- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Kekoreaan
Beberapa Alasan Mengapa Bunuh Diri Populer di Korea Selatan


TS
kamateang
Beberapa Alasan Mengapa Bunuh Diri Populer di Korea Selatan

Quote:
Sering kali kita dengar di berbagai media, tak terhitung jumlahnya berita-berita mengenai bunuh diri yang datang dari negeri ginseng, Korea Selatan. Belum lagi jika agan-agan merupakan penggemar K-Drama atau K-Movie, tidak sedikit dari cerita fim-film tersebut mengangkat tema bunuh diri atau memiliki adegan bunuh diri didalamnya. Kadang ane juga terheran-heran, mengapa bunuh diri mudah sekali mereka lakukan. Bayangkan saja, di negeri para Boy Band and Girl band tersebut, setidaknya terjadi 40 kasus bunuh diri setiap harinya sehingga menjadikan tindak bunuh diri termasuk sebagai 4 besar penyebab kematian terbanyak di Korea Selatan. Syukur-syukur di Indonesia, walaupun ada tapi kita cukup tenang karena kasus-kasus bunuh diri cukup jarang terdengar. Naudzubillah summa Naudzubillah
Quote:
Baiklah. Dari beberapa sumber yang ane rangkum, ada beberapa alasan mengapa di Korea Selatan, perilaku bunuh diri sangat populer. Silahkan menikmati
Spoiler for 1. Budaya Penghormatan:
Quote:

Quote:
Sebenarnya bukan hanya di Korea Selatan, tapi juga mungkin hampir diseluruh negara Asia, yang memiliki budaya yang mengakar mengenai penghormatan kepada orang yang lebih tua. (Karena sumber yang nulis ini adalah bule, maka perspectif yang diambil adalah budaya barat gan, tetap simak ya gan). Di Korea Selatan, khususnya, sangat menekankan penghormatan kepada orang yang lebih tua atau orang yang memiliki jabatan lebih tinggi dari individu. Sehingga, segala perilaku masyarakat Korsel, sangat berhati-hati terhadap segala tindakan yang terkesan "tidak menghormati" orang yang lebih tua.
Quote:
Jadi bukan hanya disekolah atau di kantor, dirumah pun didalam keluarga budaya menghormati ini sangat kental dalam masyarakat Korea selatan. Bukannya bagus gitu kalau kita saling menghormati?? Masalahnya gan di Korsel, orang2 yang lebih tua atau punya jabatan lebih tinggi ini sangat menuntut agar diperlakukan istimewa dari yang lebih muda. Bahkan lebih sering, mereka menggunakan usia atau jabatannya yang lebih tinggi untuk membully, mencibir, dan menghina mereka yang lebih muda. Dahsyat nggak tuh?
Quote:
Budaya menghormati ini, menuntut masyarakat Korsel agar patuh dan tunduk kepada "senior'. Tidak boleh mengatakan "tidak" untuk permintaan senior, hal tersebut merupakan perilaku negatif dimata masyarakat Korsel. ckckck Jangat segitunya juga kelles. Pada akhirnya, kebebasan masyarakat Korsel menjadi terbatas dan sangat terkekang oleh budaya mereka sendiri
Spoiler for 2. Stres:
Quote:

Quote:
Tingginya tingkat stres yang dirasakan oleh masyarakat Korsel merupakan salah satu penyebab maraknya tindakan bunuh diri, terlebih bagi para pelajar disana gan. Tingginya tingkat persaingan diKorsel menjadi salah satu penyebab utamanya.
Quote:
"Korean education is like a jungle. There is a lot of competition, you eat and get eaten" kata seorang murid. Pendidikan di Korea itu seperti hutan. Ada banyak kompetisi, kau makan lantas kau dimakan. Serem nggak gan? Peran keluarga disini sangat penting. Masalahnya tuntutan keluarga terhadap pencapaian akademik pelajar telah menjadi sebuah obsesi tersendiri di Korsel.
Quote:
Jadi kayak gini gan, para orang tua di Korsel mati matian menekan anaknya agar berprestasi disekolah dan pada akhirnya ketika anak-anak itu lulus maka mereka harus mendapat pekerjaan yang t.o.p b.g.t dan paling bergengsi dengan tujuan agar kelak para orang tua dari anak-anak tersebut tidak hanya bahagia secara ekonomi tapi agar mereka mampu menyombongkan pencapaian anak-anak mereka dihadapan orang tua yang lain, teman-temannya
Spoiler for 3. Jam Kerja:
Quote:

Quote:
Korea Selatan menduduki peringkat pertama, sebagai negara dengan jam kerja terbanyak dibandingkan negara negara lain diseluruh dunia, yakni 68 jam kerja dalam seminggu. Belum dapat dipastikan bahwa apakah stres beban kerja yang besar atau kah hubungan personal ditempat kerja yang menjadi masalah utama bunuh diri, ataukah malah keduanya? Bisa saja
Quote:
Faktanya adalah, semakin banyak mereka menghabiskan waktu di tempat kerja maka akan semakin banyak mereka menghormati senior, dimanfaatkan oleh senior, dan tunduk pada senior mereka, seperti yang telah disebutkan diatas.
Quote:
Jam kerja yang banyak dan sedikitnya waktu libur, bagaimanapun, akan berkontribusi pada perasaan tidak puas atas sedikitnya waktu bersantai yang didapatkan bersama keluarga tercinta. Ketika kita menghabiskan seluruh hidup kita hanya ditempat kerja dan jarang menghabiskan waktu dengan orang yang kita cintai, bukankah mudah dijadikan alasan untuk bunuh diri. Ini mungkin yang dipikirkan Orang Korsel gan.
Spoiler for 4. Sangat Memperhatikan Status:
Quote:
Quote:
Ternyata di Korea Selatan, gengsi atau perasaan untuk selalu tampak lebih baik dari orang lain merupakan hal yang sangat penting gan. Bahkan orang orang Korsel rela punya hutang berjibun hanya untuk menunjukkan bahwa mereka orang berpunya atau dari kalangan berada, walaupun pada kenyataannya tidak.
Quote:
Jadi apabila mereka kumpul nih gan, kumpul gosip gitu biasa ibu-ibu, biasanya mereka akan bertarung adu kesombongan dan kebanggaan, siapa diantara mereka yang paling sukses atau sejahtera, kalau sudah gini biasanya tidak akan selesai dan akan terus berlanjut di kumpul-kumpul berikutnya
Spoiler for 5. Tradisi:
Quote:

Quote:
Banyak agama yang melarang tindakan bunuh diri dan agama seringkali memainkan peran penting pembentukan budaya ini. Bahkan mungkin agama menjadi salah satu alasan orang memutuskan untuk bunuh diri.
Quote:
Secara mayoritas, banyak masyarakat korea selatan yang beragama Kristen atau Budha. Tetapi secara tradisional masyarakat korsel masih menganut aliran konfusianisme, inilah aliran yang dijadikan patokan dalam kehidupan sehari-hari.
Quote:
Konsep 'Han' dalam budaya Korea adalah bagian lain dari persamaan; perasaan kemarahan yang mendalam, kebencian ketika menghadapi situasi sulit harus dipendam didalam jiwa.
Hwang Sang-min, seorang profesor psikologi di Universitas Yonsei, Mengatakan bahwa "When a situation is bad and they can't show their cool selves, Koreans tend to get frustrated, give up and take drastic choices."Ketika situasi buruk dan mereka tidak dapat menunjukkan/mempertahankan sikap tenang mereka, Orang Korea cenderung untuk menjadi frustrasi, menyerah dan mengambil pilihan yang drastis
Hwang Sang-min, seorang profesor psikologi di Universitas Yonsei, Mengatakan bahwa "When a situation is bad and they can't show their cool selves, Koreans tend to get frustrated, give up and take drastic choices."Ketika situasi buruk dan mereka tidak dapat menunjukkan/mempertahankan sikap tenang mereka, Orang Korea cenderung untuk menjadi frustrasi, menyerah dan mengambil pilihan yang drastis
Quote:
Mohon Maaf ya gan Kalau terkesan bawa-bawa agama, dari sumbernya sih penulisnya bilang begitu.
Spoiler for 6. Perubahan yang cepat dan Pengikisan terhadap Nilai Tradisional:
Quote:

Quote:
Para orang tua memiliki alasan yang berbeda untuk melakukan bunuh diri dibandingkan yang masih muda; mereka memiliki harapan agar keluarga mereka mematuhi nilai-nilai tradisi dan mereka ingin agar anak-anak mereka menengok mereka lebih sering atau menyediakan lebih banyak waktu untuk mereka ketika mereka semakin bertambah tua. Para orang tua di Korsel sangat menggantungkan kebahagiaanya kepada anak-anak mereka, anak-anak adalah segalanya bagi mereka. Memang betul ini adalah hal yang lumrah, tetapi, akan sangat beresiko apabila anak-anak mereka tidak mengikuti keinginan tersebut
Quote:
Bagi yang lebih muda, tekanan modernisme jam kerja yang lebih lama, penawaran-penawan bisnis besar, membeli hal yang menyenangkan, dan impian-impian yang diimpor dari Barat, hal itu semua menjadikan keinginan untuk mematuhi nilai-nilai tradisional yang orang tua harapkan kepada mereka menjadi lebih sulit untuk dilaksanakan.
Quote:
Dapat disimpulkan bahwa banyak masalah yang merupakan akibat dari terbenturnya nilai-nilai Kapitalisme modern dengan Konfusianisme tradisional, terutama ketika berhubungan dengan bisnis dan obsesi masyarakat Korsel terhadap status dan kecendrungan memamerkan barang-barang baru yang mengkilap kepada orang lain.
Spoiler for 7. Tenggelam dalam Kesedihan:
Quote:

Quote:
Orang korea memang hobi minum alkohol. Kata penulisnya, orang korea kalau sedang stres atau depresi larinya akan ke alkohol. Karena ane sering nonton K-Drama, jadi ane punya gambaran sedikit bahwa memang mereka titisan dewa mabok. Coba nonton gentleman's dignity, 80% scenenya nenggak soju (minuman keras khas Korea Selatan) melulu
Quote:
Dan apakah alkohol dapat mengatasi masalah kita? jawabannya adalah tidak. Malah orang yang mabok alkohol akan lebih cepat untuk melaksanakan rencana bunuh dirinya
Spoiler for 8. Kebebasan:
Quote:

Quote:
Berdasarkan pengalaman pribadi penulis (bukan ane ya gan) setelah berbincang-bincang dengan orang Korsel maupun bukan orang Korsel menghasilkan bahwa kebebasan bukanlah sesuatu yang teramat penting bagi masyarakat Korsel. Kadangkala penulis (penulisnya orang bule gan) merasa frustasi terhadap kawan-kawan penulis yang asli korea karena mereka bersikap biasa-biasa saja padahal bos mereka, tetua mereka, dan anggota keluarga mereka merampas kebebasan personal yang mereka punyai.
Quote:
Secara umum orang Barat (kata si penulis lagi) ketika mereka sangat marah, maka mereka akan mengekspresikan kemarahan tersebut dan akan berdiri melawan siapapun yang merampas hak kebebasan mereka. Tapi lain halnya dengan orang Korsel, saya cukup percaya diri untuk mengatakan bahwa mereka sebenarnya juga sangat marah terhadap perlakuan-perlakuan yang mereka terima, namun mereka entah bagaimana dapat menekannya walaupun emosi mereka sangat jelas terbaca. Penulis melihat emosi yang meledak-ledak dari ekspresi mereka, ketika dipaksa melakukan sesuatu yang tidak ingin mereka lakukan, sebenarnya mereka aktor yang cukup buruk dalam menyembunyikan perasaan. Dan tentu saja para penyiksa itu tidak peduli dengan emosi atau ekspresi yang tampak dari wajah junior tersebut, asalkan mereka melakukan yang ia inginkan.
Quote:
Banyak faktor-faktor sebelumnya; budaya hormat, stres, jam kerja, nilai-nilai tradisional, dan perhatian sangat besar terhadap status yang kesemuanya bekerja sama untuk membatasi kebebasan pribadi masyarakat Korsel.
Quote:
Tentu saja, setiap orang di seluruh dunia juga merasakan tekanan yang sama seperti yang tercantum di atas: Kita semua harus menunjukkan rasa hormat walaupun kepada orang-orang yang tidak kita sukai, kita semua memiliki tekanan sosial, kita semua kadang-kadang harus bekerja lebih lama daripada yang kita inginkan, kita semua memiliki kekhawatiran tentang cara pandang orang lain terhadap kita, sebagian dari kita kadang-kadang harus tenggelam dalam kesedihan dan meminum satu atau dua gelas alkohol (yang muslim jangan ditiru ya- ini pendapat pribadi sang penulis), dan kebanyakan orang tidak dapat berprilaku sebebas yang mereka inginkan.
Quote:
Tapi berbeda halnya di Korea selatan, masing-masing hal diatas terjadi secara ekstrim dan melampaui apa pun kebanyakan dari kita alami. Ini cukup membingungkan saya secara pribadi, entah bagaimana orang Korea berurusan dengan hal-hal ini setiap hari.
Saya rasa masalah bunuh diri ini harus segera diatasi secara serius oleh pemerintah Korea Selatan, karena selama 8 tahun terahir Korsel berada dalam urutan pertama perilaku bunuh diri terbanyak didunia. teori dari saya adalah bahwa benturan antara tradisi dan modernisasi yang terjadi.
Disamping hal-hal diatas tentu masih banyak hal positif yang dapat kita ambil dari masyarakat Korea Selatan, seperti etos kerja dan semangat mereka dalam mengenyam pendidikan, kreatifitas dan teknologi mereka yang luar biasa pesat juga dapat kita jadikan pelajaran.
Saya rasa masalah bunuh diri ini harus segera diatasi secara serius oleh pemerintah Korea Selatan, karena selama 8 tahun terahir Korsel berada dalam urutan pertama perilaku bunuh diri terbanyak didunia. teori dari saya adalah bahwa benturan antara tradisi dan modernisasi yang terjadi.
Disamping hal-hal diatas tentu masih banyak hal positif yang dapat kita ambil dari masyarakat Korea Selatan, seperti etos kerja dan semangat mereka dalam mengenyam pendidikan, kreatifitas dan teknologi mereka yang luar biasa pesat juga dapat kita jadikan pelajaran.
Spoiler for Penulis & Sumber:
Ane sebagai TS hanya menerjemahkan dengan sedikit bumbu-bumbu gan, penulis asli artikel ini adalah Om Christoper Smith, seorang guru asal Inggris, telah menikah dengan wanita Korea selatan dan sekarang berdomisili disana.
sumber
sumber
Quote:
MInta 

Quote:
Minta 

0
8.3K
Kutip
35
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan