Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Z0mbyAvatar border
TS
Z0mby
Ini Tertibnya Demonstran Hong Kong Saat Protes Pro-Demokrasi


1. Payung Simbol Perlawanan Damai

polisi dipayungin pendemo

Pendemo di Hong Kong memakai payung, yang berfungsi menahan serangan meriam air, gas air mata, panas dan hujan. Namun akhirnya, payung ini menjadi simbol perlawanan damai para demonstran.

"Pemandangannya begitu kontras. Di satu sisi ada kebrutalan polisi, sedangkan di sisi lain ada demonstran yang menggunakan payung. Payung telah berubah dari obyek sehari-sehari menjadi simbol perlawanan," kata seniman Hong Kong, Kacey Wong, kepada BBC.

2. Menjaga Taman

Masih ingat demo di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat yang menyasar Gedung MK saat putusan sengketa Pilpres pada 21 Agustus 2014 lalu? Saat itu, massa pendukung Koalisi Merah Putih (KMP) berdesak-desakkan di depan Bundaran Patung Kuda Arjuna Wijaya, depan Gedung Indosat.
Saat itu massa bentrok dengan aparat. Saat hendak dibubarkan, taman di Bundaran Patung Kuda terinjak-injak massa yang tunggang-langgang melarikan diri.

Di Hong Kong, 180 derajat berkebalikan. Massa menghindari untuk menginjak taman-taman kota. Surat kabar South China Morning Post memuat foto lapangan rumput di pusat Hong Kong yang tetap rapih walau ribuan massa berdemonstrasi di dekat lokasi tersebut.

"Meski ada kerumunan orang berkumpul di sekitar lapangan War Memorial, tiada satu orang pun yang berdiri atau duduk di atas rumput. Larangan menginjak rumput tertera pada sebidang karton di sana," tulis surat kabar tersebut seperti dikutip BBC.

3. Meminta Maaf

Di Indonesia, demo terkadang menutup jalan, memasang spanduk dengan kata-kata bernada menghujat. Di Hong Kong, warga juga membarikade fasilitas umum, seperti stasiun MRT. Namun, mereka menempelkan papan-papan bertuliskan permintaan maaf.

Via BBC, dilaporkan warga Hong Kong, Collier Nogues, yang memotret barikade di Stasiun Causeway Bay, mengatakan sikap para demonstran Hong Kong sangat tulus dan sopan.

4. Membuang Sampah

Di Indonesia, massa demonstran biasanya menyisakan sampah-sampah dari bungkus makanan hingga rokok. Massa biasanya tak peduli sampah-sampah itu setelah demo dan bubar jalan begitu saja. Tinggallah, pasukan penyapu jalan membersihkan sampah-sampah berserakan itu.

Di Hong Kong, para pendemo sangat bertanggung jawab. Mereka mengumpulkan sampah dari aksi-aksi mereka dan mendaur ulangnya. Seperti yang disaksikan jurnalis BBC di Hong Kong, Saira Asher, melaporkan bagaimana para demonstran peduli terhadap lingkungan.

"Pada pagi hari, demonstran mengumpulkan sampah yang terserak dari aksi tadi malam. Sejumlah pelajar mengumpulkan puntung rokok dan botol plastik, lainnya membagikan roti untuk sarapan. Itulah mengapa di media sosial demonstran Hong Kong dijuluki sebagai demonstran tersopan," kata Asher.

5. Mengerjakan PR

Peserta demo di Hong Kong sebagian besar pelajar dan mahasiswa. Di tengah-tengah aksi demo, para pelajar itu masih sempat mengerjakan pekerjaan rumah (PR). Richard Frost dari Bloomberg memotret kegiatan para pelajar tersebut dan menguploadnya ke twitternya, seperti dilansir via BBC.

Jurnalis dan pengacara Inggris, Tom Grundy pun menangkap momentum saat siswa-siswi tetap khusyuk membaca buku fisika di lokasi demo.

http://news.detik.com/read/2014/10/0...-pro-demokrasi

terkait:
Enam Hal Unik dari "Revolusi Payung" Hongkong

perlengkapan lawan gas air mata,merica

HONGKONG, KOMPAS.com - Puluhan ribu orang terus memadati pusat Hongkong dan memblokade sejumlah tempat dalam beberapa hari terakhir. Mereka menuntut agar pemerintah China mencabut rencana untuk mengajukan calon dalam pemilihan pemimpin baru Hongkong pada 2017.

Di tengah aksi massa tersebut, sejumlah jurnalis dan warga mengumpulkan sejumlah hal unik yang jarang ditemui pada demonstrasi-demonstrasi lain di dunia. Berikut enam aspek keunikannya:

Mengerjakan PR

Ketika demonstrasi kian intens selama beberapa hari terakhir, ketegangan pun timbul. Aparat sempat melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan para demonstran--yang sebagian besar terdiri dari pelajar dan mahasiswa. Namun, di sela-sela ketegangan, para pelajar sempat meluangkan waktu untuk mengerjakan PR alias pekerjaan rumah. Richard Frost dari Bloomberg memotret kegiatan para pelajar tersebut.
Para demonstran, yang sebagian besar terdiri dari pelajar dan mahasiswa, meluangkan waktu untuk mengerjakan PR.

Meminta maaf

Pintu masuk stasiun Mass Transit Railway (MTR) di Causeway Bay dibarikade dan dipasangi tulisan-tulisan yang menyerukan demokrasi. Di tengah seruan-seruan, terdapat poster yang terbuat dari kardus. Isinya permintaan maaf karena menyebabkan ketidaknyamanan bagi pengguna MTR.
Pintu masuk stasiun MTR Causeway Bay dibarikade demonstran. Warga Hongkong, Collier Nogues, yang memotret barikade di Stasiun Causeway Bay, mengatakan sikap para demonstran Hong Kong sangat tulus dan sopan.

Payung sebagai simbol

Dalam demonstrasi di Hongkong, payung mempunyai fungsi alternatif selain menahan panas dan hujan. Payung juga digunakan untuk membendung tembakan gas air mata serta memiliki simbol protes damai. "Pemandangannya begitu kontras. Di satu sisi ada kebrutalan polisi, sedangkan di sisi lain ada demonstran yang menggunakan payung. Payung telah berubah dari obyek sehari-sehari menjadi simbol perlawanan," kata seniman Hongkong, Kacey Wong, kepada BBC.
Foto seorang pria membawa payung di tengah hujan gas air mata menjadi tren perbincangan di media sosial. Payung menjadi simbol demonstrasi damai sekaligus perlawanan di Hong Kong.

Menangkal bau tak sedap
Panas dan lembabnya cuaca di Hongkong membuat para demonstran mengeluarkan keringat. Tidak jarang tubuh mereka mengeluarkan aroma tak sedap. Untuk menangkalnya, ada sejumlah relawan yang membagikan deodoran gratis kepada sesama pemrotes. Tom Grundy, jurnalis yang berbasis di Hong Kong, menjadi saksi mata. Ada relawan yang sengaja membagikan deodoran gratis kepada sesama demonstran untuk menangkal bau tidak sedap.

Menyayangi tanaman

Surat kabar South China Morning Post memuat foto lapangan rumput di pusat Hong Kong yang tetap rapih walau ribuan massa berdemonstrasi dekat lokasi tersebut. "Meski ada kerumunan orang berkumpul di sekitar lapangan War Memorial, tiada satu orang pun yang berdiri atau duduk di atas rumput. Larangan menginjak rumput tertera pada sebidang karton di sana," tulis surat kabar tersebut.
Lapangan rumput War Memorial tetap rapi, meski ribuan orang demonstran berkumpul di sekitar lokasi.

Peduli lingkungan

Jurnalis BBC di Hongkong, Saira Asher, melaporkan bagaimana para demonstran peduli terhadap lingkungan. Bahkan, ada demonstran yang mengoordinasi daur ulang sampah. "Pada pagi hari, demonstran mengumpulkan sampah yang terserak dari aksi tadi malam. Sejumlah pelajar mengumpulkan puntung rokok dan botol plastik, lainnya membagikan roti untuk sarapan. Itulah mengapa di media sosial demonstran Hongkong dijuluki sebagai demonstran tersopan," kata Asher.

http://internasional.kompas.com/read...ayung.Hongkong


ini baru murni demo non violence terbaik yg tidak bisa dibubarkan pemerintah.karna mereka sopan demi tujuan demokrasi dari rakyat utk rakyat tanpa menggangu rakyat yg lain.hanya fokus demo ke pemerintah bkn merusak punya org laen yg sesama rakyat.
smoga mereka berhasil.
klo di indo kaya gini dijamin pemerintah kalah sama rakyat.
klo pemerintah pake kekerasan bisa lapor ke NATO....emoticon-Ngakakemoticon-Ngakakemoticon-Ngakak
tapi yg ikut demo mesti yg pinter.
0
3.1K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan