Kalimat di atas mungkin sudah tidak asing lagi buat agan yang sering ber-komuter di wilayah Jabodetabek menggunakan Commuter Line. Ada stikernya loh di tiap kereta (tepatnya di samping pintu biasanya). Kalimat di atas juga sering diperdengarkan oleh announcer stasiun. Pasti sudah pada hafal deh ya, tapi kok tetap aja banyak yang cuek dengan serentak berebut masuk ke kereta saat pintu terbuka padahal penumpang yang mau turun masih di dalam kereta, selanjutnya....... crowded dah keadaan (serasa kaya peserta Benteng Takeshi) . Ane juga ngaku pernah berebut kaya gini, tapi sekarang udah ane hilangkan kebiasaan itu yah meskipun akhirnya ga dapet tempat duduk setidaknya mulai disiplin dengan hal hal sederhana kaya gini (demi kenyamanan bersama gan ). Oh iya meskipun sepele tapi banyak kelebihannya nih gan:

1. Meminimalisir gerak para "pelaku pencari kesempatan dalam kesempitan". Sering loh kecopetan, pelecehan seksual, grepe-grepe dll terjadi pada saat desak desakan naik-turun penumpang. Dengan mendahulukan penumpang yang turun, menurut ane bisa lah ya mengurangi kesempatan pelaku pelaku tersebut.

2. Menjaga kenyamanan bersama. Terus terang gan sering susah keluar dan bahkan terdorong lagi ke dalam saat mau turun. Bahkan pernah liat ada yang mau turun tapi pintunya keburu di tutup, apes banget kan

3. Ada tambahan?

By the way ini tuh anjuran apa himbauan ya gan?

Nah kalo yang ini familiar buat agan yang sering ke ATM. Biasanya tertera di layar mesin ATM saat diminta untuk memasukkan kode PIN. Siapa yang sering mengabaikan anjuran ini? . Banyak kayanya ya, ane juga termasuk sering hahaha. Yah sebenernya memang sepele sih ya gan anjuran ini tapi manfaatnya luar biasa sih gan demi keamanan rekening kita. Siapa tau nih ya (amit - amit) pas kita ke ATM ada skimmer/ penyadap dilengkapi kamera ilegal yang ada di sudut yang kita ga tau terus kerekam deh gerakan jari/ pijitan ke tombol pas masukkan PIN kita . Terus tau tau saldo ludes . Pernah sempat heboh kan beberapa tahun lalu kasus kaya begini.

Wah kalo anjuran berbentuk ajakan ini sih menurut ane dan bahkan kebanyakan agan pembaca juga setuju ya kalo anjuran ini mungkin yang paling sulit dilakukan (bukan mengabaikan sih tapi memang sengaja pakai premium ). Kalo masalah ini ane no comment ya gan. Mungkin ada tambahan nih? ane angkut pejwan buat melengkapi anjuran ini.
Cuman saran ane sih biar ga "galau" pas beli premium:
Jangan minta print struk pembelian bbm nya gan, soalnya anjuran ini sih adanya di print struk SPBU Pert*m*n* (di bagian bawahnya) ---> sesat gan

Mana nih yang suka masak mie instant? Anak kost mana anak kost? . Anjuran ini dibuat oleh produsen mie instan tujuannya bagus sih biar adanya keseimbangan asupan gizi. Saran penyajiannya mie disajikan dengan tambahan sayuran, daging, telur dan bahan lainnya (mirip foto di bungkusnya). Tapi ya paling sering banget diabaikan selain karena tulisannya anjurannya kecil di bungkusnya, juga karena malas, ribet dan malah bertambah mahal jatuhnya kalo buat persis seperti rupa di bungkusnya (padahal tujuannya masak mie instan supaya hemat) . Paling banter ya kasih sawi/ telur .

Kalo label ini sih biasanya tertera di kemasan plastik suatu produk. Harusnya area kemasan yang diberi label itu lebih gampang untuk disobek. Tapi cukup sering diabaikan, karena ada aja yang susah disobek meskipun udah ada labelnya, akhirnya pake gunting deh toh gak apa apa diabaikan juga sama sama kebuka ini.

Anjuran ini bisa agan lihat biasanya pada pintu tol, tempat parkir, loket, juga pada angkutan umum khususnya angkot dan bis kota. Banyak faktor yang membuat orang mengabaikan anjuran ini, seperti: gara gara ga tau harganya atau lagi ga bawa receh. . Sebenernya bagus nih manfaatnya anjuran ini contoh nih gan: memperlancar transaksi sehingga meminimalisir antrian/ kemacetan pada pintu tol