Kaskus

News

tukang.nabrakAvatar border
TS
tukang.nabrak
(Gerombolan Banci Berjubah) Drama Jemput Paksa FPI pada Jumat Petang...
JAKARTA, KOMPAS.com - Buntut aksi anarkis ratusan massa Front Pembela Islam (FPI), kepolisian menjemput paksa koordinator massa di markas FPI, di Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2014) petang. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono memimpin langsung aksi jemput paksa tersebut.

"Ini buntut aksi anarkis (FPI) di DPRD dan Balaikota. Kami dapat informasi kalau FPI mengumpulkan massa di sini, makanya saya jemput korlapnya di sini (Petamburan)," kata Unggung, di Petamburan, Jumat.

Di Petamburan, Unggung meminta beberapa anak buahnya untuk menemukan koordinator lapangan aksi demo di Balaikota dan DPRD DKI. Setelah beberapa menit, beberapa personel kepolisian pun membawa empat orang anggota FPI. Salah satunya adalah Ustadz Irwan, koordinator aksi unjuk rasa di DPRD DKI.

Unggung membuka pembicaraan dan mengonfirmasi kebenaran Irwan menjadi tokoh di belakang aksi demo anarkis FPI di Balaikota dan DPRD. Irwan menjadi penanggung jawab aksi tersebut. Hanya saja, koordinator aksi Balaikota DKI Habib Al Shahab tidak berada di markas FPI.

Setelah melakukan negosiasi dengan pimpinan FPI, Habib Rizieq via telepon, Unggung memutuskan untuk mengamankan Irwan. "Namanya Ustaz Irwan dan kami bawa ke Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan," kata Unggung. Aksi jemput paksa itu terjadi selama kurang lebih 30 menit, mulai dari 17.10-17.40 WIB.

Kemacetan panjang hingga Jatibaru

Aksi jemput paksa anggota FPI oleh kepolisian sempat menyebabkan kemacetan panjang di kawasan Petamburan hingga kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Polisi menutup Jalan Raya KS Tubun dengan dua mobil polisi tepat di depan Honda KS Tubun hingga di depan Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Pusat.

Akibatnya, kemacetan panjang pun terjadi. Kemacetan itu tampak dari Jalan Raya KS Tubun hingga Jatibaru, Tanah Abang. Para pengendara kendaraan bermotor mulai dari sepeda motor, mobil pribadi, hingga sopir mikrolet kesal dengan kemacetan itu.

Hans (27), salah seorang pegawai swasta di kawasan Jakarta Pusat, mengaku kesal dengan FPI yang tak henti-hentinya membuat aksi. "Hari biasa saja sudah macet, apalagi ini jam pulang kantor. Eh ini kok FPI bikin macetnya pas di jam pulang kantor, sudahlah damai saja jangan pakai kekerasan lagi," kata Hans.

Senada dengan Hans, Maryadi, sopir mikrolet M 09 juga mengaku kesal atas kemacetan panjang yang terjadi sepanjang Jumat pekan. "Saya mau cari alternatif jalan lain. Tapi, penumpang ada yang mau turun di Petamburan. Jadi saya lewati macet Petamburan saja, tadinya mau potong jalan Slipi. FPI jangan bikin macet lagi deh," kata Maryadi.

Setelah suasana kondusif, polisi pun akhirnya membuka jalan sekitar pukul 17.45 WIB. Water canon dan mobil Barracuda yang bersiaga di sana pun telah dikembalikan ke markasnya, di Mapolda Metro Jaya.

Toko-toko tutup

Selain menyebabkan kemacetan panjang, operasi jemput paksa anggota FPI juga membuat pemilik usaha di kawasan Petamburan menutup sementara usaha mereka. Warung-warung, bengkel, dan toko kelontong yang berada di sekitar Jalan Petamburan III tutup selama penjemputan berlangsung.

"Ya, waswas saja karena takutnya ada kerusuhan ini. Sudah ada tank-tank dan sirene polisi ke markas FPI. Jadi, terpaksa tutup toko saja," kata salah satu penjaga toko kelontong di kawasan itu yang meminta tak disebutkan namanya, Jumat (3/10/2014) petang.

Penjaga toko yang juga warga Petamburan ini mengaku selalu khawatir dengan tindakan FPI. Dia pun mengaku tak setuju dengan aksi anarkistis FPI di depan Gedung Balaikota dan DPRD DKI, Jumat siang.

Seperti diberitakan sebelumnya, massa dari FPI sempat bentrok dengan polisi dan melempari dua kantor pemerintahan itu dengan batu sekepal tangan dan kotoran hewan. "Apa gunanya sih kekerasan? Lebih baik damai-damai saja," kata penjaga toko ini.

Pendapat serupa juga dilontarkan Agus, salah satu pemilik bengkel di kawasan itu. Dia juga memilih menutup tokonya lebih awal daripada biasa. Kepada Kompas.com, dia mengatakan memilih bersikap waspada. "Saya nonton beritanya dari TV saja," kata dia singkat.

SUMBER

mending FPI usir aja nih dari jakarta, suruh ke kalimantan aja atau papua mungkin disana bisa bebas mereka melakukan aksinya, paling tidak berburu kijang atau latihan buat jihat lawan israel atau isis
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
7.7K
66
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan