Assalamualaikum agan & agan wati
Salam Sejah Tera, om swastiastu.

Ane minta pencerahan dari sesepuh-sesepuh yang pernah ngalamin hal seperti ane.

Ane tau ane salah melakukan hal ini ane akui.
singkat cerita ane kenal dengan pasangan ane di tempat kerja ane yang lama (cinlok) dan kenal sekedar biasa aja, setelah ane keluar dari kantor ane barulah ane mendekati dia (pasangan ane) ane sebenernya tau dia uda punya pacar dan itu temen kantor ane sendiri, tetapi ane denger mereka uda putus dan ane memang sedang jomblo jadi ane mau ambil hatinya.
lama kelamaan kita berdua makin kuat dalam hubungan ini sehingga kita jadian, tetapi dia memang punya pacar yang udah lama sama dia dari SMA Kelas 1, dan ternyata teman kantor ane sebelumnya adalah selingkuhanya selama 6 bulan. tetapi ane tetap menjalaninya gan ane menjadi yang ke 2 lantaran dia juga memang sudah renggang dari lama ke pacarnya yang uda lama itu, hubungan kita semakin hari semakin kuat dan serasa dunia udah punya kita berdua, pacarnya yang sama dia dari SMA sama dia di diamkan dan tidak mau diputusin, lama kelamaan ane jenuh dengan posisi ini selama 6 bulan.
ane menegaskan kedia pada dia untuk membuat hubungan ini normal dan tidak seperti ini lagi, tetapi dia selalu gabisa ngelakuinnya dan dia takut akan sesuatu, anepun langsung mencari tau dan menanyakan kenapa hal tersebut sulit dan berjalan 8 bulan ane baru menemukan jawabannya yang dia jawab sendiri, "sebelumnya aku pernah dilamar olehnya saat lulus sekolah dan menolaknya lantaran masih terlalu muda untuk menikah" tetapi dia memang sudah memilih ane dan kenapa dia gabisa pisah dari pacarnya yang dari SMA adalah permasalahan keluarga, dia takut menyakiti hati pacarnya yang dari SMA tersebut dan takut menyakiti hati orang tua pacarnya tersebut, ane meyakinkan dia kembali akan sebuah pilihan.
anepun menunggu dan menunggu walaupun sering di kecewakan, dibuat cemburu dan tidak bisa melakukan apa-apa tetapi tetap saling kuat cinta kita, sampai pada saat satu tahun hubungan kita berjalan dia mengatakan sesuatu yang ane benar-benar takutkan "aku akan kangen banget sama kamu *sambil menangis* "
dan ane bertanya 'apa maksud kamu' dia menjawab "kita gabisa tertawa lagi, aku akan kehilangan kamu, aku tidak akan bisa mendapatkan bunga mawar putih yang selalu kau berikan setiap tanggal 3" dada anepun deg-degan dan tegang, ane bilang 'kenapa kamu ngomong gitu' dia cuma menangis.
1 minggu setelahnya terasa normal dan pada saat bertemu kembali dia hanya menatap ane dan menangis dengan deras, anepun bilang dengan secara menebak keadaan dan juga ketidak sengajaan berkata 'apakah kamu mau meninggalkan aku karena orangtuanya sudah mempunyai ikatan dengan orangtuamu sehingga km tidak mempunyai pilihan untuk menolaknya' dia menjawab sambil memeluk dan menangis kepada ane "iya" anepun tidak bisa menahan tangisan ane yang deras keluar dari mata ane, walaupun ane seorang laki-laki ane gabisa berhenti selama 3 hari menangis dan kerja + kuliah ga terfokuskan.
ane sekarang dengan dia udah merenggang, ane disuruh melupakan dia
ane mau berusaha demi dia, ane akan datang kepada orangtuanya walaupun ini tindakan bodoh. tetapi ane percaya orangtuanya akan bahagia kalau anaknya bahagia dengan pilihannya sendiri.

ane sangat berterimakasih untuk agan & agan wati yang mau berkenan memberikan saran kepada ane