- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tentang Rumah Gadang MinangKabau


TS
rhaesboya
Tentang Rumah Gadang MinangKabau
Spoiler for "kebudayaan Indonesia":
Spoiler for "kebudayaan Indonesia":
Kebudayaan Indonesia memang kaya. Walaupun negara tetangga, Malaysia, sangat sering mengklaim kebudayaan Indonesia, Indonesia tetap kaya. Malahan ada yang menyebutkan kalau Malaysia mencoba mengklaim paling tidak 7 macam kebudayaan dalam sebulannya. Sungguh tak bisa dipercaya bahwa negara serumpun itu berusaha mengambil budaya Indonesia sedikit demi sedikit setiap bulannya. Tidak bisa dipungkiri bahwa tarian, makanan khas, pakaian adat, tatacara kehidupan masyarakat, hingga rumah adat di tiap-tiap daerah. Semuanya khas, berbeda, unik, dan menarik. Salah satu rumah adat yang terkenal dari Indonesia adalah "rumah gadang Sumatera Barat"
Spoiler for "Saksi Perjuangan":
Rumah Gadang adalah Saksi Perjuangan
Rumah gadang asli budaya Indonesia. Tidak seperti rumah-rumah kebanyakan, rumah gadang Sumatera Barat memiliki bentuk arsitektur yang berbeda. Fungsi dari rumah gadang juga ternyata bukan hanya berkenaan sebagai tempat tinggal, melainkan digunakan untuk beragam upacara adat masyarakat Minangkabau. Bisa dikatakan bahwa rumah gadang Sumatera Barat ini adalah satu bangunan yang sangat vital bagi masyarakat Minangkabau. Mereka begitu bergantung pada rumah gadang ini. Begitu banyak keputusan adat dan penentuan sikap terhadap segala sesuatunya terjadi di rumah gadang Sumatera Barat ini. Hal tersebut berlangsung tidak saja ketika zaman telah merdeka dan pemerintah Indonesia cukup stabil. Pada saat gejolak perang kemerdekaan dan gejolak politik hingga ibukota negara Indonesia dipindahkan secara sementara ke Padang, rumah gadang Sumatera Barat ini seolah menjadi saksi yang sangat penting. Saksi yang melihat perjuangan dan semangat juang yang begitu membara yang terus menyala hingga tetes darah penghabisan. Banyak para pahlawan menyusun strategi perang, termasuk Tuanku Imam Bonjol, di rumah gadang ini. Tumbuhkembang jiwa kepahlawanan dan jiwa patriotisme di dada banyak pemuda kebanggaan Sumatera Barat, terjadi di rumah dengan bentuk atap seperti tanduk kerbau tersebut. Orangtua dan keluarga besar yang tinggal di rumah gadang, sangat paham bahwa keberadaan rumah gadang tersebut harus terus dilestarikan. Sudah terbukti bahwa kehidupan yang rukun yang ada di rumah gadang telah banyak melahirkan anak bangsa yang membanggakan yang menjadi tiang perjuangan kehidupan bangsa Indonesia. Sebut saja, Muhammad Hatta, Haji Agus Salim, aadalah putra-putra terbaik yang tumbuh dan sempat menyicipi kekayaan budaya dan kekentalan seni mendidik anak secara Islam yang ditumbuhkan di rumah gadang Sumatera Barat ini.
Spoiler for "gambar":
Rumah gadang asli budaya Indonesia. Tidak seperti rumah-rumah kebanyakan, rumah gadang Sumatera Barat memiliki bentuk arsitektur yang berbeda. Fungsi dari rumah gadang juga ternyata bukan hanya berkenaan sebagai tempat tinggal, melainkan digunakan untuk beragam upacara adat masyarakat Minangkabau. Bisa dikatakan bahwa rumah gadang Sumatera Barat ini adalah satu bangunan yang sangat vital bagi masyarakat Minangkabau. Mereka begitu bergantung pada rumah gadang ini. Begitu banyak keputusan adat dan penentuan sikap terhadap segala sesuatunya terjadi di rumah gadang Sumatera Barat ini. Hal tersebut berlangsung tidak saja ketika zaman telah merdeka dan pemerintah Indonesia cukup stabil. Pada saat gejolak perang kemerdekaan dan gejolak politik hingga ibukota negara Indonesia dipindahkan secara sementara ke Padang, rumah gadang Sumatera Barat ini seolah menjadi saksi yang sangat penting. Saksi yang melihat perjuangan dan semangat juang yang begitu membara yang terus menyala hingga tetes darah penghabisan. Banyak para pahlawan menyusun strategi perang, termasuk Tuanku Imam Bonjol, di rumah gadang ini. Tumbuhkembang jiwa kepahlawanan dan jiwa patriotisme di dada banyak pemuda kebanggaan Sumatera Barat, terjadi di rumah dengan bentuk atap seperti tanduk kerbau tersebut. Orangtua dan keluarga besar yang tinggal di rumah gadang, sangat paham bahwa keberadaan rumah gadang tersebut harus terus dilestarikan. Sudah terbukti bahwa kehidupan yang rukun yang ada di rumah gadang telah banyak melahirkan anak bangsa yang membanggakan yang menjadi tiang perjuangan kehidupan bangsa Indonesia. Sebut saja, Muhammad Hatta, Haji Agus Salim, aadalah putra-putra terbaik yang tumbuh dan sempat menyicipi kekayaan budaya dan kekentalan seni mendidik anak secara Islam yang ditumbuhkan di rumah gadang Sumatera Barat ini.
Spoiler for "Sejarah dan Legenda Rumah Gadang":
Sejarah dan Legenda Rumah Gadang Sumatera Barat
Menurut cerita, rumah gadang merupakan hasil karya tangan-tangan para pelaut. Jika diperhatikan, tiang penyangga pada rumah gadang terlihat agak miring, tidak benar-benar lurus. Hal ini ternyata berkaitan dengan asal muasal rumah gadang ini diciptakan.
Pelaut yang terbiasa hidup di laut dan terbiasa membangun sebuah kapal justru mengalami kesulitan ketika akan membangun sebuah rumah yang letaknya di darat. Maka, jadilah bangunan rumah gadang Sumatera Barat seperti sekarang ini, terlihat seperti bentuk perahu.
Ada lagi legenda yang berkisah tentang asal mula terciptanya rumah gadang Sumatera Barat ini. Tersebutlah kisah bahwa sudah dari sejak zaman dahulu orang Sumatera Barat terutama yang berada di Padang, sangat menyenangi permainan adu kerbau. Permainan adu kerbau ini sama dengan permainan adu kambing atau pun adu ayam jantan. Tentu saja para pemenangnya akan menjadi orang terpandang dan akan sangat disegani. Tidak mengherankan kalau setiap kepala rumah tangga akan mencari dan berusaha mendapatkan kerbau terbaik agar bisa menjadi pemenang.
Suatu ketika, ada seorang pangeran dari tanah Jawa yang mempunyai kerbau luar biasa. Kerbau tersebut sangat hebat sehingga mampu mengalahkan semua kerbau orang Padang. Kekaguman dan kecemasan melanda hati orang Padang. Mereka kagum bahwa sang Pangeran dari tanah Jawa itu bisa menemukan dan membesarkan seekor kerbau yang sangat gagah perkasa. Mereka cemas kalau-kalau ada niat yang lain dari sang Pangeran selain datang untuk bertanding dan menang dalam pertandingan. Kecurigaan itu terbukti.
Ketika tidak ada lagi kerbau milik orang Padang yang bisa bertarung, sang Pangeran tampil ke depan dan berbicara dengan semua orang yang hadir dalam arena. Dia mengatakan bahwa besok kerbaunya akan bertarung dengan kerbau pemimpin tanah Sumatare Barat. Kalau kerbau milik sang pemimpin yang ada di Sumatera Barat tak mampu mengalahkan kerbaunya, maka tanah Sumatera Barat akan menjadi milik sang Pangeran dari tanah Jawa tersebut.
Hal itu tentu saja membuat kaget semua orang. Mereka melihat kesungguhan di mata sang Pangeran dan mereka sesungguhnya tidak terlalu heran dengan apa yang diungkapkan oleh sang Pangeran. Semua orang bingung dan mereka pun berpikir keras bagaimana menemukan kerbau luar biasa yang bisa mengalahkan kerbau sang Pangeran. Hingga fajar menyingsing, tak ada yang bisa menemukan satu ekor kerbau pun yang akan menjadi pesaing kerbau sang Pangeran.
Tiba-tiba, di arena hadir seekor anak kerbau. Semua menahan geli tetapi tak berdaya. Tibalah waktunya bertanding. Anak kerbau itu langsung menghampiri kerbau sang Pangeran. Semua menahan napas. Mata mereka terbelalak ketika kerbau sang Pangeran tersungkur bersimbah darah dan tidak lama pun mengejang lalu mati. Semua bersorak girang campur penasaran.
Setelah sang Pangeran meninggalkan tanah Sumatera Barat, seorang cerdik pandai pemilik anak kerbau itu mengatakan bahwa ia meletakkan sebilah pisau ditanduk anak kerbau. Anak kerbau itu mengira bahwa kerbau sang Pangeran adalah induknya. Tentunya anak kerbau itu telah dibuat kelaparan dan kehausan sepanjang hari. Mendengar keterangan sang cerdik pandai, akhirnya semua paham. Sejak saat itulah nama Minangkabau lahir yang artinya Menang Kerbau atau kerbau yang menang. Untuk menghargai si kerbau, atap rumah gadang Sumatera Barat dibuat seperti tanduk kerbau.
Spoiler for "gambar":
Menurut cerita, rumah gadang merupakan hasil karya tangan-tangan para pelaut. Jika diperhatikan, tiang penyangga pada rumah gadang terlihat agak miring, tidak benar-benar lurus. Hal ini ternyata berkaitan dengan asal muasal rumah gadang ini diciptakan.
Pelaut yang terbiasa hidup di laut dan terbiasa membangun sebuah kapal justru mengalami kesulitan ketika akan membangun sebuah rumah yang letaknya di darat. Maka, jadilah bangunan rumah gadang Sumatera Barat seperti sekarang ini, terlihat seperti bentuk perahu.
Ada lagi legenda yang berkisah tentang asal mula terciptanya rumah gadang Sumatera Barat ini. Tersebutlah kisah bahwa sudah dari sejak zaman dahulu orang Sumatera Barat terutama yang berada di Padang, sangat menyenangi permainan adu kerbau. Permainan adu kerbau ini sama dengan permainan adu kambing atau pun adu ayam jantan. Tentu saja para pemenangnya akan menjadi orang terpandang dan akan sangat disegani. Tidak mengherankan kalau setiap kepala rumah tangga akan mencari dan berusaha mendapatkan kerbau terbaik agar bisa menjadi pemenang.
Suatu ketika, ada seorang pangeran dari tanah Jawa yang mempunyai kerbau luar biasa. Kerbau tersebut sangat hebat sehingga mampu mengalahkan semua kerbau orang Padang. Kekaguman dan kecemasan melanda hati orang Padang. Mereka kagum bahwa sang Pangeran dari tanah Jawa itu bisa menemukan dan membesarkan seekor kerbau yang sangat gagah perkasa. Mereka cemas kalau-kalau ada niat yang lain dari sang Pangeran selain datang untuk bertanding dan menang dalam pertandingan. Kecurigaan itu terbukti.
Ketika tidak ada lagi kerbau milik orang Padang yang bisa bertarung, sang Pangeran tampil ke depan dan berbicara dengan semua orang yang hadir dalam arena. Dia mengatakan bahwa besok kerbaunya akan bertarung dengan kerbau pemimpin tanah Sumatare Barat. Kalau kerbau milik sang pemimpin yang ada di Sumatera Barat tak mampu mengalahkan kerbaunya, maka tanah Sumatera Barat akan menjadi milik sang Pangeran dari tanah Jawa tersebut.
Hal itu tentu saja membuat kaget semua orang. Mereka melihat kesungguhan di mata sang Pangeran dan mereka sesungguhnya tidak terlalu heran dengan apa yang diungkapkan oleh sang Pangeran. Semua orang bingung dan mereka pun berpikir keras bagaimana menemukan kerbau luar biasa yang bisa mengalahkan kerbau sang Pangeran. Hingga fajar menyingsing, tak ada yang bisa menemukan satu ekor kerbau pun yang akan menjadi pesaing kerbau sang Pangeran.
Tiba-tiba, di arena hadir seekor anak kerbau. Semua menahan geli tetapi tak berdaya. Tibalah waktunya bertanding. Anak kerbau itu langsung menghampiri kerbau sang Pangeran. Semua menahan napas. Mata mereka terbelalak ketika kerbau sang Pangeran tersungkur bersimbah darah dan tidak lama pun mengejang lalu mati. Semua bersorak girang campur penasaran.
Setelah sang Pangeran meninggalkan tanah Sumatera Barat, seorang cerdik pandai pemilik anak kerbau itu mengatakan bahwa ia meletakkan sebilah pisau ditanduk anak kerbau. Anak kerbau itu mengira bahwa kerbau sang Pangeran adalah induknya. Tentunya anak kerbau itu telah dibuat kelaparan dan kehausan sepanjang hari. Mendengar keterangan sang cerdik pandai, akhirnya semua paham. Sejak saat itulah nama Minangkabau lahir yang artinya Menang Kerbau atau kerbau yang menang. Untuk menghargai si kerbau, atap rumah gadang Sumatera Barat dibuat seperti tanduk kerbau.
Spoiler for "Arsitektur Rumah Gadang":
Arsitektur Rumah Gadang Sumatera Barat
Keunikan yang dimiliki rumah gadang meliputi semua hal. Bangunan, arsitektur, pilihan material, corak, serta fungsinya bagi masyarakat luas. Rumah gadang Sumatera Barat memiliki atap yang terbuat dari ijuk serupa dengan tanduk kerbau.
Hal ini berkaitan erat dengan filosofi masyarakat Minang terhadap kerbau yang sudah menjadi bagian dari cerita kebudayaannya. Nama Minangkabau sendiri juga berasal dari cerita rakyat Minang yang bercerita tentang seekor kerbau.
Rumah gadang Sumatera Barat bisa juga disebut rumah baanjuangkarena rumah gadang memiliki beberapa sayap atau bagian dalam rumah yang terpisah antara sisi kanan dan kiri atau yang disebut dengan anjuang
Pembagian ruangan pada rumah gadang tidak sama dengan rumah kebanyakan. Rumah gadang memiliki ruang yang dalam istilah masyarakat Minang disebut berlanjar. Berdasarkan ukuran rumah, ruangan dalam rumah gadang terbagi dalam beberapa tipe, yaitu ruangan berlanjar dua atau lipek pandan (lipat pandan), ruangan berlanjar tiga atau balah bubuang (belah bubung), dan ruangan yang memiliki empat lanjar atau gajah maharam (gajah terbenam).
Spoiler for "gambar":
Keunikan yang dimiliki rumah gadang meliputi semua hal. Bangunan, arsitektur, pilihan material, corak, serta fungsinya bagi masyarakat luas. Rumah gadang Sumatera Barat memiliki atap yang terbuat dari ijuk serupa dengan tanduk kerbau.
Hal ini berkaitan erat dengan filosofi masyarakat Minang terhadap kerbau yang sudah menjadi bagian dari cerita kebudayaannya. Nama Minangkabau sendiri juga berasal dari cerita rakyat Minang yang bercerita tentang seekor kerbau.
Rumah gadang Sumatera Barat bisa juga disebut rumah baanjuangkarena rumah gadang memiliki beberapa sayap atau bagian dalam rumah yang terpisah antara sisi kanan dan kiri atau yang disebut dengan anjuang
Pembagian ruangan pada rumah gadang tidak sama dengan rumah kebanyakan. Rumah gadang memiliki ruang yang dalam istilah masyarakat Minang disebut berlanjar. Berdasarkan ukuran rumah, ruangan dalam rumah gadang terbagi dalam beberapa tipe, yaitu ruangan berlanjar dua atau lipek pandan (lipat pandan), ruangan berlanjar tiga atau balah bubuang (belah bubung), dan ruangan yang memiliki empat lanjar atau gajah maharam (gajah terbenam).
Spoiler for "Fungsi Rumah Gadang":
Fungsi Rumah Gadang Sumatera Barat
Selayaknya rumah yang berfungsi sebagai tempat tinggal, rumah gadang pun demikian. Rumah gadang ditinggali oleh satu keluarga besar yang tentu saja terdiri dari ayah, ibu, serta anak-anak. Di rumah gadang inilah, interaksi antara anggota keluarga terjadi.
Berdasarkan fungsinya, ruangan di rumah gadang ini terbagi menjadi beberapa ruangan. Ruang tamu yang sifatnya umum, ruang yang sifatnya semi umum, ruang untuk pribadi, seperti kamar tidur, serta ruangan yang sifatnya untuk membuat suatu suguhan bagi para tamu, seperti dapur.
Selain sebagai tempat untuk tinggal, rumah gadang Sumatera Barat berfungsi untuk berbagai kegiatan upacara adat masyarakat Minang. Upacara itu terdiri dari upacara kelahiran, pengangkatan kepala adat, khitan, perkimpoian, dan kematian.
Spoiler for "gambar":
Selayaknya rumah yang berfungsi sebagai tempat tinggal, rumah gadang pun demikian. Rumah gadang ditinggali oleh satu keluarga besar yang tentu saja terdiri dari ayah, ibu, serta anak-anak. Di rumah gadang inilah, interaksi antara anggota keluarga terjadi.
Berdasarkan fungsinya, ruangan di rumah gadang ini terbagi menjadi beberapa ruangan. Ruang tamu yang sifatnya umum, ruang yang sifatnya semi umum, ruang untuk pribadi, seperti kamar tidur, serta ruangan yang sifatnya untuk membuat suatu suguhan bagi para tamu, seperti dapur.
Selain sebagai tempat untuk tinggal, rumah gadang Sumatera Barat berfungsi untuk berbagai kegiatan upacara adat masyarakat Minang. Upacara itu terdiri dari upacara kelahiran, pengangkatan kepala adat, khitan, perkimpoian, dan kematian.
Spoiler for "Berdasarkan Keselarasan Adat Masyarakat Minang":
Rumah Gadang Sumatera Barat Berdasarkan Keselarasan Adat Masyarakat Minang
Mirip dengan masyarakat Sumatera Utara yang mengenal sistem marga dalam setiap penamaan anggota keluarganya, masyarakat Minangkabau mengenal sistem keselarasan adat. Sistem keselarasan adat tersebut bisa disebut hukum adat. Bentuk bangunan rumah gadang Sumatera Barat yang disesuaikan dengan keselarasan adat terbagi dua, bangunan dengan sistem kelarasan Koto Piliang dan bangunan kelarasan Koto Bodi Caniago.
Bangunan dengan sistem kelarasan Koto Piliang memiliki anjuang yang terletak pada sisi kiri dan kanan bangunan rumah. Dalam hukum adat masyarakat Minang Koto Piliang anjuangmerupakan tempat terhormat. Oleh karena itu, letak anjuang pun dibuat lebih tinggi beberapa puluh sentimeter dari permukaan lantai bangunan.
Berbeda dengan Koto Piliang, Koto Bodi Caniago justru tidak terlalu mengenal istilah anjuang sehingga lantai yang terdapat pada bangunan rumah gadang masyarakat hukum adat Bodi Caniago cenderung datar, rata, dan tidak ada yang lebih tinggi.
Spoiler for "gambar":
Mirip dengan masyarakat Sumatera Utara yang mengenal sistem marga dalam setiap penamaan anggota keluarganya, masyarakat Minangkabau mengenal sistem keselarasan adat. Sistem keselarasan adat tersebut bisa disebut hukum adat. Bentuk bangunan rumah gadang Sumatera Barat yang disesuaikan dengan keselarasan adat terbagi dua, bangunan dengan sistem kelarasan Koto Piliang dan bangunan kelarasan Koto Bodi Caniago.
Bangunan dengan sistem kelarasan Koto Piliang memiliki anjuang yang terletak pada sisi kiri dan kanan bangunan rumah. Dalam hukum adat masyarakat Minang Koto Piliang anjuangmerupakan tempat terhormat. Oleh karena itu, letak anjuang pun dibuat lebih tinggi beberapa puluh sentimeter dari permukaan lantai bangunan.
Berbeda dengan Koto Piliang, Koto Bodi Caniago justru tidak terlalu mengenal istilah anjuang sehingga lantai yang terdapat pada bangunan rumah gadang masyarakat hukum adat Bodi Caniago cenderung datar, rata, dan tidak ada yang lebih tinggi.
Spoiler for "Musibah":
Kebakaran Rumah Gadang Istana Baso Pagaruyuang
Minangkabau Menangis. Istana Baso Pagaruyung yang terletak di Kenagarian Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Ameh Kabupaten Tanah Datar yang selama ini di banggakan oleh masyarakat minangkabau, 24 February 2007 malam pada pukul 19.46 WIB telah hangus terbakar. Diduga kuat asal api berasal dari sambaran petir yang meluluh lantakkan bangunan yang sebagian besar dari kayu. Api melalap semua bangunan dan isi istana.
Sebelumnya, daerah setempat dilanda hujan yang disertai angin kencang. Lalu tiba-tiba sebuah sambaran petir menyambar bagian puncak istano dengan cepat.
Istano Basa yang terbakar sebenarnya adalah replika dari yang aslinya terletak di Bukit Batu Patah yang terbakar pada kerusuhan berdarah pada tahun 1804. Akhirnya pembangunan keseluruhan baru dimulai pada th 1977 dan selesai pada tahun 1985.
Setelah dibuka untuk umum banyak para pejabat yang dilewakan (dilantik) menerima gelar kehormatan adat minagkabau di istano ini, diantaranya : Raja Negeri Sembilan Malaysia Tuanku Jafar Bin Tuanku Abdul Rahman, Sultan Hamengkubuwono X, Taufik Kemas, Megawati (mantan presiden RI), Gubenur Sumatera Selatan, dan terakhir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Bukti sejarah penting yang hangus salah satu foto raja terakhir Kerajaan Raja Pagaruyung Sultan Alam Bagagarsyah.
Api baru bisa dipadamkan pukul 3 dinihari. Kebakaran menimbulkan kerugian yang sangat besar tidak hanya istana, tapi seluruh candi, kain-kain hiasan didalam istana juga ikut terbakar.
Spoiler for "gambar":
Spoiler for "gambar":
Minangkabau Menangis. Istana Baso Pagaruyung yang terletak di Kenagarian Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Ameh Kabupaten Tanah Datar yang selama ini di banggakan oleh masyarakat minangkabau, 24 February 2007 malam pada pukul 19.46 WIB telah hangus terbakar. Diduga kuat asal api berasal dari sambaran petir yang meluluh lantakkan bangunan yang sebagian besar dari kayu. Api melalap semua bangunan dan isi istana.
Sebelumnya, daerah setempat dilanda hujan yang disertai angin kencang. Lalu tiba-tiba sebuah sambaran petir menyambar bagian puncak istano dengan cepat.
Istano Basa yang terbakar sebenarnya adalah replika dari yang aslinya terletak di Bukit Batu Patah yang terbakar pada kerusuhan berdarah pada tahun 1804. Akhirnya pembangunan keseluruhan baru dimulai pada th 1977 dan selesai pada tahun 1985.
Setelah dibuka untuk umum banyak para pejabat yang dilewakan (dilantik) menerima gelar kehormatan adat minagkabau di istano ini, diantaranya : Raja Negeri Sembilan Malaysia Tuanku Jafar Bin Tuanku Abdul Rahman, Sultan Hamengkubuwono X, Taufik Kemas, Megawati (mantan presiden RI), Gubenur Sumatera Selatan, dan terakhir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Bukti sejarah penting yang hangus salah satu foto raja terakhir Kerajaan Raja Pagaruyung Sultan Alam Bagagarsyah.
Api baru bisa dipadamkan pukul 3 dinihari. Kebakaran menimbulkan kerugian yang sangat besar tidak hanya istana, tapi seluruh candi, kain-kain hiasan didalam istana juga ikut terbakar.
Spoiler for "for SUMBER":
http://www.anneahira.com/rumah-gadang-sumatera-barat.htm
0
5.2K
Kutip
23
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan