Hari ke-5 demonstrasi di Hongkong. Pagi ini hujan besar, lihatlah apa yg dilakukan para demonstran di Central kepada petugas polisi yg sedang bertugas menjaga kantor gubernur. Sungguh luar biasaaa! Hanya di Hongkong pengunjuk rasa tetap menghargai aparat yg sedang bertugas.

Pengunjuk rasa di Hongkong mayoritas adalah mahasiswa yg sangat sopan dan bertanggung jawab. Mereka tdk membuat onar, mereka juga membersihkan sampah2 dan tidak merusak fasilitas umum.

Ada yang menarik dari aksi demonstrasi damai masyarakat Hongkong yang menuntut pemilihan langsung. Meskipun dari seratus ribu orang Hongkong turun ke jalan, namun demonstrasi itu berjalan damai dan tidak menimbulkan banyak kekacauan seperti demonstrasi di Indonesia.

Apalagi aksi turun ke jalan itu sudah berlangsung selama 3 hari, tidak bisa dibayangkan bila aksi demo 3 hari terjadi di Indonesia. Pasti akan banyak kekacauan di mana-mana. Ternyata ratusan ribu demonstran di Hongkong telah berkomitmen untuk turun ke jalan dengan cara santun. BBC News menjabarkan 6 hal yang dilakukan para demonstran santun itu.

1. Mengerjakan Pekerjaan Rumah Sekolah

Demonstrasi di Hongkong diikuti seluruh lapisan masyarakat, termasuk siswa-siswi sekolah. Meskipun begitu, siswa-siswi tersebut tetap mengerjakan pekerjaan rumah (PR) dari sekolah. Banyak ditemukan sejumlah siswa duduk di tepi jalan sambil membuka buku dan mengerjakan tugasnya saat aksi damai itu berlangsung.



2. Meminta Maaf kepada Pengguna Fasilitas Publik

Para demonstran melakukan pemblokiran jalan dan sejumlah fasilitas umum lainnya. Saat menutup jalan, demonstran memasang tulisan “Maaf Dilarang Masuk” di depan barikade payung dan pagar. Saat menutup pintu masuk stasiun Causeway Bay, demonstran juga meletakkan kardus bertuliskan “Maaf Atas Ketidaknyamanan Ini”.

3. Menggunakan Atribut Sederhana

Demonstrasi besar-besaran di Hongkong disebut Revolusi Payung karena para demonstran menggunakan payung untuk melindungi diri dari serangan gas air mata dan semprotan merica dari pihak berwenang. Payung juga digunakan sebagai pengganti tenda. Selain payung, terlihat pula beberapa pendemo menggunakan keresek untuk menutup wajah dan tubuhnya.

4. Saling Peduli sesama Demonstran

Udara panas membuat para pendemo mudah berkeringat. Namun mereka tak perlu khawatir karena ada sekelompok orang yang memberikan semprotan “penyegar kaus”. Beberapa orang juga sengaja menyiramkan air ke tubuh pendemo agar tetap segar melawan terik matahari.

5. Taat aturan

Biasanya pendemo bakal merusak keasrian lingkungan selama melakukan aksinya. Namun hal ini tidak dilakukan oleh pendemo Hong Kong. Sebuah bangunan yang ditumbuhi rumput hijau tetap terjaga dan tidak rusak sedikit pun. Pendemo benar-benar patuh pada aturan “dilarang menginjak rumput” yang terdapat pada sekitaran taman.

6. Menjaga kebersihan

Banyaknya pendemo mempengaruhi kenaikan volume sampah di jalan besar Hong Kong. Namun tak perlu cemas karena selain mentaati aturan, pendemo juga peduli pada kebersihan. Di waktu istirahat, pendemo akan mengumpulkan sampah plastik dan botol yang berserakan di jalan. Sampah-sampah itu dikumpulkan dengan rapi di dalam kantung sampah besar di pinggi jalan.

Hal Positif seperti ini gan yg patut kita tiru, terharu ane liat nya dan miris lihat keadaan negara kita yang katanya menjunjung tinggi adat kesopanan. apalagi tadi malem ada aksi lawakan ga bermutu di senayan
Semoga bermanfaat gan