Cross Match Golongan Darah Sebelum Transfusi dan 16 Mitos Donor darah
TS
andraDGB
Cross Match Golongan Darah Sebelum Transfusi dan 16 Mitos Donor darah
andraDGB Tread
Spoiler for No Repost:
Berkembangnya ilmu kedokteran memungkinkan terjadinya transfusi darah dari satu orang ke orang lain. Transfusi darah dilakukan jika pasien mengalami kekurangan darah yang banyak, sehingga membutuhkan darah baru dalam waktu cepat.
Namun sebelum mentransfusi darah Anda, ada baiknya anda mengenali golongan darah anda terlebih dahulu. Prof DR dr Karmel L Tambunan,SpPD, KHOM, SACTH dari Rumah Sakit PGI Cikini Jakarta mengatakan bahwa golongan darah dikenali berdasarkan antigen yang ada permukaan sel darah merah.
"Golongan darah A berarti antigennya A, golongan darah B antigennya B, kalau AB berarti ada dua-duanya A dan B, dan O berarti tidak ada antigennya," ujarnya ketika dihubungi detikHealth pada Jumat (20/12/2013)
Namun pada kasus-kasus tertentu ada proses transfusi yang cross-match atau uji silangnya tidak cocok. Hal itu mengakibatkan ditemukannya golongan darah lain selain A, B, AB, dan O.
"Jadi ada yang namanya vel, nah vel itu juga sama seperti rhesus. Ada yang negatif ada yang positif," lanjutnya.
Jika melakukan transfusi darah pada golongan darah vel positif ke vel negatif, dikatan Prof Karmel bahwa hal tersebut dapat menyebabkan kontradiksi yang berbahaya seperti gagal ginjal dan kematian.
Direktur Unit Donor Darah Pusat Palang Merah Indonesia (PMI) Dr dr Yuyun Soedarmono, MSc, mengakui efek samping transfusi memang bermacam-macam tapi pada dasarnya bisa diatasi. Sebab, sebelumnya juga sudah dilakukan uji kecocokan darah penerima dengan pendonor.
dr Yuyun mengatakan sebenarnya di Indonesia ada prosedur untuk menghindari terjadinya efek samping akibat transfusi darah. Dan karenanya, biaya yang dibutuhkan untuk transfusi pun akan lebih banyak.
"Sebelum transfusi kita kurangi jumlah sel darah putih dalam darahnya pendonor karena biasanya yang menimbulkan reaksi itu antigen dari sel darah putih," papar dr Yuyun.
Spoiler for Tips Bagi Pendonor :
• Siapkan fisik yang sehat
• Siapkan mental, tidak usah takut dan cemas untuk memulai donor
• Perhatikan persyaratan donor
• Lakukanlah donor darah secara rutin tiap 3 bulan
• Jika mempunyai permasalahan yang bekaitan dengan donor darah segera hubungi Unit Donor darah terdekat
• Ajaklah teman, saudara untuk menjadi donor sukarela yang secara rutin bisa mendonorkan dara
Spoiler for 16 MITOS dan FAKTA DANOR DARAH!:
Donor darah merupakan salah satu bentuk tindakan sosial yang sangat mulia dan tidak mengenal pamrih. Namun sayang, masih sedikit orang yang tergerak hatinya untuk mau menyumbangkan darahnya.
Kebanyakan orang takut mendonorkan darah karena menganggap itu menyakitkan, bisa membuat badan lemah dan rentan terkena penyakit. Padahal, itu tidak lebih hanyalah sebuah anggapan yang keliru.
1. Mitos : Donor darah bikin tekanan darah rendah.
Fakta : Namun, banyak orang yang merasa setelah mendonorkan darah membuat mereka merasa lemah. Sekali lagi, ini tidak benar. Kenyataannya bahwa dibutuhkan satu atau dua hari untuk mengisi volume cairan dalam tubuh dan tiga bulan untuk regenerasi sel darah merah agar dapat menyumbangkan lebih banyak darah.
2. Mitos : Beristirahat penuh selama sehari setelah menyumbangkan darah.
Fakta : Anda dapat dengan mudah melanjutkan kegiatan sehari-hari secara rutin setelah menyumbangkan darah, tetapi dengan catatan:
* Cukupi kebutuhan cairan dengan meminum banyak air putih ata jus dalam waktu 24 jam setelah donor darah
* Hindari paparan sinar matahari
* Hindari mengemudi selama 2-3 jam berikutnya
* Hindari merokok selama 4 jam
* Hindari alkohol untuk 24 jam
3. Mitos : Donor Darah adalah suatu prosedur yang menyakitkan.
Fakta : Menyumbangkan darah tidak menyakitkan sama sekali. Kita hanya merasakan sensasi seperti dicubit ketika jarum menusuk lengan.
4. Mitos : Saya tidak harus sering mendonorkan darah, karena itu bisa membuat tubuh saya lemah.
Fakta : Orang yang sehat bisa mendonorkan darah empat kali dalam setahun.
5. Mitos : Donor darah membuat saya merasa stres, sakit kepala parah dan muntah?
Fakta : Donor darah tidak dapat menyebabkan sakit kepala dan muntah jika tekanan darah Anda dalam batas normal sebelum melakukan donor darah.
6. Mitos : Donor menurunkan tingkat kekebalan tubuh.
Fakta : Tingkat kekebalan tubuh Anda tidak terpengaruh hanya karena Anda mendonorkan darah.
7. Mitos: Mendonorkan darah dapat berfluktuasi terhadap tekanan darah dan kadar gula darah.
Fakta: Donor darah tidak akan mempengaruhi tekanan darah dan kadar gula darah. Tetapi, seorang pasien diabetes yang sedang menerima insulin tidak dapat menyumbangkan darahnya.
8. Mitos : Sering donor darah membuat tubuh kekurangan zat besi.
Fakta : Individu yang sehat dengan kebiasaan makan yang baik dapat mendonorkan darah empat kali setahun dengan jarak waktu tiga bulan. Ini tidak akan membuat kandungan zat besi dalam tubuh Anda berkurang.
9. Mitos : Donor darah butuhkan waktu lama.
Fakta : Salah. Prosedur donor darah mulai dari registrasi (pendaftaran) sampai pengambilan darah berlangsung sekitar setengah jam.
10. Mitos: Sering ke rumah sakit untuk menyumbangkan darah menyebabkan infeksi?
Fakta: Tidak benar. Seseorang tidak perlu merasa takut infeksi karena donor darah.
11. Mitos: Anda tidak bisa mendonorkan darah jika sedang mengonsumsi beberapa jenis obat.
Fakta: Ini bukan mitos. Orang yang sedang mengambil beberapa jenis obat tertentu seperti aspirin, antibiotik, anti-hipertensi, steroid, hormon, antikoagulan, tidak bisa mendonorkan darahnya.
12.Mitos : Dapatkah seorang wanita hamil menyumbangkan darah?
Fakta : Tidak, wanita hamil tidak diperbolehkan untuk menyumbangkan darah.
13. Mitos: Dapatkah saya mendonorkan darah, jika saya masih menyusui?
Fakta: Tidak, ibu menyusui sebaiknya tidak mendonorkan darah selama paling sedikit enam minggu setelah melahirkan karena menyumbangkan darah mempengaruhi tingkat cairan di dalam tubuh dan juga dapat mempengaruhi pasokan ASI.
14. Mitos : Dapatkah saya mendonorkan darah, jika sudah mengkonsumsi alkohol sehari sebelumnya?
Fakta : Tidak, tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi alkohol sehari sebelum menyumbangkan darah.
15. Mitos: Dapatkah saya mendonorkan darah, jika saya merokok secara teratur?
Fakta: Ya, tapi Anda harus menjauhkan diri dari paparan asap rokok atau berhenti merokok satu jam sebelum dan setelah donor.
16. Mitos : Donor darah secara teratur dapat menyebabkan obesitas.
Fakta : Menyumbangkan darah tidak mempengaruhi berat badan Anda. Namun, beberapa orang setelah donor darah memang cenderung makan lebih banyak dari biasanya.
Semoga tread ini benar2 bermanfaat untuk kita semua, jangan ragu untuk mendonorkan darah kita.
Satu tetes darah sangat bermanfaat untuk orang lain yang membutuhkan