Edan! Seorang pembantu rumah tangga (PRT) berusia 17 tahun menggelar pesta seks dengan dua pria sekaligus, threesome alias dua lawan satu. Ironisnya, persetubuhan ini terjadi tiga kali dalam kurun waktu enam jam. Fantasi gila ketiga pelaku baru terhenti setelah dipergoki sang majikan yang bertugas sebagai anggota Brimob.

Mungkin Rabu (14/8) kemarin jadi hari dan pengalaman yang tak terlupakan bagi M Sinulingga (34), oknum aparat yang bertugas di Brimobdasu itu. Betapa tidak, dengan mata kepala sendiri, ia menyaksikan tiga anak manusia telanjang bulat asik bergumul memburu nafsu di atas sopa ruang tengah kediamannya di perumahan Sejahtera Permai, Jl. Simpang Selayang Ujung.

Sinulingga makin syok, karena setelah mengamati secara seksama, tenyata wanita yang melayani syahwan kedua pria itu adalah Lin, cewek asal Pekan Baru yang baru dua bulan bekerja sebagai pembantu di rumahnya. Geram bercampur kaget, detik itu juga Sinulingga langsung melabrak pelaku yang sontak pucat pasi. Setelah buru-buru mengenakan pakaian masing-masing, ketiga pelaku hanya bisa tertunduk malu saat diboyong Sinulingga ke Polsek Delitua.

“Aku kaget kali, sore itu sekira pukul 17.00 WIB aku kembali ke rumah untuk mengambil senjata yang tertinggal di kamar. Begitu membuka pintu depan, aku mendengar suara ribut. Ternyata di atas sofa mereka sudah telanjang bulat dan lagi sor gituan. Parahnya lagi, kedua pelaku tertangkap sedang menggenjot bagian intim dan dubur Lin secara bersamaan,” beber Sinulingga yang enggan menyebut pangkat dan jabatannya pada kru koran ini di kantor polisi.

Usut punya usut, ternyata pelaku adalah petugas security perumahan bernama Artato Silae Gea (19), warga Nias yang ngekos di Perumnas Simalingkar. Sedang yang satu lagi adalah temannya bernama Agustinus (16) warga yang sama.

Sementara itu, saat diperiksa di Polsek Delitua, semula Lin yang terus tertunduk malu semula berusaha menyangkal telah disetubuhi secara bersamaan oleh pria baik tersebut. Cewek bertubuh langsing plus kulit hitam manis itu baru tak berkutik setelah keterangnnya dikonfrontir (dilaga) dengan pengakuan Artato dan Agustinus.

Karena tak bisa lagi menyangkal, akhirnya Lin mengakui perbuatannya sembari menitihkan air mata.

“Iya pak, cuma sekali saja kok,” katanya Lin seraya tertunduk dan tak berani menatap wajah petugas yang memeriksanya.

Setelah mendengar pengakuan itu, Sinulingga lantas mendampingi Lin membuat laporan pengaduan ke Unit PPA Polsek Delitua. Kapolsek Delitua, AKP Wahyudi yang ditemui kru koran ini mengatakan, saat ini pihaknya masih menangani kasus tersebut.

“Kasus ini akan kita tangani secara serius dan tak memihak,” singkat Wahyudi.

Aku Seperti Terhipnotis

Aku nggak sadar, aku kayak terhipnotis. Yang aku tau mereka meraba-raba dada dan bagian intimku pakai jari. Tapi aku nggak bisa bergerak dan melawan. Kalimat bernada pembelaan ini yang terucap dari mulut Lin saat ditanya kenapa ia mau melakukan hubungan intim dengan dua pria yang bukan kekasihnya. Lebih lanjut Lin mengaku baru sebulan mengenal Artato. Keduanya dekat karena saat keluar rumah untuk belanja, Lin sering digoda Artato yang bertugas sebagai petugas keamanan perumahan. Dari sana, kedua insane ini saling tukar nomor hape. Karena sering ngobrol di hape, tak butuh waktu lama, keduanya pun jadi akrab, hingga janjian keluar jalan-jalan.

Puncaknya Selasa (14/8) sekira pukul 12.00 WIB, Lin keduanya berjanji dengan Artato untuk bertemu di kawasan Simalingkar. Saat bertemu, Artato langsung mengajak Lin ke kosnya. Di sana, bermodal bujuk rayu, Artato berhasil menggauli Lin. Karena kecapekan, Artato dan Lin pun ketiduran. Tapi tak lama berselang, entah disuruh atau tida, Agustinus tiba-tiba datang ke kos temannya. Kala itu, Agustinus bernafsu melihat Lin yang tidur tanpa mengenakan celana dalam. Karena itu, Agustinus yang sudah terujung pun minta jatah. Awalnya Lin menolak. Tapi setelah dirayu Artato, akhirnya Lin bersedia juga melayani Agustinus.

Ironisnya, ia juga tak keberatan diajak ngesek bareng dua lawan satu. Ya, threesome itu mereka lakoni setelah labih dulu menonton dan dapat insfirasi dari film bokep dari hape. “Aku melakukanya pertama kali di kosku tadi siang. Terus datang kawanku dan melihat Lin tidur tanpa kolor. Selanjutnya Agustinus minta jatah, setelah itu kami main bertiga sampai siap,”ungkap Artato. Setelah bersetubuh itu, ketiganya sempat jalan-jalan naik sepeda motor ke arah Padang Bulan.

Tapi ntah setan apa yang merasuki pikiran mereka, hingga di tengah perjalanan ketiga ABG itu sepakat menyewa hotel. Di salah satu kamar hotel kelas melati itu, ketiganya kembali melakukan hubungan intim. Puas main di hotel, sekira pukul 16.00 WIB, ketiganya berniat pulang. Tapi setiba di sana, Artato pun dan temannya pun masuk ke rumah majikan Lin. Karena dalam keadaan sepi, ketiganya kembali melakukan hubungan badan. Tapi sial, belum sampai klimaks, Sinulingga keburu datang memergoki ketiganya.

Usia 15 Tahun Diperawani Pacar

Kisah seks ala trisam (lebih dari satu laki-laki) bak adegan film porno yang dilakoni Lin, menguak masa lalunya. Di Mapolsek Delitua, wanita berambut panjang tergerai ini mengaku sudah diperawani pacar sebelumnya, di usia 15 tahun.

Permainan seks pertamanya dengan lelaki yang tak ingin disebutkannya itu telah membuatnya ketagihan. Malah di usianya tergolong anak-anak itu, Lin sudah dua kali melakukan hubungan suami istri.

“Aku diperwani di kebun sawit di Pekanbaru sama pacarku, udah lama kali pas aku usia 15 tahun,” terang Lin tanpa sungkan saat diwawancarai POSMETRO MEDAN, kemarin (14/8).

Lin sendiri tak merasa bersalah dan sungkan menjelaskan bahwa hubungan badan yang dilakoninya dengan Artato Silae Gea dan Agustinus, tanpa paksaan. Ia bahkan mengaku menyukai kedua lelaki yang menindihnya di rumah sang majikan.

“Aku suka dengan mereka, nggak tau aku, kayak dihipnotis,” celotehnya sambil menunduk saat digiring petugas.

Setelah berucap demikian Lin langsung ditarik petugas masuk ke dalam ruangan PPA untuk menjalani pemeriksaan. Kedua orangtua Lin kabarnya akan tiba dari Pekanbaru hari ini, Kamis (15/8) untuk melihat kondisinya.

“Kedua orangtua Lin akan datang besok (hari ini) setelah dibujuk sama majikanya,” ucap salah seorang petugas.

Kepada polisi, Lin mengaku sudah 4 kali melakukan hubungan seks, dua kali digenjot pacarnya di Pekanbaru. Sedangkan kedua kalinya lagi, dilakukan dengan Artato Silae Gea dan Agustinus. “Sama pacar pertama ku baru 2 kali dan sama mereka ini juga baru dua kali ini,” ujar Linda menunduk dan menangis.

Cari Pengalaman di Medan

Perbuatan Lin tersebut sangat mengejutkan majikannya, M Sinulingga. Sebab sepengetahuannya pembantunya itu sangat polos dan baru 2 bulan bekerja di rumahnya.

“Aku heran kenapa dia bisa melakukan hal tersebut, padahal dia rajin mencuci dan membersihkan rumah,” terangnya.

M. Sinulingga sendiri merasa kasihan dengan kedua orangtua Lin yang jauh-jauh mengantar anaknya bekerja di Medan untuk mencari pengalaman. Namun bukannya pengalaman bekerja yang di dapat, melainkan pengalaman fantasi seks.

“Dia dititipkan kedua orangtuanya sama aku. Dan orang tuanya sangat syok pas aku kasih tau dan katanya biar aja dia itu,” ujar M. Sinulingga menggambarkan kekecewaan orangtua Lin saat diberitahu kelakuan anaknya.

Malah ayah kandung Lin yang dihubungi sempat menegaskan tak akan datang ke Medan untuk melihat kondisi anaknya. Namun setelah dibujuk, Supardi (45) baru mau datang ke Medan. “Malu katanya orangtuanya, nggak mau tau lagi katanya sama di Lin,” ujar M Sinulingga.

Kapolsek Delitua, AKP Wahyudi Sik menerangkan kasus Lin merupakan fenomena baru di wilayah hukumnya. Karenanya ia berjanji akan menangani kasus tersebut dengan professional tanpa memihak. “Kita akan proses kasus ini dengan profesioanal tanpa memihak dan fenomena seperti ini memang langka,” ungkapnya.

Gagal Buat Film Bokep

Selain terobsesi film bokep, ternyata persetubuhan satu lawan dua itu hendak diabadikan Artato dengan carai merekamnya menggunakan aplikasi video hapenya. Tapi hal itu urung ia lakukan karena baterai hape cowok asal Nias itu keburu habis atau lowet.

“Hampir aku rekam bang pakai hape, mau kujadikan film. Tapi karena baterai hapeku lowbet, nggak jadilah. Aku pun sudah nggak ingat lagi karena sudah nafsu kali saat itu,” ungkap Artato dengan polos.

Sementara Agustinus mengaku awalnya tak berniat dan sangat menyesal melakuan persetubuhan itu. Tapi ia tak mampu menahan gejolak nafsu saat melihat Lin tidur setengah telanjang.

“Aku nyesal kali bang, gara-gara nafsu aku masuk penjara. Tau begitu tadi nggak usah datang ke kos kawan ini (Artato) aku,” kesalnya dengan mata berkaca-kaca saat digiring petugas ke sel tahanan. Meski sadar telah melanggar hukum, tapi Artato mengaku melakukan hubungan intim itu atas dasar suka sama suka.

“Bahkan Lin tak marah saat akan direkam pakai hape. Sayang saja baterainya tak mencukupi. Kami tak ada mengonsumsi sabu bang. Ntah kenapa saat main bertikan sepertinya kami makin bernafsu melakukannya,” aku Artato yang diamini temannya.

Ditanya siapa duluan yang merencanakan persetubuhan itu, semula kedua pelaku tak mau menjawab. Tapi tak lama berselang, Artato mengaku awalnya ia yang mengajak, dan Lin mau saja. “Aku memang yang ajak karena suka aku sama Lin, tapi nggak ada paksaan. Memang si Lin nggak perawan lagi bang, makanya aku tak takut,” kata Artato yang tak sungkan ngaku doyan nonton film bokep.

Sementara itu, Komisionel KPAID Sumut, Elvi mengatakan, kedua pelaku tersebut harus diproses sesuai hukum. Pasalnya, pelaku bukan lagi anak umur, 12 tahun ke bawah. “Jadi mereka harus dijerat sesuai dengan hukum yang berlaku. Pasalnya, mereka (pelaku) sudah dianggap dewasa. Makanya mereka harus dijerat dengan hukum yang berlaku,” ucapnya. Lebih lanjut, Elvi mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk memberi efek jera pada pelaku dan masyarakat. “Bukan apa, para pelaku dalam kasus seperti ini harus benar-benar dijerat dengan hukum berat. Soalnya, kasus seperti ini saat ini telah memjamur. Untuk itu harus ada efek jera terhadap pelaku,” ucapnya.