- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Ane Prihatin] Cerita SBY yang Sedih karena Sempat Dihujat Soal UU Pilkada


TS
mas.wowo
[Ane Prihatin] Cerita SBY yang Sedih karena Sempat Dihujat Soal UU Pilkada
http://news.detik.com/read/2014/10/0...ada?n991101605
Jumat, 03/10/2014 08:30 WIB
Cerita SBY yang Sedih karena Sempat Dihujat Soal UU Pilkada
Herianto Batubara - detikNews
Halaman 1 dari 2
![[Ane Prihatin] Cerita SBY yang Sedih karena Sempat Dihujat Soal UU Pilkada](https://dl.kaskus.id/images.detik.com/content/2014/10/03/10/083236_aattandatanganiperppu.jpg)
SBY saat tandatangani Perpu Nomor 1 dan 2 tahun 2014 (Foto: Abror Rizki)
Drama RUU Pilkada
Jakarta - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku sedih mendapatkan hujatan saat pilkada lewat DPRD disahkan DPR. Katanya, hujatan itu salah alamat. Ia membuktikan diri mendukung pilkada langsung dengan menandatangani 2 Perpu.
SBY menyampaikan berbagai pandangan terkait polemik pilkada lewat wawancara yang diunggah di Youtube, Kamis (2/10/2014). Di situ, ia menceritakan bagaimana dirinya sabar menghadapi berbagai hujatan saat pilkada lewat DPRD disahkan DPR.
"Saya, bahkan istri, keluarga, teman-teman saya sedih waktu itu. Karena, hujatan atau pun cacian-cacian itu kasar sekali, melebihi tata krama dan kepatutan dalam hubungan di antara sesama manusia. Begitu luar biasa," kata SBY yang tampak memakai batik warna coklat.
Meski menerima hujatan dari sebagian kalangan terkait disahkannya pilkada lewat DPRD, SBY berusaha tetap tenang dan berpikiran jernih. Ia mengaku coba menganalisa kenapa hujatan diarahkan kepadanya.
"Pertama, barangkali rakyat berfikir presiden itu bisa berbuat apa saja, bisa mencegah apa yang tidak diinginkan meskipun itu wilayah DPR RI, atau pun Demokrat juga bisa melakukan sesuatu untuk memastikan semuanya mengikuti opsi yang saya tawarkan itu, dan banyak hal," ujar SBY.
SBY menilai ekspektasi masyarakat kepada dirinya sebagai presiden sangat tinggi. Khususnya, bagaimana dirinya mengembalikan pilkada secara langsung. Ia pun menyebut hujatan hal itu salah alamat.
"Kedua, menurut saya juga kemarahan yang salah alamat. Tidak pernah sejak awal, saya pribadi, presiden, Partai Demokrat menginginkan agar pilkada ini berubah menjadi pilkada yang dipilih oleh DPRD. Tidak pernah. Tapi seolah-olah kami yang menginginkan seperti itu. Kan salah alamat," jelasnya
Menurut SBY, rakyat seharusnya sudah tahu bahwa hingga detik terakhir, Partai Demokrat terus mendukung opsi pilkada langsung dengan perubahan dan perbaikan.
"Itu sepertinya tidak dilihat. Bahwa kami sebetulnya ingin, opsi inilah (pilkada lewat DPRD dengan perubahan). Tapi opsi itu kan kandas, ditolak dimana-mana. Jadi saya pikir, oke saya mengerti mereka marah, saya juga marah kok. Mengapa tidak diterima opsi ini sama sekali. Opsi yang baik menurut saya pengalaman saya memimpin negeri ini selama 10 tahun. Tetapi itu juga kandas," ucapnya.
Ditambahkan SBY, menerbitkan dan menandatangani 2 Perpu merupakan wujud keberpihakannya kepada demokrasi. Ia menegaskan tidak melakukan sandiwara dengan menolak pilkada lewat DPRD.
"Saya berfikir dan berdoa kepada Allah, mudah-mudahan saudara kami, rakyat Indonesia mengetahui bahwa saya serius,saya tidak bersandiwara, tidak bermain-main. Politik yang saya jalankan selama 10 tahun memimpin negeri ini politik yang terang, politik yang tidak ada agenda tersembunyi," jelas SBY.
"Barangkali itu yang mereka lihat, jangan-jangan ini SBY merekayasa. Merekayasa bagaimana? Dan untuk apa? Itulah kira-kira kalau saya pahami mengapa kemarin marahnya luar biasa. Tapi saya yakin tidak semua. Karena banyak juga yang 'Pak SBY, tegar saja. Saya tahu Pak SBY tidak seperti itu' dan sebagainya," tutupnya.
Ane prihatin
ane terharu
Ane prihatin dan Terharu karena sidia Mewek
aooookuuu percaya 
Quote:
Jumat, 03/10/2014 08:30 WIB
Cerita SBY yang Sedih karena Sempat Dihujat Soal UU Pilkada
Herianto Batubara - detikNews
Halaman 1 dari 2
![[Ane Prihatin] Cerita SBY yang Sedih karena Sempat Dihujat Soal UU Pilkada](https://dl.kaskus.id/images.detik.com/content/2014/10/03/10/083236_aattandatanganiperppu.jpg)
SBY saat tandatangani Perpu Nomor 1 dan 2 tahun 2014 (Foto: Abror Rizki)
Drama RUU Pilkada
Jakarta - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku sedih mendapatkan hujatan saat pilkada lewat DPRD disahkan DPR. Katanya, hujatan itu salah alamat. Ia membuktikan diri mendukung pilkada langsung dengan menandatangani 2 Perpu.
SBY menyampaikan berbagai pandangan terkait polemik pilkada lewat wawancara yang diunggah di Youtube, Kamis (2/10/2014). Di situ, ia menceritakan bagaimana dirinya sabar menghadapi berbagai hujatan saat pilkada lewat DPRD disahkan DPR.
"Saya, bahkan istri, keluarga, teman-teman saya sedih waktu itu. Karena, hujatan atau pun cacian-cacian itu kasar sekali, melebihi tata krama dan kepatutan dalam hubungan di antara sesama manusia. Begitu luar biasa," kata SBY yang tampak memakai batik warna coklat.
Meski menerima hujatan dari sebagian kalangan terkait disahkannya pilkada lewat DPRD, SBY berusaha tetap tenang dan berpikiran jernih. Ia mengaku coba menganalisa kenapa hujatan diarahkan kepadanya.
"Pertama, barangkali rakyat berfikir presiden itu bisa berbuat apa saja, bisa mencegah apa yang tidak diinginkan meskipun itu wilayah DPR RI, atau pun Demokrat juga bisa melakukan sesuatu untuk memastikan semuanya mengikuti opsi yang saya tawarkan itu, dan banyak hal," ujar SBY.
SBY menilai ekspektasi masyarakat kepada dirinya sebagai presiden sangat tinggi. Khususnya, bagaimana dirinya mengembalikan pilkada secara langsung. Ia pun menyebut hujatan hal itu salah alamat.
"Kedua, menurut saya juga kemarahan yang salah alamat. Tidak pernah sejak awal, saya pribadi, presiden, Partai Demokrat menginginkan agar pilkada ini berubah menjadi pilkada yang dipilih oleh DPRD. Tidak pernah. Tapi seolah-olah kami yang menginginkan seperti itu. Kan salah alamat," jelasnya
Menurut SBY, rakyat seharusnya sudah tahu bahwa hingga detik terakhir, Partai Demokrat terus mendukung opsi pilkada langsung dengan perubahan dan perbaikan.
"Itu sepertinya tidak dilihat. Bahwa kami sebetulnya ingin, opsi inilah (pilkada lewat DPRD dengan perubahan). Tapi opsi itu kan kandas, ditolak dimana-mana. Jadi saya pikir, oke saya mengerti mereka marah, saya juga marah kok. Mengapa tidak diterima opsi ini sama sekali. Opsi yang baik menurut saya pengalaman saya memimpin negeri ini selama 10 tahun. Tetapi itu juga kandas," ucapnya.
Ditambahkan SBY, menerbitkan dan menandatangani 2 Perpu merupakan wujud keberpihakannya kepada demokrasi. Ia menegaskan tidak melakukan sandiwara dengan menolak pilkada lewat DPRD.
"Saya berfikir dan berdoa kepada Allah, mudah-mudahan saudara kami, rakyat Indonesia mengetahui bahwa saya serius,saya tidak bersandiwara, tidak bermain-main. Politik yang saya jalankan selama 10 tahun memimpin negeri ini politik yang terang, politik yang tidak ada agenda tersembunyi," jelas SBY.
"Barangkali itu yang mereka lihat, jangan-jangan ini SBY merekayasa. Merekayasa bagaimana? Dan untuk apa? Itulah kira-kira kalau saya pahami mengapa kemarin marahnya luar biasa. Tapi saya yakin tidak semua. Karena banyak juga yang 'Pak SBY, tegar saja. Saya tahu Pak SBY tidak seperti itu' dan sebagainya," tutupnya.
Ane prihatin




0
3.2K
Kutip
52
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan