- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Batik Tanah Liek Batik Khas Miangkabau


TS
m.faried
Batik Tanah Liek Batik Khas Miangkabau

SELAMAT DATANG
Menyambut Hari Batik Nasionalizinkan ane untuk memposting thread yang berhubungan dengan batik dari daerah asal ane, SUMATERA BARAT

Quote:
Thread ini murni dari ketikan tangan ane dan serching-serchingdari berbagai sumber
dah mudah-mudahan gak repost ya gan

Spoiler for Cek Repost:

Quote:

Sebelum mulai RATE 5dulu ya gan biar gak tenggelam kalau perlu CTRL+D jika diperlukan suatu saat nanti
Check It Out!
Quote:
Quote:
Quote:
INTRO


Quote:
Tidak sedikit yang beranggapan bahwa Batik merupakan bagian dari budaya Indonesia, khususnya Jawa, hal ini mungkin dapat dipahami karena batik semenjak dulu sering dikenakan oleh masyarakat Jawa dengan motif-motif khusus sesuai dengan tingkat kedudukannya dalam masyarakat
Alasan lain yang menjadi penyebab berkembangnya pendapat diatas mungkin merujuk dari penggunaan kata batik yang memang berasal dari bahasa Jawa, namun ternyata Batik yang sudah dikenal sejak jaman Majapahit ini ternyata juga dikenal di daerah lain di Indonesia, termasuk di Sumatera Barat
Banyak orang percaya batik tanah liek dipengaruhi oleh budaya Cina. Batik tanah liek tiba-tiba menghilang selama Perang Dunia II, khususnya selama pendudukan Jepang di Indonesia dari 1942-1945. Diperkirakan kerajinan membatik berkembang di tanah Minang sejak jaman Adityawarman, dan dikenakan pada upacara-upacara adat.
Dahulu, batik tanah hanya dipakai oleh para datuk untuk upacara khusus. Para datuk memakainya dalam bentuk selendang yang dilingkarkan pada leher. Sedangkan kaum perempuan menyampirkan selendang itu di bahu.

Alasan lain yang menjadi penyebab berkembangnya pendapat diatas mungkin merujuk dari penggunaan kata batik yang memang berasal dari bahasa Jawa, namun ternyata Batik yang sudah dikenal sejak jaman Majapahit ini ternyata juga dikenal di daerah lain di Indonesia, termasuk di Sumatera Barat
Banyak orang percaya batik tanah liek dipengaruhi oleh budaya Cina. Batik tanah liek tiba-tiba menghilang selama Perang Dunia II, khususnya selama pendudukan Jepang di Indonesia dari 1942-1945. Diperkirakan kerajinan membatik berkembang di tanah Minang sejak jaman Adityawarman, dan dikenakan pada upacara-upacara adat.
Dahulu, batik tanah hanya dipakai oleh para datuk untuk upacara khusus. Para datuk memakainya dalam bentuk selendang yang dilingkarkan pada leher. Sedangkan kaum perempuan menyampirkan selendang itu di bahu.
Spoiler for Ilustrasi:




Quote:

Istilah batik sebenarnya digunakan untuk menunjukkan salah satu cara pembuatan bahan pakaian yang berkaitan dengan tekhnik pewarnaan yang menggunakan malam (Lilin)seperti yang sudah kita kenal selama ini, tetapi Batik Minangkabau ternyata memiliki keunikan tersendiri dilihat dari segi tekhnik pewarnaannya.
Tanah liat di sini digunakan sebagai media perendam. Prosesnya, kain yang telah dilukis oleh malam (lilin), biasanya direndam dahulu dalam cairan pewarna. Gunanya untuk menghasilkan warna yang kita inginkan. Setelah kering, kain dicelup ke dalam air panas untuk menghilangkan lilinnya. Nah, dalam pembuatan batik tanah liek, cairan pewarna untuk merendam kain adalah larutan air dari tanah liat
Di Sumatra Barat, daerah yang masih menghasilkan batik ada di Kota Painan, Dharmasraya, Bukit Tinggi, dan Solok.


Quote:

Pertama-tama, kain polos yang belum dibubuhi motif batik direndam di dalam tanah liat selama satu hari agar warna tanah menyatu dengan kain dan memiliki ketahanan baik. Setelah perendaman selesai, kain dicuci bersih. Barulah kain siap diberi motif. Metode selanjutnya sama seperti pembuatan batik pada umumnya, menggunakan malam cair sebagai perintang warna.
Pewarnaan pada batik tanah liek menggunakan pewarna alami seperti kulit jengkol (Pithecellobium jaringa) untuk mendapatkan warna hitam, dan getah gambir (Uncaria gambir) untuk warna merah. Selain itu, kulit bawang, kulit mahoni, jerami padi, manggis dan kulit rambutan juga bisa dijadikan bahan pewarna batik liek.
Kain batik kembali direndam dalam air tanah liat saat proses pewarnaan. Bahkan, kadang dilakukan proses perendaman dalam air tanah liat selama satu minggu. Karena itulah warna dasar batik tanah liek berwarna dasar seperti warna tanah.
Setelah direndam dan dikeringkan, barulah proses canting. Pencantingan tujuannya untuk menyempurnakan motif-motif yang sudah dicetak. Proses pembuatan sehelai batik tanah liek tulis yang memakan waktu satu hingga dua bulan ini menjadikan harga warisan budaya dari Ranah Minang tersebut berkisar dari Rp. 600.000 hingga Rp 2 juta sehelainya


Quote:

Sejumlah simbol Minangkabau menjadi motif batik tanah liek yang dikembangkan di Sumatera Barat. Beragam motif Minang dilukis dengan ketelitian tinggi yang tampak hidup dengan pewarna alami. Motif-motif tersebut biasanya diambil dari beragam jenis ukiran yang terdapat di rumah-rumah gadang, seperti siriah dalam carano, kaluak paku, kuciang tidua, lokcan, batuang kayu, tari piring, kipas, dll. Setiap motifnya, mempunyai makna dan filosofi kehidupan orang Minangkabau. Salah satu contoh gambar yang diminati adalah tabuik. Hingga kini, gambar tabuik masih terus diperbarui agar selalu menarik.


Quote:
Batik tanah liat mendapatkan penghargaan dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) sebagai Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity semenjak bulan Oktober 2009. Batik ternyata tidak hanya dikenal sebagai tradisi dari Jawa, tapi juga ditemukan sebagai produk kebudayaan asli Minangkabau (Sumatera Barat).

Quote:
Kaskuser yang baik selalu meninggalkan jejak, kasih Rate 5, dana memberikan GRP







Spoiler for Sumur Di Ladang:
Diubah oleh m.faried 02-10-2014 17:08
0
7.5K
Kutip
31
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan