- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Demokrat: Keok Terus, PDIP Jangan Salahkan SBY
TS
hantupuskom
Demokrat: Keok Terus, PDIP Jangan Salahkan SBY
Perjuangan Megawati Soekarnoputri berjabat tangan dengan Presiden SBY
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA-Partai Demokrat menyinggung PDI Perjuangan yang menyatakan tidak ada keharusan Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Susilo Bambang Yudhoyono. Wasekjen Demokrat Ramadhan Pohan mengutip pernyataan elite PDI Perjuangan di media massa.
"Tjahjo Kumolo di media, 'Tak ada UU atur Mega-SBY harus bertemu, Mega bukan bawahan SBY'. Hasto Kristiyanto menuding Perppu sebagai penutup malu SBY, dan Walk Out juga pintu PD masuk Koalisi Merah-Putih," kata Pohan melalui pesan singkat, Minggu (5/10/2014).
Menurut Pohan, pernyataan tersebut sebagai bentuk kepanikan PDIP. Hal itu terlihat sebagai kompensasi dari kegagalan PDIP menangi pimpinan DPR. "Politik buang badan ini sangat tak produktif bagi pemerintah Jokowi nanti maupun PDIP dalam pertarungan politik parlemen," kata Pohan.
Daripada menyalahkan SBY dan Demokrat, Pohan menyarankan lebih baik PDIP mawasdiri, introspeksi dan perbaiki strategi.
"Betapa pun, kekalahan PDIP di empat sesi Paripurna DPR, pil pahit. Sejatinya, tak boleh kalah politik itu permanen," tuturnya.
Pohan pun mengibaratkan kejadian tersebut seperti yang terjadi di Liga Inggris. "Untuk ilustrasi. Di Liga Inggris, klub yang kalah 4 kali berturut-turut, biasanya ganti strategi dan pelatih. Digantinya David Moyes dulu, ini musti pelajaran PDIP. Kalau enggak PDIP kalah permanen terus. Sehingga, jika nanti kalah dan kalah lagi, enggak perlu menyalahkan pak SBY dan PD," kata Mantan Wakil Ketua Komisi I DPR itu.
Tribun
ada benernya sih
Quote:
Original Posted By AidenMcGeady►ada benernya
PDI-P bener-bener kehilangan Taufik Kiemas sang negotiator PDI-P
nih baca:
-------------------------
tolong di pejwan TS
PDI-P bener-bener kehilangan Taufik Kiemas sang negotiator PDI-P
nih baca:
-------------------------
Spoiler for baca:
Gara-gara Keras Hati Seorang Wanita, Jokowi KO
Seandainya wanita itu tidak Ngambek
Seandainya wanita itu tidak Keras hati
Seandainya wanita itu tidak Arogan
Seandainya wanita itu mau memaafkan dan move on
Maka tidak akan ada RUU PILKADA, Maka Tidak ada hak Rakyat yang Dirampas, Maka Demokrasi Kita akan Tetap TEGAK, Maka Jokowi Tak akan kehilangan Kekuatan di Legislatif.
Ya, Wanita itu Bernama MEGAWATI SOEKARNOPOETRI. Kita tahu hubungan Megawati dengan SBY seperti apa ?
Semenjak PILPRES Banyak yang memimpikan Duet maut Jokowi-Anies baswedan atau Jokowi - DAhlan Iskan termasuk saya sendiri. Akan tetapi, Arogansi dan gengsi Mbak MEGA yang menolak berkerja sama dengan SBY akhirnya membuat Demokrat memilihi mendukung koalisi merah putih. Meski SBY secara malu-malu menolak mendukung Prabowo sebagai calon presiden.
Untunglah dalam Pilpres, suara rakyat yang menentukan, Jokowi akhirnya terpilih sebagai presiden. tapi ternyata jalan masih panjang untuk kemenangan yang sebenarnya. Koalisi Merah putih yang kalah terus menerus melancarkan serangan balik bak gorgom yang tak habis-habis mengirimkan monster untuk melawan kesatria baja hitam.
