidupan yang layak ane yakin mereka pasti mereka ga akan mikir untuk berbuat negatif seperti itu lagi. Mereka akan berpikir, "Emang gue ga punya kerjaan apa?!"
Bukannya suudzon, tapi ane ga yakin orang-orang ini punya NPWP dan bayar pajak penghasilan sedangkan hidupnya aja luntang-lantung mengharap sedekah dari para petingginya yg terima job dari politikus keji yg menghalalkan segala cara.
Orang-orang ini cuma "tentara bayaran" yang siap mati membela "yang memberi mereka makan".
Ane ga benci sama mereka, justru ane kasihan sama mereka ini, tapi ane benci sama kelakuan oknum yg berada di belakang mereka.
Akankah kita biarkan orang-orang ini menjadi beban masyarakat? Bukan hanya tidak memberikan kontribusi positif malah mereka menjadi benalu.
Akankah kita biarkan oknum-oknum di belakang mereka menjadi kanker yang merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara kita yang "Ber-bhineka tunggal ika"?
Jadi apa solusinya? Apa yang harus kita lakukan sebagai rakyat? Menurut ane ini yang harus kita lakukan:
1. Rakyat harus menekan pemerintah agar organisasi semacam ini harus dibubarkan. Walaupun dampaknya hanya jangka pendek (mereka bisa membuat organisasi lain dengan nama berbeda) tapi paling tidak bisa memberi waktu yg kondusif bagi pemerintah untuk mengusahakan solusi jangka panjang.
2. Rakyat harus membela & mendukung pemerintah yang memiliki integritas dan kinerja yang baik. Pemerintah yg bersih dgn program kerja yg baik akan memberikan solusi jangka panjang, yaitu pemberian lapangan kerja yg memadai dan kesejahteraan yang layak bagi rakyatnya termasuk bagi orang-orang ini.
Jika mereka punya pekerjaan (kesibukan) yang baik dan kehidupan yang layak ane yakin mereka pasti mereka ga akan mikir untuk berbuat negatif seperti itu lagi. Mereka akan berpikir, "Emang gue ga punya kerjaan apa?!"

Quote:
Original Posted By http://www.tribunnews.com/metropolitan/2014/10/03/massa-fpi-bawa-senjata-tajam-dan-bakar-halteMassa FPI Bawa Senjata Tajam dan Bakar Halte

Atap halte dekat Balai Kota yang hangus dibakar massa pendemo, Jumat (3/10/2014).
TRIBUNNEWS.COMM, JAKARTA - Salah satu halte yang tak jauh dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat terbakar. Halte yang terbakar ini sempat dijadikan titik kumpul massa Front Pembela Islam (FPI).
Hasil pengamatan Wartakotalive.com, atap halte tersebut masih mengeluarkan kepulan asap. Halte tersebut lokasinya di antara Jalan Merdeka Selatan dan Jalan Merdeka Timur.
Halte ini pun juga menjadi tempat pelarian massa FPI saat dikejar petugas. Bara api masih menyala merah di atap tersebut. Bagian kiri dan kanan atap halte itu juga dirusak massa.
Seorang warga dilokasi, Iman (32) warga Kemayoran, Jakarta Pusat mengaku sempat melihat beberapa pemuda berpakaian koko putih merusak bahkan membakar halte tersebut.
"Saya lihat memang tadi ada beberapa pemuda. Dia bawa-bawa bendera sama bambu dan senjata tajam. Terus merusak dan membakar. Saya kabur dan panik lah mas. Takut saya," katanya, Jumat (3/10/2014).
Massa juga sempat melakukan aksi lempar batu ke beberapa anggota kepolisian yang berjaga-jaga di depan DPRD DKI Jakarta. Para aparat pun menghalau mereka dan membuat para pendemo berlarian. Massa FPI ini berunjuk rasa di depan gedung DPRD DKI Jakarta menuntut Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok agar mundur dari jabatannya dan tidak menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo
Dalam kerusuhan itu belasan polisi terluka terkena lemparan batu oleh massa FPI ini. (Panji Baskhara Ramadhan)

Atap halte dekat Balai Kota yang hangus dibakar massa pendemo, Jumat (3/10/2014).
TRIBUNNEWS.COMM, JAKARTA - Salah satu halte yang tak jauh dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat terbakar. Halte yang terbakar ini sempat dijadikan titik kumpul massa Front Pembela Islam (FPI).
Hasil pengamatan Wartakotalive.com, atap halte tersebut masih mengeluarkan kepulan asap. Halte tersebut lokasinya di antara Jalan Merdeka Selatan dan Jalan Merdeka Timur.
Halte ini pun juga menjadi tempat pelarian massa FPI saat dikejar petugas. Bara api masih menyala merah di atap tersebut. Bagian kiri dan kanan atap halte itu juga dirusak massa.
Seorang warga dilokasi, Iman (32) warga Kemayoran, Jakarta Pusat mengaku sempat melihat beberapa pemuda berpakaian koko putih merusak bahkan membakar halte tersebut.
"Saya lihat memang tadi ada beberapa pemuda. Dia bawa-bawa bendera sama bambu dan senjata tajam. Terus merusak dan membakar. Saya kabur dan panik lah mas. Takut saya," katanya, Jumat (3/10/2014).
Massa juga sempat melakukan aksi lempar batu ke beberapa anggota kepolisian yang berjaga-jaga di depan DPRD DKI Jakarta. Para aparat pun menghalau mereka dan membuat para pendemo berlarian. Massa FPI ini berunjuk rasa di depan gedung DPRD DKI Jakarta menuntut Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok agar mundur dari jabatannya dan tidak menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo
Dalam kerusuhan itu belasan polisi terluka terkena lemparan batu oleh massa FPI ini. (Panji Baskhara Ramadhan)
Diubah oleh pelita.kakidian 05-10-2014 18:51
0
4K
Kutip
31
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan