JAKARTA, KOMPAS.com - Depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Ricuh. Seratusan pendemo yang berasal dari FPI dan sebagainya, melempari polisi dengan petasan dan batu.
Pendemo itu mulai mendatangi depan Gedung DPRD DKI pada pukul 14.00, Jumat (3/10/2014), seusai shalat Jumat. Awalnya, demo berlangsung damai. Namun, sekitar pukul 14.25, demo berlangsung ricuh.
Para pendemo melempari polisi yang berjaga dengan petasan dan batu. Polisi yang hanya menggunakan tameng berusaha tidak melakukan perlawanan. Namun yang terjadi, tiga anggota polisi mengalami luka serius di kepala.
Pengamatan Kompas.com, sudah ada tiga polisi yang terluka. Ada yang kepalanya benjol, ada yang wajahnya berlumuran darah.
Sementara, dari dalam Balaikota DKI Jakarta, petugas Satpol PP DKI yang disiagakan belum bergerak. Mereka hanya mengamankan Balaikota dan mencegah para PNS yang menonton demo tersebut mendekati depan Gedung DPRD DKI.
"Kita tidak bergerak sebelum ada arahan dari atasan," kata salah seorang anggota Satpol PP.
Sumber
polisi geblek, kenape gak dikemplang itu yang nge demo masak diem aje
blegug juga
UPDATE
Quote:
Pendemo Tolak Ahok Makin Anarkis, Polisi Tembakkan Gas Air Mata
JAKARTA, KOMPAS.com - Demo tolak Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta di depan Gedung DPRD DKI pindah. Mereka pindah ke depan Balaikota DKI Jakarta, Jalan Merdeka Selatan.
Sama seperti di depan Gedung DPRD DKI, para demonstran masih berlaku anarkis. Mereka terus menimpuki polisi dan petugas Satpol PP DKI yang berjaga dengan batu.
Seratusan demonstran berusaha menembus masuk ke dalam halaman Balaikota. Mereka menimpuki Balaikota dengan batu. Namun, usaha mereka tidak berhasil. Polisi dan petugas Satpol PP malah maju ke depan, melakukan perlawanan.
Daaar... derrr.. daar... deer... lebih dari lima kali polisi menembakkan gas air mata ke arah pendemo. Para pendemo lari tunggang langgang ke arah Kedubes Ameriksa Serikat.
Namun, mereka tetap tidak menyerah. Demonstran menyerang polisi dengan melemparkan batu. Polisi pun tidak mau kalah. Selain menembakkan gas air mata, polisi mulai mengeluarkan mobil meriam air yang ada di halaman Balaikota. Hingga pukul 14.42, kericuhan masih terjadi.
Sementara, hingga hari ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama masih berada di Korea Selatan.
Sumber
Nape bukan gas sarin aje? biar modar sekalian tuh kecoak2 busuk
UPDATE 2
Quote:
Massa Demonstran Tolak Ahok Lempari Batu, Mobil-mobil di DPRD Rusak
JAKARTA, KOMPAS.com - Unjuk rasa di depan gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2014) berakhir ricuh.
Massa yang mengenakan pakaian serba putih ini melempari gedung dewan dengan petasan dan batu-batu. Mereka menolak Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dilantik menjadi Gubernur DKI.
Lemparan batu selama 20 menit ini menyebabkan kendaraan yang diparkir di gedung DPRD rusak.
Berdasarkan pantauan, sejumlah kaca mobil pecah. Saat ini massa sudah bisa dikendalikan oleh aparat keamanan.
Namun Jalan Kebon Sirih belum dapat dilewati oleh kendaraan. Polisi meminta pengendara tidak melintas di jalan itu untuk menghindari hal tidak diinginkan. Batu-batu dan sisa petasan tampak berserakan di sepanjang jalan.
Sumber
waduh lamborgini si lulung gimana tuh? ikut penyok juga gak
kuatir ane nih....
Quote:
Serang Polisi, Pendemo Tolak Ahok Ditangkap
JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah demonstran yang melakukan unjuk rasa di depan gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, ditangkap oleh polisi. Mereka diamankan karena menyerang aparat keamanan yang melakukan penjagaan.
"Diamankan karena anarkistis. Melempari anggota polisi," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto ketika dihubungi, Jumat (3/10/2014).
Namun, kata Rikwanto, belum ada informasi lebih lanjut mengenai jumlah pendemo yang diamankan polisi. Para pendemo itu masih ada di lokasi unjuk rasa dan belum dibawa ke Polda Metro Jaya.
Untuk diketahui, seratusan demonstran yang menolak pelantikan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama menjadi Gubernur DKI melempari polisi dengan petasan dan batu. Pendemo itu mulai mendatangi depan Gedung DPRD DKI pada pukul 14.00, seusai shalat Jumat.
Awalnya, aksi berlangsung damai. Namun, sekitar pukul 14.25, massa mulai anarkistis. Para pendemo melempari polisi yang berjaga dengan petasan dan batu. Polisi yang hanya menggunakan tameng berusaha tidak melakukan perlawanan.
Namun yang terjadi, tiga anggota polisi mengalami luka serius di kepala. Pengamatan Kompas.com, sudah ada tiga polisi yang terluka. Ada yang kepalanya benjol, ada yang wajahnya berlumuran darah.
Sumber
ditangkep dehhh.....mewekkk dehh.....
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Hendro Pandowo marah-marah di lokasi bentrokan Forum Betawi Bersatu (FBB) dengan Polri, Jalan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2014). Dia merasa kecolongan bentrok bisa terjadi.
"Mereka sudah setingan bentrok ini," ujar Hendro kepada anak buahnya sembari terus memantau situasi melalui handy talky-nya.
"Iya ndan, sepertinya begitu," jawab seorang anak buahnya.
"Gimana sih, enggak ada yang tau mereka sudah setingan bentrok. Batu semua ini di sini enggak ada yang bisa antisipasi," timpal Hendro bernada tinggi.
Hendro kemudian mengarahkan dua kompi pasukannya untuk bergerak melakukan sweeping. Aksi itu dilakukan dari Jalan Kebon Sirih hingga ke Jalan Medan Merdeka Selatan.
"Pokoknya dapat, tangkap, langsung bawa ke Polda Metro Jaya," teriak Hendro.
Namun sayang, polisi tak berhasil menemukan para perusuh. Pasukan yang dipimpin langsung oleh Kapolres tersebut kemudian hanya berjaga-jaga di depan Kedutaan Amerika Serikat.
Sumber
Quote:
20 Penolak Ahok Jadi Bulan-bulanan Polisi
JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat kepolisian meringkus 20 pengunjuk rasa penolak Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam bentrok Jumat (3/10/2014) siang. Mereka diringkus lantaran dugaan aksi provokasi sehingga berujung bentrokan.
Informasi yang dihimpun Kompas.com, sebanyak 20 provokator diringkus dari sejumlah tempat berbeda. Yakni di Jalan Kebon Sirih, Jalan Medan Merdeka Selatan dan Jalan Medan Merdeka Timur. Seluruhnya berjenis kelamin laki-laki dan mengenakan baju koko putih.
Setelah ditangkap, mereka dibawa ke Pos Polisi samping Dubes Amerika Serikat terlebih dahulu. Di sana, mereka sempat menjadi bulan-bulanan anggota Polri yang kesal atas aksi mereka.
Para pelaku diinstruksikan untuk berjongkok sambil melihat ke bawah. "Kamu sok jagoan kamu," ujar seorang polisi sembari memukul kepala pengunjuk rasa yang paling belakang.
Mendapatkan perlakuan demikian, demonstran diam saja sambil menutupi wajahnya. Bahkan, aksi pemukulan itu makin intens saat mereka digiring ke truk polisi. Aparat kemudian membawa mereka ke Polda Metro Jaya. Hingga pukul 15.41 WIB situasi telah kondusif. Masa telah dipukul mundur.
Sumber
semoga kapok

, tapi apa mungkin??