Tapi Nasib Jokowi dan demokrasi di indonesia tidak seperti kestaria baja hitam yang selalau menang lawan melawan monster yang dikirim gorgom. Baru saja KMP mengirim empat “monster-nya” dan demokrasi kita malah sudah kalah 4-0.
Kenapa kalah ? kalah karena suara dukungan partai pendukung jokowi tidak sebanyak pendukung KMP. tapi, seandainya Demokrat mau pindah dan bergabung dengan partai pendukung jokowi kondisi demokrasi kita tak akan mundur seperti ini. cedihhh… aq cedihhh
Tapi bagaimana mau Demokrat bergabung kalau diudang bergabung saja tidak oleh ketum partai PDI-P ? ini masalahnya. Bahkan saat pemilihan pimpinan DPR, SBY sudah sangat meredahkan dirinya dengan mengundang Megawati untuk “bertemu” (meminta untuk diajak bergabung). tapi apa hasilnya ? Mbak MEGA tetap keras hati dan Arogan, menolak betemu SBY.
Kalau ingin pemerintahan Jokowi dapat dukungan di legislatif mau tak mau mbak mega harus move on dan membuang ego serta arogansi yang dimilikinya demi bangsa ini. Benar kata ruhut, SBY memang The real king Maker dalam lima tahun kedepan.
http://politik.kompasiana.com/2014/1...ko-692519.html
Seandainya wanita itu tidak Ngambek
Seandainya wanita itu tidak Keras hati
Seandainya wanita itu tidak Arogan
Seandainya wanita itu mau memaafkan dan move on
Maka tidak akan ada RUU PILKADA, Maka Tidak ada hak Rakyat yang Dirampas, Maka Demokrasi Kita akan Tetap TEGAK, Maka Jokowi Tak akan kehilangan Kekuatan di Legislatif.
Ya, Wanita itu Bernama MEGAWATI SOEKARNOPOETRI. Kita tahu hubungan Megawati dengan SBY seperti apa ?
Semenjak PILPRES Banyak yang memimpikan Duet maut Jokowi-Anies baswedan atau Jokowi - DAhlan Iskan termasuk saya sendiri. Akan tetapi, Arogansi dan gengsi Mbak MEGA yang menolak berkerja sama dengan SBY akhirnya membuat Demokrat memilihi mendukung koalisi merah putih. Meski SBY secara malu-malu menolak mendukung Prabowo sebagai calon presiden.
Untunglah dalam Pilpres, suara rakyat yang menentukan, Jokowi akhirnya terpilih sebagai presiden. tapi ternyata jalan masih panjang untuk kemenangan yang sebenarnya. Koalisi Merah putih yang kalah terus menerus melancarkan serangan balik bak gorgom yang tak habis-habis mengirimkan monster untuk melawan kesatria baja hitam.
Tapi Nasib Jokowi dan demokrasi di indonesia tidak seperti kestaria baja hitam yang selalau menang lawan melawan monster yang dikirim gorgom. Baru saja KMP mengirim empat “monster-nya” dan demokrasi kita malah sudah kalah 4-0.
Kenapa kalah ? kalah karena suara dukungan partai pendukung jokowi tidak sebanyak pendukung KMP. tapi, seandainya Demokrat mau pindah dan bergabung dengan partai pendukung jokowi kondisi demokrasi kita tak akan mundur seperti ini. cedihhh… aq cedihhh
Tapi bagaimana mau Demokrat bergabung kalau diudang bergabung saja tidak oleh ketum partai PDI-P ? ini masalahnya. Bahkan saat pemilihan pimpinan DPR, SBY sudah sangat meredahkan dirinya dengan mengundang Megawati untuk “bertemu” (meminta untuk diajak bergabung). tapi apa hasilnya ? Mbak MEGA tetap keras hati dan Arogan, menolak betemu SBY.
Kalau ingin pemerintahan Jokowi dapat dukungan di legislatif mau tak mau mbak mega harus move on dan membuang ego serta arogansi yang dimilikinya demi bangsa ini. Benar kata ruhut, SBY memang The real king Maker dalam lima tahun kedepan.
http://politik.kompasiana.com/2014/1...ko-692519.html
tolong di pejwan TS
Diubah oleh hantupuskom 05-10-2014 04:44
0
3K
54
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan