Jakarta - Koalisi Jokowi-JK melalui PDIP menyatakan apresiasinya terhadap upaya Presiden Indonesia sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat SBY yang akan mengeluarkan Perpu Pilkada langsung. Bentuk konkret dari apresiasi PDIP terhadap Ketum Demokrat bahkan siap diwujudkan dengan berbagi kursi menteri.

"Seandainya ada tawaran, itu wajar. Itu bargaining politik, selama tidak mengganggu politik yang kita bangun (tidak apa-apa)," kata Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2014).

PDIP bahkan rela mengurangi jatah menterinya di kabinet Jokowi-JK untuk partai anggota baru yang merapat, atau dalam hal ini Demokrat. "Kami juga sudah menyiapkan opsi itu (tawaran kursi menteri untuk Demokrat). Kita sudah meyakinkan partai lain, kita bahkan siap mengurangi jatah kita," tutur Tjahjo.

Menurut Tjahjo, kerja sama secara intensif dan proses penjajakan memang harus senantiasa dijalin dengan partai-partai lain. Lewat rencana SBY untuk mengeluarkan Perpu, PDIP melihat peluang adanya persatuan antara partainya dengan Demokrat.

"Saya mengapresiasi Perpu tersebut. Jelas meyakinkan kita peluang untuk bersama, untuk mengambil sebuah keputusan bersama," kata Tjahjo.

Jakarta - Sebanyak 555 dari 560 calon anggota legislatif terpilih hari ini Rabu (1/10/2014) dilantik menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Saat ini mereka sudah tiba di gedung DPR, Senayan, Jakarta. Ada pemandangan menarik sesaat sebelum upacara pelantikan.

Dua politisi yang berada pada kubu berseberangan tampak 'mesra' bergandengan tangan. Mereka adalah Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hassan dan Ketua DPP Partai Nasional Demokrat Akbar Faizal. Partai Demokrat selama ini berada di barisan koalisi Merah Putih yang mengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Sementara Partai NasDem berada di barisan koalisi pendukung Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla. Bahkan Akbar sempat menjabat sebagai Deputi Tim Transisi Jokowi-JK.

Hubungan kubu Partai Demokrat dengan koalisi pendukung Jokowi-JK sempat memanas. Musababnya adalah aksi walk out Partai Demokrat saat Rapat Paripurna DPR mengesahkan rancangan Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah pada 26 September dini hari.

Namun hari ini, dua politisi yang berada di kubu yang saling berseberangan itu nampak 'mesra'. Akbar dan Syarief nampak saling cium pipi kanan-cium pipi kira (cipika-cipiki), dan akhirnya bergandengan tangan menuju ruang pelantikan.

Apakah ini isyarat Partai Demokrat akan beralih mendukung barisan koalisi Jokowi-JK?

"Tau kan artinya saya mengandeng tangannya pak Syarief berarti apa?" kata Akbar Faizal sambil menggandeng tangan Syarief menuju ruang pelantikan anggota Dewan.

Dimintai komentar soal pernyataan Akbar, Syarief pun menjawab singkat. "Kami lihat saja. PD itu partai penyeimbang, kalau kami cocok ya sama-sama,"kata Syarief.